Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta: Jejak Kampung Arab dari Pekojan Hingga ke Makam Para Habib

Betawi merupakan suku yang terbentuk dari percampuran etnis Arab, Tionghoa, dan Jawa. Sejarah Kampung Arab di Jakarta pun begitu kental.

Editor: Desy Selviany
Wartakotalive/Desy Selviany
Suasana Masjid An-Nawier di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat Jumat (8/4/2022) 

Karena kawasan Pekojan semakin padat, kemudian orang-orang Arab berpindah ke luar Pekojan di tahun 1990an.

Sebagian dari keturunan Arab pindah ke Condet dan membentuk komunitas Kampung Arab di Condet.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Kerak Telor Lahir dari Kreativitas Masyarakat Betawi di Era Penjajahan

Condet sendiri sebelum ditempati orang Arab merupakan tanah yang dihuni orang Banten yang diasingkan oleh penjajah Belanda saat berhasil menaklukan Batavia.

Diketahui sebelum dijajah oleh Belanda, Kesultanan Banten sempat menguasai Jakarta yang dulu bernama Sunda Kelapa. Kemudian orang-orang Banten menempati Condet usai Sunda Kelapa jatuh ke Hindia Belanda.

Namun pada perkembangannya, di era tahun 1990an wilayah Condet menjadi tempat bermukim orang-orang keturunan Timur-Tengah dan termasuk salah satu dari beberapa perkampungan Arab yang ada di Jakarta.

Di Condet, mereka mendirikan berbagai macam usaha, termasuk membuka toko pakaian, minyak wangi, rumah makan Timur Tengah, agen haji dan umrah, juga banyak yang menjadi penyalur tenaga kerja.

Usaha jasa seperti itu berkembang cukup pesat di Condet, terbukti dengan banyaknya asrama untuk menampung tenaga kerja yang berasal dari berbagai daerah Indonesia sebelum disalurkan ke luar negeri.

Meski baru menjadi Kampung Arab di tahun 1990an, ternyata jejak Arab di Condet sudah ada sejak zaman penjajahan Hindia Belanda.

Namun saat itu masih sedikit warga Arab di Condet salah satunya ialah Habib Muchsin bin Muhammad Alatas.

Dipercaya sejumlah Habib ternama mendiami Condet sejak Abad k-19. Hal itu dibuktikan dari keberadaan makam Kramat yang berada di ujung utara Jalan Raya Condet.

Pemakaman itu berisi sejumlah makam para habib atau ulama turunan arab yang datang ke kawasan Condet pada awal abad ke 19.

Namun saat itu orang Arab ke Condet bukan untuk berdagang melainkan menyebarkan ajaran agama islam di wilayah tersebut.

Habib Muchsin meninggal di tahun 1938. Selama hidupnya Habib Muchsin selalu diminta bantuan oleh warga Condet berkaitan dengan kesehatan dan nilai-nilai kehidupan.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved