Pilpres 2024
Baliho Ganjar-Mahfud Dicopoti di Banten, Todung Mulya Lubis: Please KPU dan Bawaslu Jaga Netralitas
Kubu Ganjar-Mahfud resah hadapi Pilpres 2024, karena ada upaya sistematis yang ingin menjegal.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud resah menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.
Mereka melihat ada upaya sistematis menjegal pasangan Ganjar-Mahfud, seperti pencopotan baliho di Provinsi Banten.
Seperti diketahui, ada sekitar 70 baliho dan spanduk bergambar Ganjar-Mahfud yang dicopoti di Banten.
Baca juga: Baliho Gambar Dirinya di Karawang Dibakar OTK, Ganjar Minta Relawan Tidak Gentar
Di saat bersamaan, justru alat peraga kampanye (APK) itu terpasang di lokasi yang dilarang.
Menyikapi hal itu, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mengatakan selain peristiwa di Banten, pihaknya mengamati banyak pelanggaran sistematis lain yang terjadi.
Misalnya terkait netralitas aparatur sipil negara (ASN), dukungan aparat pada salah satu pasangan calon, politisasi bansos, serta larangan kehadiran pasangan calon Ganjar-Mahfud di acara tertentu.
"Jika pelanggaran-pelanggaran seperti itu tak dikoreksi, maka Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024 akan menjadi pemilu penuh dengan cacat, tidak melahirkan pemerintahan yang punya legitimasi, serta menjadi proses pemilu paling buruk dalam sejarah Indonesia," kata Todung dalam konferensi pers di Media Lounge TPN Ganjar-Mahfud, Sabtu (16/12/2023).
Baca juga: Kaesang dan PSI Kena Getah, Warga DIY Marah pada Ade Armando, Ancam Copoti Baliho dan Spanduk
Todung yang menjabat Wakil Ketua Panwaslu Pusat pada Pemilu 1999 mengajak agar penyelenggara Pemilu 2024 kembali kepada Undang-Undang Pemilu dan Peraturan Pemilu, serta meminta Bawaslu untuk memastikan keadilan bagi semua kontestan pemilihan umum.
"Kami meminta aparat pemerintahan, baik sipil maupun militer untuk menjaga harkat pemilu dan pilpres menjadi pemilihan umum yang bersih serta menghadirkan legitimasi bagi pemerintahan yang dihasilkan," ungkapnya.
Menurut Todung, TPN telah mengomunikasikan ke Bawaslu terkait peristiwa di Banten dan meminta segera melakukan investigasi, baik terkait pencopotan baliho Mahfud MD, maupun pemasangan baliho tak bertuan yang seolah dipasang tim Ganjar-Mahfud di luar tempat semestinya.
Pemasangan sejumlah baliho bergambar Ganjar-Mahfud di kompleks Perumahan TNI dan Polri itu dipastikan bukan dilakukan oleh Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Baliho Gemoy Prabowo-Gibran Bertebaran di Jakarta, Zaki: Artinya Hadapi Pilpres dengan Riang Gembira
Todung menyatakan, pihaknya punya dasar untuk menduga bahwa pencopotan spanduk dan pemasangan baliho tak bertuan itu sudah direncanakan.
Pasalnya, pencabutan baliho Mahfud MD di Banten dilakukan secara serentak di berbagai tempat dan terjadi pada waktu-waktu yang tidak seorang pun sedang beraktivitas.
Sehari kemudian, muncul baliho-baliho Ganjar-Mahfud bukan dari Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud.
"Itu jelas terencana, bukan spontanitas. Hanya kelompok tertentu yang bisa melakukan hal tersebut," kata Todung.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.