Kurangnya Minat Mahasiswa Dalami Isu Politik, Anies Baswedan: Jangan Apatis, Ambil Sikap, Bertindak!

WARTAKOTALIVE.COM - Capres Nomor Urut 01, Anies Rasyid Baswedan tanggapi minimnya minat mahasiswa mendalami isu politik sehingga dapat berujung pada pemilihan calon pemimpin yang tak tepat.

"Kalau kita perhatikan mahasiswa itu satu segmen besar dengan minat berbeda. Tapi saya selalu melihat ada kelompok yang peduli dengan politik dan kelompok ini yang terlibat dalam urusan-urusan kemasyarakatan," kata Anies Baswedan di Universitas Bina Bangsa, Serang Banten, Kamis (21/12/2023).

Ia sebut jika ada kelompok yang mengungkapkan apabila ada kebijakan pemerintah yang dirasa tidak sesuai dengan prinsip keadilan, maka kelompok itulah yang sebenarnya peduli dengan politik.

"Tetapi walaupun minatnya bukan pada persoalan politik, tapi mengetahui kebijakan, politik dan sejarah itu tetap perlu," tegas Anies Baswedan

Baca juga: Soal Etika, Anies: Kita Membiarkan Penyimpangan Bergerak Pelan-pelan

"Supaya sebagai pribadi bisa mengambil sikap kemudian bertindak dengan paham sejarah dan konsekuensi politik. Tidak apatis pokoknya," tutupnya.

Jusuf Kalla Dukung AMIN di Pilpres 2024

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) dukung Capres dan Cawapres Nomor Urut 01, Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gus Imin (AMIN) di Pilpres 2024.

Terkait JK dukung AMIN di Pilpres 2024 direspons langsung Wasekjend DPP Partai NasDem, Jakfar Sidik.

Menurut Jakfar Sidik, JK menilai Anies Baswedan layak menjadi Presiden RI, menggantikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Jakfar Sidik mengatakan, dukungan JK tersebut menjadi suntikan energi positif bagi kekuatan AMIN di Pilpres 2024 mendatang.

"Dukungan Pak JK terhadap pasangan AMIN merupakan suatu tambahan kekuatan bagi pasangan Amin," jelas Jakfar Sidiq kepada wartawan, Rabu (20/12/2023).

JK diketahui sosok politikus senior Partai Golkar, sebagai Eks wakil presiden dua kali, JK punya jaringan politik yang luas.

Secara basis massa JK sangat berpengaruh.

Saat ini, di Indonesia, JK masih salah satu tokoh politik senior. 

"Kami mengetahui Pak JK merupakan politisi yang memiliki jaringan yang luas dan punya basis massa. Itu terbukti dua kali menjadi Wakil Presiden," ungkapnya.