Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta: Jejak Kampung Arab dari Pekojan Hingga ke Makam Para Habib

Betawi merupakan suku yang terbentuk dari percampuran etnis Arab, Tionghoa, dan Jawa. Sejarah Kampung Arab di Jakarta pun begitu kental.

Editor: Desy Selviany
Wartakotalive/Desy Selviany
Suasana Masjid An-Nawier di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat Jumat (8/4/2022) 

WARTAKOTALIVE.COM - Betawi merupakan suku yang terbentuk dari percampuran etnis Arab, Tionghoa, dan Jawa. Maka tak heran, sejarah Kampung Arab di Jakarta pun begitu kental.

Hingga saat ini, Kampung Arab yang menyebar di beberapa titik Ibu Kota menyimpan banyak sejarah Jakarta.

Pasalnya karena peradaban Kampung Arab di Jakarta sudah berlangsung lebih dari tiga abad lamanya.

Dipercaya, kawasan Pekojan di Tambora menjadi salah satu titik pertama Kampung Arab di Jakarta.

Dipercaya nama 'Pekojan' berasal dari kata 'Khoja', yang pada masa lampau digunakan untuk menyebut penduduk keturunan India yang beragama Islam.

Pada masa kolonial Belanda, Pekojan dikenal sebagai Kampung Arab. Para imigran yang dulu datang ke Batavia diwajibkan lebih dulu tinggal di wilayah tersebut oleh pemerintah Batavia.

Daerah Pekojan terletak dekat dengan kawasan Kota Tua yang saat itu menjadi pusat pemerintahan Batavia.

Sejarah Kampung Arab di Pekojan dipercaya diawali dari tahun 1633. Awalnya Pekojan dihuni oleh orang Moor, sebutan untuk pedagang dari India.

Orang Moor tersebut pindah dari Banten ke Batavia saat perang antara Sultan Agung dan Sultan Haji.

Selain orang Moor atau Koja, dikawasan tersebut juga banyak tinggal orang Melayu. Dan mereka menjadi penduduk muslim yang paling banyak jumlahnya di kawasan itu.

Jejak Kampung Arab di Pekojan bisa terlihat dari Masjid Langgar Tinggi yang menjadi salah satu masjid tertua di Jakarta.

Di namakan Langgar karena dibangun sebagai langgar oleh seorang orang Arab pada tahun 1249 H atau 1829 Masehi.

Selain menyebarkan agama Islam, orang-orang Arab di Pekojan juga berdagang dan beranak pinak.

Pasar Pekojan yang menjual barang-barang antik seperti kerajinan dan selendang India menjadi jejak peninggalan Kampung Arab di Pekojan.

Sampai pada tahun 80-an, kawasan tersebut dikenal dengan sebutan Kampung Arab karena banyaknya orang arab yang tinggal di kawasan itu dan terus bertambah setiap tahunnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved