Berita Internasional

Tak Ada Kegembiraan Bagi Warga Gaza Saat Natal, Bukan Lonceng yang di Dengar, Tetapi Tank dan Bom

Tak Ada Kegembiraan Bagi Warga Gaza Saat Natal, Bukan Lonceng yang di Dengar, Tetapi Tank dan Bom

Editor: Joanita Ary
Dok. Tribunnews.com
Tak Ada Kegembiraan Bagi Warga Gaza Saat Natal, Bukan Lonceng yang di Dengar, Tetapi Tank dan Bom 

WARTAKOTALIVECOM – Sebagian Besar warga Palestina mengaku tidak merasakan kegembiraan pada perayaan Natal di tahun 2023.

Hal ini  karena serangan dari pasukan Israel ke Jalur Gaza yang terus berlanjut meski hari Natal sudah tiba.

Hingga membuat perayaan Natal 2023 yang seharusnya dirayakan penuh dengan suka cita dan meriah di di Kota Betlehem, Tepi Barat, terpaksa harus ditiadakan.

Bethlehem sebagai kota yang dihormati karena dipercaya menjadi tempat kelahiran Yesus Kristus. Nyatanya, hanya sedikit jamaah atau turis yang berada di jalan-jalan kota tersebut pada Natal tahun ini.

Dikutip dari AFP Sementara itu di satu rumah sakit di Kota Bethlehem, seorang warga bernama Fadi Sayegh, mengatakan bahwa ia tidak akan merayakan Natal tahun ini.

Ia dan keluarganya sebelumnya telah menerima izin untuk melakukan perjalanan ke Betlehem untuk merayakan Natal.

"Tidak ada kegembiraan. Tidak ada pohon Natal, tidak ada dekorasi, tidak ada makan malam keluarga, tidak ada perayaan," katanya saat menjalani cuci darah, sebagaimana dikutip dari AFP.

Kini Fadi hanya berharap serangan Israel ke Gaza bisa segera berakhir.

"Saya berdoa agar perang ini segera berakhir," ucapnya.

Kemudian seorang biarawati dari Gereja Kudus Katolik di Gaza bernama Suster Nabila Salah mengatakan hal yang sama dengan nada muram.

 "Semua perayaan Natal telah dibatalkan. Bagaimana kami merayakannya ketika kami mendengar suara tank dan bombardir dan bukannya dering lonceng?" ucap dia.

Sebelumnya, Gereja Kudus Katolik di Gaza telah menyaksikan tragedi berdarah.

Menurut Patriarkat Latin Yerusalem, dua perempuan Kristen telah dibunuh oleh penembak jitu Israel pada awal bulan ini.

Perang Israel-Hamas yang belum berakhir sejak 7 Oktober lalu, telah membuat banyak warga kehilangan momen sukacita Natal yang semestinya meraka rasakan.

Mirisnya perang tersebut sampai saat sudah menewaskan sebanyak 1.140 warga.

 

Sumber: KOMPAS
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved