Penyekapan
Geger! Empat Bocah di Jagakarsa Ditemukan Tewas di Dalam Toliet Rumah, Diduga Disekap Sang Ayah
Bintoro menuturkan, orang tua yang diduga menjadi pelaku pembunuhan anaknya itu sempat akan melakukan bunuh diri.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Nurmahadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAGAKARSA- Empat bocah ditemukan tak bernyawa di dalam toliet rumahnya, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).
Pantauan wartakotalive.com di lokasi sekira pukul 17.48 WIB, tampak garis polisi sudah dipasang mengelilingi rumah.
Meski begitu, empat mayat bocah masih berada di dalam rumah bernomor 1A tersebut.
Bau bangkai dari dalam rumah juga masih menyerebak dari dalam toilet, tempat mayat empat bocah tersebut.
Berdasarkan informasi sementara, empat bocah tersebut tewas usai disekap ayahnya.
Baca juga: Klaim Tak Pernah Jahati Orang, Nindy Ayunda Disinggung soal Kasus Penyekapan
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Betul, empat Orang. Ada empat orang penemuan mayat di dalam kamar, untuk sementara masih dilakukan penyelidikan," kata dia.
Di sisi lain, Bintoro menuturkan, orang tua yang diduga menjadi pelaku pembunuhan anaknya itu sempat akan melakukan bunuh diri.
Namun hal itu berhasil digagalkan, dan orangtuanya masih dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Anggota Pamobvit PMJ Bripka Taufan Febrianto Disekap dan Dianiaya 3 Pelaku, Nyaris Tewas Dibunuh
"Sementara itu, orang tuanya yang diduga sebagai pelaku mencoba untuk bunuh diri juga. tapi saat ini masih bisa selamat dan dirawat di rumah sakit," katanya.
Kasus penyekapan lain
Wanita muda penumpang taksi online berinisial AD (20) menjadi korban perampokan disertai penyekapan di Penjaringan, Jakarta Utara.
Pelakunya adalah sang sopir taksi online yang ditumpangi korban. Sopir taksi online itu beraksi bersama rekannya yang bersembunyi di jok mobil belakang.
Kedua pelaku tersebut adalah AH (29) dan AM (39). Mereka melakukan penyekapan dengan cara mengikat kedua tangan AD menggunakan tali sepatu serta menutup mata dan mulut korban dengan sebuah kain.
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol M. Bobby Danuardi mengatakan setelah menggasak barang berharga korban, kedua pelaku membuang atau melemparkan korban yang dalam kondisi terikat ke sebuah pom bensin sepi di kawasan Pluit.
"Kejadiannya 26 Juni lalu. Kedua pelaku menyekap korban, menutup mata, lalu mengikat tangan," ucap Bobby, Selasa (25/7/2023).
Setelah berhasil mengikat tangan dan menutup mata serta mulut korban, kedua pelaku lalu melakukan pengancaman.
Baca juga: Uang Jutaan Rupiah dan Dompet Milik Sopir Serta Penumpang Pikap Raib Setelah Ditusuk Perampok
Mereka mengancam jika korban masih berani melawan maka akan dibunuh langsung di dalam mobil.
Korban yang ketakutan setengah mati hanya bisa diam dan menangis, tanpa bisa melihat apapun dengan kondisi mata tertutup.
Akhirnya, kedua pelaku membawa korban ke sebuah pom bensin sepi di kawasan Pluit dan menurunkannya di sana.
Baca juga: Ambil Topi yang Ketinggalan, Warga Lihat Ada Perampokan, Lapor Polisi-1 dari 3 Pelaku Tewas Ditembak
Setelah beberapa saat, warga di sekitar pom bensin melihat keadaan korban yang masih dalam kondisi mata tertutup dan tangan terikat.
Warga pun membantu melepaskan ikatan tersebut dan korban akhirnya bisa melaporkan kasus ini ke Mapolsek Metro Penjaringan.
Bobby menjelaskan, perampokan disertai penyekapan ini bermula saat kedua pelaku bersekongkol mencari uang tambahan.
Baca juga: Ambil Topi yang Ketinggalan, Warga Lihat Ada Perampokan, Lapor Polisi-1 dari 3 Pelaku Tewas Ditembak
Alhasil, kedua pelaku pun menyalakan aplikasi taksi online mereka dengan maksud mencari penumpang untuk dirampok.
"Jadi kedua tersangka melakukan modusnya, mereka mengambil penumpang untuk dilakukan pencurian," kata Bobby.
Pada saat kejadian 26 Juni lalu, kedua pelaku awalnya berkeliling di sekitaran Penjaringan dan akhirnya mendapatkan orderan dari korban.
Baca juga: Tak Ada Barang Hilang, Motif Pembacokan Eks Ketua KY Jaja Ahmad Jayus Bukan Perampokan
Korban AD dijemput dari daerah Pejagalan dan bermaksud pulang ke Kelapa Gading.
"AD dijemput di wilayah Penjagalan, tujuannya untuk kembali ke rumahnya di wilayah Kelapa Gading," kata Bobby.
Di dalam perjalanan, pelaku AM dan AH berbagi peran.
AM yang bertindak sebagai sopir terus memantau jalanan memastikan kondisinya sepi untuk memulai aksi perampokan.
Baca juga: Kondisi Terkini 2 Orang Korban Perampokan Sadis di Cilacap Usai Kena Tembak
Di sisi lain, pelaku AH bersembunyi di balik jok belakang sepanjang perjalanan menunggu kode dari AM untuk bisa mulai beraksi.
"Setibanya di tol, arah Tanjung Priok, sopir ini si AM keluarkan kode gas. Lalu keluarlah AH dari jok belakang dan menyekap korban, menutup mata lalu mengikat," kata Bobby.
Kedua pelaku yang sudah ditangkap ini kemudian dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Mereka terancam hukuman di atas 5 tahun penjara.
Pria di Kampung Ambon Jakbar Disekap dan Dianaya, Begini Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
Suami Dituduh Curi Solar, Ibu Muda dan Bayinya di Bangka Disekap Selama 2 Bulan di Ruang Sempit |
![]() |
---|
Kronologi Bocah Disandera dengan Leher Dihunus Pisau di Pospol, Pelaku Rekan Bisnis Ortu Korban |
![]() |
---|
Bocah Disandera di Pospol Pejaten Jaksel dengan Leher Dihunus Pisau, Begini Kondisi Terkini Korban |
![]() |
---|
Bocah 7 Tahun Disandera di Pospol Pejaten Jaksel dengan Leher Dihunus Pisau, Pelaku Diduga Ayahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.