Pembunhuhan
Polisi Simpulkan Petugas Imigrasi yang Tewas Jatuh dari Lantai 19 Apartemen karena Dibunuh WN Korsel
Polisi berhasil menemukan tersangka pembunuhan terhadap Petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta Barat bernama Tri Fattah Firdaus (23).
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta Barat tewas terjatuh dari lantai 19 apartemen kawasan Kota Tangerang pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Petugas Rudenim Jakarta Barat yang tewas itu bernama Tri Fattah Firdaus (23).
Setelah lakukan penyelidikan, polisi menyimpulkan bahwa penyebab kematian Tri, karena dibunuh oleh Warga Negara Korea Selatan (WN Korsel), Kim Dal Joong.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa kesimpulan itu didapat dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kesimpulan tersebut juga berdasarkan pemeriksaan terhadap para ahli dari berbagai disiplin ilmu.
"Dari keidentikan beberapa alat bukti menyatakan bahwa meninggalnya korban akibat dibunuh tersangka Kim Dal Joong," kata Hengki dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2023).
"Kemudian berdasarkan scientific crime investigation, dari kolaborasi ini bersama dengan pemeriksaan penyidik Subdit Jatanras ini merupakan perbuatan melawan hukum terkait dengan pembunuhan oleh tersangka Kim Dal Joong," tutur Hengki.
Baca juga: Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia, KPK Beri Penghargaan Kantor Imigrasi Jaksel
Hengki menjelaskan, sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, korban dan pelaku pergi ke tempat hiburan malam.
"Yang pertama bahwa kejadian ini diawali adanya peristiwa awal di mana korban bersama rekannya sesama pegawai Imigrasi ini menjemput 2 orang yang ada di apartemen itu atas nama Hendar dan Kim Dal Joong, kemudian mereka ke tempat hiburan malam," papar Hengki.
Saat di tempat hiburan malam, keributan terjadi hingga membuat tangan Kim Dal Joong mengalami luka.
"Kemudian terjadi keributan di tempat hiburan malam itu minum-minum dan sebagainya, tetapi keributan itu bukan dengan korban, tapi dengan rekannya yang lain atas nama Hendar," jelas Hengki.
"Di tempat hiburan itulah pelaku Kim Dal Joong ini sempat memecahkan gelas dan akhirnya tangannya terluka," ucap Hengki.
Baca juga: Ibu Korban Tewas Gunung Marapi Histeris Hadiri Wisuda Anak Hanya dengan Bingkai Foto
Usai kejadian itu, eks Kapolres Metro Jakarta Pusat tersebut menuturkan bahwa korban dan tersangka kembali ke apartemen.
"Kemudian mereka bersama-sama kembali ke apartemen dan sempat mengisi bensin dulu," kata Hengki.
"Kemudian saat itu korban sempat satu kali naik dan turun kembali. Nah yang kedua kali memapah tersangka. Ini terekam oleh CCTV," ujar Hengki.
"Tim digital forensik sudah menganalisis itu bahwa pada saat masuk ke sana itu, ada dua orang atas nama korban dan juga tersangka Kim Dal Joong ini. Itu semua lengkap di CCTV," jelas Hengki.
Sekuriti apartemen juga mendengar ada keributan di lantai 19 hingga pecahan kaca jatuh.
BERITA VIDEO: Perwira IDF Rekrut Paksa Siswa Sekolah Ikut Perang, Israel Mulai Kekurangan Personil di Gaza
"Nah tidak lama dari itu, sekuriti menangkap ada keributan di lantai 19, kemudian terdengar awal adanya pecahan kaca yang jatuh baru, kemudian disusul suara kemudian," kata Hengki.
"Jadi ini identik dengan keterangan dari (ahli) fisika forensik menyatakan antara kaca pecah dan korban ini merupakan dua peristiwa yang berbeda," sambungnya.
Hengki mengatakan bahwa tersangka bahkan sempat menyangkal dirinya hanya seorang diri.
"Keterangan dari pelaku bahwa yang bersangkutan menyangkal bahwa saya sendirian, bukan dengan dua orang. Padahal CCTV berkata tidak, mereka (korban dan tersangka) dua orang," tutur Hengki. (*)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.