Butet Kartaredjasa Diintimidasi
Budayawan Top Butet Kartaredjasa dan Agus Noor Diintimidasi, Kadiv Humas Polri: Silakan Laporkan
Dua budayawan Butet Kartaredjasa dan Agus Noor merasa diintimidasi polisi saat pentas teater bertajuk "Musuh Bebuyutan" di TIM.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Rusna Djanur Buana
Kewajiban anggota kepolisian tersebut telah ditegaskan secara jelas dalam UU Nomor 2 tahun 2022 tentang Polri dan Peraturan Perpol No. 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Kepolisian.
"Karena itu, tindakan intimidasi anggota kepolisian kepada para Seniman di Taman Ismail Marzuki jelas merupakan pelanggaran hukum yang tidak boleh dibiarkan tanpa evaluasi dan koreksi dari pimpinan," ucap Bagus.
Menurut Dimas, intervensi alat-alat keamanan dan hukum negara, termasuk yang dilakukan dengan pembatasan kebebasan warga negara harus dihindari karena mencederai demokrasi.
Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Kapolri harus menindak tegas anggota kepolisian yang diduga melakukan intimidasi terhadap para Seniman di Taman Ismail Marzuki.
Kemudian Kapolri harus menjamin pelaksanaan tugas oleh setiap anggota kepolisian menghormati dan menjunjung tinggi HAM untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu berlangsung jujur, adil dan bebas.
Respons Polri
Pihak polri melalui Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugraha menanggapi soal isu adanya intimidasi tersebut. Sandi Nugraha menegaskan bahwa polisi tetap netral dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam masa Pemilu.
Ia pun meminta agar Agus Noor dan Butet melaporkan oknum anggota kepolisian yang dimaksud.
"Jadi gini, polisi netral dalam kegiatan kegiatan apalagi yang diselenggarakan dalam Pemilu," kata Sandi di Mabes Polri, Selasa (5/12/2023) dalam laporan jurnalis KompasTV Gratia Adur.
Menurut Sandi, apabila ada oknum yang mengganggu maka ia meminta masyarakat untuk melaporkan oknum tersebut.
"Apabila ada oknum yang menganggu silahkan dilaporkan. Tidak usah berpersepsi, tidak usah berandai- andai dan jangan katanya," lanjut Sandi.
Sinyalmen Megawati
Sebelumnya Ketua Umum PDI Perjuangan mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini yang menurutnya ingin bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.
Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Baca juga: Budayawan Butet Kartaredjasa Sebut Mahfud MD Satria Piningit, Tolak Jadi Tim Sukses
"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu tapi Ibu jengkel. Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" kata Megawati.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.