Pilpres 2024

Polemik Akronim AMIN, Anies Diadukan ke Bareskrim Polri, Jubir AMIN: Agama Mana yang Dinistakan?

Jubir TIMNAS AMIN, Indra Charismiadji menanggapi soal Anies Baswedan diadukan ke Bareskrim Polri karena akronim AMIN dianggap penistaan agama.

Editor: PanjiBaskhara
istimewa
Jubir TIMNAS AMIN, Indra Charismiadji menanggapi soal Anies Baswedan diadukan ke Bareskrim Polri karena akronim AMIN dianggap penistaan agama. Foto: Capres nomor Urut 01 Anies Raysid Baswedan 

"Bahwasanya Anies Baswedan telah mempermainkan gerakan salat. Beliau menunjukkan nomor 2, tapi dalam artian yang dijelaskan oleh beliau itu gerakan salat," tuturnya. 

Dalam pengaduannya, Umar juga mengaku bakal menyerahkan sejumlah barang bukti berupa tangkapan layar saat Anies Baswedan memposekan dua jari saat tasyahud hingga hadits-hadits terkait penggunaan kata AMIN.

Terakhir, ia juga berharap agar Polri dapat segera memproses kasus tersebut sehingga tidak memicu konflik horizontal di masyarakat. Menurutnya, Pemilu harus dilaksanakan secara luber, jurdil, teduh, tertib, dan bermartabat. 

"Tidak boleh ada capres yang menghalalkan cara untuk meraih simpati dan kemenangan," tukasnya.

Tanggapan Timnas AMIN

Jubir TIMNAS AMIN, Indra Charismiadji menanggapi soal aduan ke Bareskrim Polri tersebut.

Dia menyebut jika pengaduan itu hal yang mengada-ada.

"Kok aneh-aneh saja. Agama mana yang dinistakan? AMIN itu tidak hanya dipakai dalam ritual agama lho," ucapnya saat dihubungi.

Indra menambahkan, upaya yang dilakukan ini mencederai Pemilu 2024 dan tidak riang gembira seperti yang sudah digaungkan.

"Harusnya punya komitmen bersama. Ngapain ditarik tarik ke ranah hukum hanya karena kami punya Akronim yang sangat merakyat," tuturnya.

Slepet Cak Imin

Cawapres Nomor Urut 1, Cak Imin menyampaikan visi dan misinya di debat cawapres yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.

Dalam menyampaikan visi misinya itu, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berbicara soal 'slepet' atau sarung yang dilipat yang dikenakannya dengan dikalungi.

Cak Imin menyebut slepet itu bisa membangunkan yang tidur dan menggerakkan yang loyo.

"Ini yang disebut sebagai slepet menjadi bagian dari kewenangan untuk menghadirkan kemakmuran dan keadilan. Slepet itu seperti sarung yang saya bawa ini (melakukan gerakkan slepet)."

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved