Pilpres 2024

Penilaian Warganet Debat Cawapres, Cak Imin Ambruk, Gibran dan Mahfud MD Bersaing, Ini Kata Pengamat

Pengamat meda sosial Ismail Fahmi bikin analisa atas debat cawapres. Hasilnya cukup mengejutkan. Bagaimana penilaian pengamat politik?

Editor: Valentino Verry
tribunnews.com
Tiga cawapres 2024 yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD beradu gagasan dan program saat acara debat, Jumat (22/12/2023) malam. Penilaian publik mayoritas puas pada Gibran dan Mahfud MD, tak demikian pada Cak Imin. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pendiri Droneemprit yang juga pengamat media sosial, Ismail Fahmi, melakukan analisa terhadap debat cawapres yang digelar KPU di JCC, Jumat (22/12/2023) malam.

Hasilnya cukup mengejutkan, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendapat sentimen positif yang paling rendah ketimbang Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.

Pasangan Anies Baswedan itu hanya mendapat 48 persen sentimen positif, lalu 41 persen sentimen negatif.

Baca juga: Debat Cawapres, Pengamat: Pertanyaan SGIE Gibran Kepada Cak Imin Tidak Lengkap

Sedangkan cawapres nomor urut 2 Gibran menorehkan 70 persen sentimen positif, dan 23 persen sentimen negatif.

Sementara cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mendapat 69 persen sentimen positif dan 16 persen sentimen negatif.

Artinya, Gibran dan Mahfud MD mendapat respons positif dari publik warganet atau netizen.

Menilik sebab ambruknya sentimen masyarakat pada Cak Imin karena tak tahu atas singkatan State of the Global Islamic Economy (SGIE) yang dilontarkan Gibran.

Bagaimana reaksi para tim sukses dari masing-masing cawapres?

Baca juga: Debat Cawapres Gibran Ngaco Soal Tema, Mahfud MD: KPU yang Begitu Enggak Bertindak!

Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani mengatakan Mahfud MD memenangkan debat cawapres tersebut.

"Jadi kalo Pak mahfud kali ini memenangkan debat cawapres pertama, karena memang lawannya nggak bisa menandingi Pak Mahfud," ucap Benny, saat ditemui di JCC.

Lebih lanjut soal performa debat cawapres, Benny menilai, Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka tidak mampu untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan kepadanya.

"Justru Mas Gibran tidak terlalu mampu menjawab yang ditanyakan oleh Pak Mahfud, ya tapi kita maklumi lah yak, Mas Gibran sudah berusaha tampil prima," ujarnya.

Sementara itu, kubu cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengklaim menang telak melawan Mahfud MD dan Cak Imin.

Baca juga: Usai Debat Cawapres Ruhut Sitompul Tambah Yakin Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran, Ini Alasannya,

Komandan TKN Prabowo-Gibran Pemilih Muda (Fanta), Arief Rosyid menyebutkan, Gibran dinilai menang 10-0 dalam debat melawan Mahfud dan Cak Imin kali ini.

Sebab, jawaban Putra Sulung Presiden Jokowi itu tidak bertele-tele.

"10 kosong kali, 10 kosong, dua kali lipat kayaknya itu, karena setiap jawaban Mas Gibran itu detail ya, gak bertele-tele gitu ya. Tidak seperti, ya minta maaf, ditanya A jawabannya Z kan," ucap Arief seusai nobar digelar di Embassy Lounge Jakarta, ELYSEE Buliding SCBD, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023) malam.

Arief menuturkan debat kali ini juga sekaligus menjawab keraguan banyak pihak kepada Gibran.

Menurutnya, Gibran bisa menjawab berbagai gagasan dan pikirannya dalam debat kali ini.

Baca juga: Gibran Pakai Istilah Sulit saat Bertanya, Ini Respons Anies yang Bikin Orang Tersenyum

"Mas Gibran dengan sangat baik menyampaikan pikiran-pikiran, gagasan-gagasannya terhadap ekonomi ya, bahkan dalam banyak kesempatan kita lihat profesor doktor itu sempat nulis ya apa yang disampaikan Mas Gibran," katanya.

Anies Baswedan yang turut menyaksikan acara debat cawapres akhirnya angkat bicara soal singkatan sulit yang digunakan Gibran pada Cak Imin.

"Ketika pertanyaan adalah soal terminologi teknis, pada level ini bisa dijawab dengan Google sebenarnya," ujar Anies.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pertanyaan yang dibutuhkan dari sosok calon pemimpin di tingkat nasional menyangkut substansi suatu persoalan.

Anies mengatakan, semakin tinggi posisi seseorang maka ia akan fokus pada aspek susbtansi, alih-alih persoalan teknis. Meski demikian, Anies menilai sebagai pertanyaan hal itu boleh saja dilontarkan oleh Gibran.

"Tapi juga publik bisa menilai, kualitas pertanyaannya adalah kualitas pertanyaan aspek technicality, bukan aspek substansi," tandas Anies.

Situasi Nobar Riuh Usai Cak Imin Tak Tahu SGIE

Situasi nonton bareng (nobar) TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka riuh saat cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku tidak tahu mengenai State of the Global Islamic Economy (SGIE).

Pertanyaan itu dilontarkan Gibran kepada Cak Imin dalam debat cawapres yang digelar KPU di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2023) malam.

Mulanya, Gibran bertanya kepada Cak Imin terkait caranya untuk meningkatkan peringkat Indonesia di SGIE.

Sebab, Cak Imin merupakan ketua umum partai yang berbasis massa Islam.

"Karena Gus Muhaimin ini Ketua Umum PKB, saya yakin sekali Pak Muhaimin paham sekali masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin menaikkan peringkat Indonesia di SGIE? terima kasih," tanya Gibran kepada Cak Imin dalam debat cawapres.

Terkait hal ini, Cak Imin mengaku tidak mengetahui maksud Gibran mengenai SGIE.

Ia pun menanyakan balik kepada Gibran maksuk SGIE tersebut.

"Terus terang, saya SGIE itu tidak paham. SGIE itu apa?" tanya balik Cak Imin.

Mendengar hal ini, ratusan simpatisan Prabowo-Gibran langsung bersorak lantaran Cak Imin tidak tahu mengenai SGIE.

Penilaian Pengamat

Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing memberikan tanggapannya terkait penampilan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023) malam.

Muhaimin Iskandar dinilai Emrus tampil percaya diri.

Namun, pasangan Anies Baswedan ini dinilai melakukan sejumlah blunder yang kemudian menjadi sorotan dalam penampilannya.

“Cawapres Muhaimin yang selalu menyinggung adanya ketidakadilan, lalu tidak ada solusi programnya untuk mengatasi ketidakadilan yang dimaksud," ungkap Emrus kepada Tribunnews, Jumat.

Satu di antaranya terkait target pembangunan 40 kota setara Jakarta yang kemudian disangsikan oleh Gibran dan Mahfud.

Kemudian untuk Gibran, Emrus menilai cawapres Prabowo Subianto itu terlalu percaya diri.

Menurutnya, ada kesan menggurui setiap menanggapi pertanyaan panelis.

Sikap Gibran juga disebut terkesan meremehkan cawapres lainnya.

“Cawapres Gibran, terlalu overconfident sehingga jawabannya cenderung mendikte dan menggurui."

"Ditambah dirinya memberikan program harapan yang tidak diikuti rincian operasional seperti mengurangi pengangguran,” ujar Emrus.

Sementara itu untuk Mahfud MD, Emrus menilai pasangan Ganjar Pranowo itu tampil lebih realistis.

“Cawapres nomor 3 Mahfud MD sangat operasional, karena penyakit negara adalah korupsi."

"Silahkan cek di setiap lini ada korupsi, paslon 3 sangat fokus dan intens perhatiannya terhadap korupsi karena menuntaskan korupsi dapat mempercepat akselerasi pembangunan,” kata Emrus.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan, seluruh cawapres tampil rileks dan maksimal dalam debat perdana malam ini di JCC, Jakarta.

"Ketiganya tampil lepas, tampil rileks dan maksimal serta tampil terbaik. Ini bisa menjadi kesempatan untuk menilai bahwa mereka cawapres yang layak," ungkap Ujang saat berbincang dengan Tribun Network, Jumat (22/12/2023).

Menurut dia, debat cawapres hari ini jauh lebih menarik dibandingkan dengan debat capres yang digelar dua minggu lalu.

"Debat ini lebih menarik dari capres. Inti penting, untuk menjawab keraguan. Segmen pertama tadi jadi pembuka apakah cawapres ini bisa diterima agar menghasilkan cawapres yang baik," tutur dia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved