Pilpres 2024

Khofifah Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran, Kekhawatiran Ibunda Cak Imin Bakal Terjadi?

Gubernur Jawa Timur Khofifah resmi gabung Prabowo. Kekhawatiran ibunda Cak Imin kalah di Jawa Timur kemungkinan besar terjadi.

Editor: Rusna Djanur Buana
DOK instagram @khofifah.ip
Gus Miftah Diutus Prabowo Kunjungi Khofifah di Jawa Timur. Khofifah akhirnya resmo gabung ke kubu capres nomor urut 2 itu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi isyarat kuat akan bergabung dengan kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sinyal kuat itu muncul setelah Khofifah mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra dan PAN untuk berkontestasi di Pilkada Jatim 2024.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran saat ini menunggu surat resmi dari Khofifah untuk bergabung.

"Jadi saya afiliasinya ke 02. Saya rasa kawan-kawan (jurnalis) pasti sudah paham," kata Khofifah kepada jurnalis saat dikonfirmasi seusai acara penyerahan rekomendasi tersebut.

Khofifah berjanji resmi turun ke mesin pemenangan Prabowo-Gibran setelah masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Jatim selesai 31 Desember mendatang.

Baca juga: Resmi Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran, Khofifah: Kita Lihat Saja Tren Suara Nomor Urut 2 di Jatim

"Resminya nanti bulan Januari 2024. Nanti kawan-kawan bisa melihat trend (perolehan suara) nya," kata Khofifah.

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyambut baik keputusan Khofifah yang bergabung di gerbong pendukung Prabowo.

Menurutnya, Gerindra, Prabowo, dan Khofifah memiliki kesamaan ide dan gagasan.

Hal ini pula yang membuat partai berlambang kepala garuda ini memutuskan mengusung Khofifah di Pilgub Jatim 2024. "Salah satu faktor juga saya kira harus akui.

Nggak ada masalah kan beliau dukung Prabowo, Prabowo dukung beliau. Kan begitu," kata Hashim yang juga adik dari Prabowo itu.

Bergabungnya Khofifah dalam barisan pendukung Prabowo-Gibran akan memberikan kekuatan signifikan.

Mengingat, Khofifah akan menyusul dua mantan Gubernur Jatim sebelumnya, yaitu Imam Utomo (Gubernur Jawa Timur periode 1998-2003 dan 2003-2008) dan Soekarwo atau Pakde Karwo (Gubernur Jatim periode 2009-2014 dan 2014-2019) sebagai pendukung Prabowo-Gibran.

Secara terpisah Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespons soal kabar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tergabung dalam tim yang memenangkan pasangan nomor urut 2 tersebut.

TKN tunggu surat dari Khofifah

Secara pribadi Nusron merasa bersyukur jika memang Khofifah sendiri mengaku sudah terafiliasi dengan TKN Prabowo-Gibran.

"Ya alhamdulillah kalau beliau terafiliasi dengan 02. Syukur alhamdulillah," kata Nusron seperti dilansir Tribunnews.

Meski begitu, Nusron menegaskan Khofifah belum secara resmi tergabung dengan TKN. "Tapi beliau belum bergabung di TKN," beber dia.

Baca juga: Bukan Ganjar, Ternyata Ibunda Cak Imin Justru Waspadai Sepak Terjang Tokoh Jawa Timur Ini

Ketua DPP Partai Golkar itu merasa bersyukur jika memang makin banyak orang yang tergabung maka makin baik.

Meski Khofifah belum resmi bergabung, namun yang bersangkutan kata Nusron, berada dalam bagian muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur.

Nusron mengklaim organisasi tersebut sebagian besar anggotanya telah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Gibran dan menjadi bagian dari TKN.

"Ibu Khofifah kan sudah deklarasi ya muslimat NU jatim kan memang mendukung Prabowo-Gibran. Tapi bu Khofifah belum bergabung dengan TKN, tapi kalau ibu-ibu muslimat sudah ada yang gabung dengan TKN," ujarnya seperti dilansir Kompas.com.

Adapun salah satu nama yang tergabung bersama Khofifah di Muslimat NU Jawa Timur yang juga masuk dalam TKN Prabowo-Gibran adalah Arifah Fauzi.

"Yaitu ibu Arifah Fauzi, salah satu pengurus PP Muslimat, yang membantu ibu Khofifah di TKN, sudah ada. Tapi kalau ibu Khofifahnya belum. Tapi kalau ibu-ibu muslimatnya sudah," tukas Nusron.

Kekhawatiran ibunda Cak Imin

Khofifah merupakan salah satu tokoh yang punya pengaruh besar di Jawa Timur. Hal itu menjadi kekhawatiran Hajah Muhassonah Hasbullah, ibunda Muhaimin Iskandar. Kekhawatiran sang ibunda diungkapkan pada hari pertama kampanye saat Cak Imin pulang ke Jombang Jawa Timur untuk meminta restu.

Meski sudah berusia lanjut ternyata Muhassonah tetap mengikuti dinamika Pilpres terutama di Jawa Timur.

Cak Imin mengakui ibunya cukup khawatir karena persaingan dengan pasangan capres-cawapres lain sangat kuat.

Seperti diketahui Komisi Pemilihan Umum telah mengumumkan tiga pasang kontestan Pilpres 2024.

Baca juga: Survei Litbang Kompas, Prabowo-Gibran Peringkat Teratas, Ganjar-Mahfud MD Ambyar

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai kontestan Pilpres dengan nomor urut 1.

Sementara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2 dan duet Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat nomor urut 3.

Khawatir pada Khofifah

“Ya ibu saya worry, melihat persaingan begitu keras, ibu saya selalu ngecek, karena beliau masih sangat concern ya, ngecek peta Jatim,” ujar Muhaimin di Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Selasa (28/11/2023).

Adapun salah satu hal yang dikhawatirkan Muhassonah adalah langkah politik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Pasalnya, Khofifah belum menentukan dukungannya ke salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebelumnya sempat meminta Khofifah untuk membantu pemenangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Jawa Timur.

“Ya itu analisa beliau, kalau kita Jatim ini kira-kira bagaimana peta perempuan, Khofifah (berlabuh) di mana? Salah satu analisa beliau, kami diminta supaya antisipasi,” tutur Cak Imin.

Meski demikian, Muhaimin Iskandar tetap yakin bisa tetap memenangkan suara di Jawa Timur.

Menurutnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa memenangkan pemilihan legislatif (pileg), maka suara Anies Baswedan dan Muhaimin bakal signifikan.

“Aman, aman. Pokoknya, PKB menang di Jatim, ya Amin (Anies-Muhaimin) menang,” imbuh dia.

Logistik paling minim

Muhaimin Iskandar mengklaim bersama calon presidennya, Anies Baswedan menjadi pasangan calon dengan logistik paling minim di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pria yang karib disapa Cak Imin ini mengatakan, kepemilikan hartanya dan Anies kalah dengan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang lain.

“Padahal saya dan Mas Anies calon paling miskin, pasangan paling pas-pasan. Ketika ditanya wartawan, ‘Logistiknya kalah banyak'.

Saya jawab, ‘Bukannya dari dulu partai NU (Nahdlatul Ulama), PKB dari dulu pas-pasan'," ujar Muhaimin saat berkampanye di Gor Wringin Rejo, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (28/11/2023).

Namun, ia menganggap situasi itu justru menguntungkan karena jika memenangkan kontestasi maka bisa menjalankan pemerintahan yang berdasarkan pada kepentingan rakyat, bukan pemilik modal.

“Justru karena kita pas-pasan, insya Allah kalau menang tidak bisa didekte oleh siapa pun,” kata Cak Imin.

“Tapi bergerak dan berjuang berdasarkan ajaran alsunah waljamah dan mandat sejarah perjuangan politik ahlussunnah wal jamaah,” ujarnya seperti dilansir Kompas.com.

Cak Imin juga mengklaim hasil survei internal telah menunjukkan peningkatan elektabilitasnya.

Saat ini, menurut Muhaimin, tingkat elektoralnya seimbang dengan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, serta capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Baginya hal itu merupakan hasil dukungan berbagai organisasi Islam di Indonesia.

“Alhamdulilah itu teman-teman organisasi Islam dari Aceh sampai Papua, NU, Muhammadiyah, gerakan-gerakan mahasiswa muslim semuanya kompak,” kata Muhaimin.

Diketahui, Muhaimin memulai kampanye perdananya dengan mengunjungi Jaringan Perempuan Nahdliyin di Mojokerto.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved