Pilpres 2024

Dewan Pakar TKN Beberkan Program Prioritas Prabowo-Gibran: Ada Rumah Murah untuk Masyarakat Desa

Prabowo-Gibran berjanji akan membangun 500 ribu rumah tapak dan 500 ribu rumah vertikal

Editor: Feryanto Hadi
tribunnews.com
Ilustrasi: Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tampil berbeda pada Pilpres 2024, dia kerap joget gemoy hingga aksi itu mewabah di masyarakat. Strategi kampanye luwes dan unik ini berhasil menarik perhatian pemilih muda. 

 WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berkomitmen membantu kaum milenial dan masyarakat menengah ke bawah untuk mendapatkan rumah murah apabila mereka berhasil memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Rumah itu merupakan salah satu kebutuhan dasar. Orang (jika punya rumah) bisa hidup tenang dan bisa maju ke depan, dan mendidik anaknya," ungkap Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Paulus Totok Lusida, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, pada Sabtu awal bulan Desember.

Menurut Paulus, komitmen itu menjadi program prioritas oleh pasangan Prabowo-Gibran karena mereka melihat tingginya angka kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah yang dibutuhkan warga.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Paulus menyebutkan kesenjangan itu mencapai angka sekitar 12,7 juta.

Baca juga: Tanggapi Tuduhan TGUPP ada Ordal, Jubir Timnas AMIN: Statemen yang Menyesatkan

Oleh karena itu, Prabowo-Gibran berjanji akan membangun 500 ribu rumah tapak dan 500 ribu rumah vertikal (rumah susun) di dalam wilayah perkotaan dan pedesaan.

"Selain di perkotaan, Pak Prabowo dan Mas Gibran berencana merenovasi rumah yang ada di pedesaan yang ditargetkan mencapai 2 juta rumah pada tahun kedua menjabat," ungkap Paulus.

Rumah tersebut dipastikan akan tersedia dengan harga terjangkau karena masyarakat akan mendapatkan program subsidi dari pemerintah. Salah satu subsidi yang ditawarkan ialah tidak membebankan biaya pembangunan lift untuk pembelian rumah model rumah susun.

"Kemudian, pembangunan itu yang paling mahal ada di biaya lift dan itu akan ditanggung pemerintah, supaya masyarakat tidak menanggung pembangunan biaya maintenance dan operasional lift lagi," tambahnya.

Digarisbawahi, prioritas rumah murah Prabowo-Gibran ini bukanlah hanya soal subsidi. Namun, akan ada juga program sewa bagi masyarakat yang masih belum mampu belum mampu membeli rumah dengan harga murah.

Selanjutnya, Prabowo-Gibran juga berkomitmen agar masyarakat akan bisa menyewa rumah bersubsidi tersebut dengan skema pembayaran yang dilakukan per bulan.

Paulus mengaku juga sudah memberi usulan kepada Prabowo Subianto, untuk mencari orang memiliki kemampuan khusus untuk menangani perumahan supaya program kerja tersebut bisa menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

“Dengan skema seperti ini, program rumah murah Prabowo-Gibran akan bisa berjalan dan diterima oleh generasi milenial dan Gen Z. Juga masyarakat yang berpenghasilan rendah. Karena rumah kan sebuah kebutuhan dasar,” ujar Paulus.

Paulus kemudian menekankan agar program ini kelak bisa berjalan, Prabowo-Gibran harus menunjuk menteri yang memiliki kemampuan khusus menangani perumahan.

"Jadi program rumah murah ini akan bisa menjangkau masyarakat yang membutuhkan dan pembangunannya akan lancar. Karena perumahan developer itu bukan kontraktor, dia mencangkup banyak instansi, dia (Menteri Perumahan nanti) harus berdiri sendiri ya. Pak Prabowo sekali lagi sudah setuju," tandas Paulus. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved