Pilpres 2024

Ini Pesan Siti Atikoh kepada Ganjar Pranowo Menjelang Debat Capres Melawan Anies dan Prabowo

Siti Atikoh, istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku memberi masukan kepada sang suami menjelang pilpres. Atikoh minta Ganjar jujur.

Editor: Rusna Djanur Buana
.(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh usai menghadiri acara Hari Disabilitas Internasional 2023, di Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (3/12/2023). Atikoh menegaskan, sang suami sangat siap untuk debat capres yang digelar oleh KPU 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Ganjar Pranowo sangat siap menghadapi debat calon presiden (capres) yang digelar Komisi Pemilihan Umum.

Hal tersebut disampaikan oleh istri Ganjar, Siti Atikoh di Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (3/12/2023) usai menghadiri acara Hari Disabilitas Internasional 2023.

Atikoh bahkan ikut memberi masukan agar sang suami dapat tampil prima di debat capres.

"Tentu saya memberi masukan. Yang penting tampil dengan jujur dari hati dan memang yang disampaikan nanti adalah visi misinya," kata Atikoh.

Sebagai istri, dia selalu memberi dukungan. Namun Atikoh mengaku tidak memiliki persiapan khusus mendampingi Ganjar menghadapi debat.

Dia mengaku hanya sebagai penonton dalam debat tersebut. "Kalau saya kan penonton," imbuhnya seraya tertawa.

Baca juga: Sengkarut Debat Cawapres, Pengamat: Gibran Tidak Berpengalaman dan Memang Takut Debat

Ia kemudian ditanya soal komitmennya terhadap para penyandang disabilitas jika kelak menjadi ibu negara.

Komitmen tersebut, jelas Atikoh, adalah memberikan pendampingan pada disabilitas dalam menyuarakan hak-hak mereka.

"Tentu ini memerlukan kerja sama dari berbagai kelompok elemen masyarakat dan stakeholder agar hak-hak mereka benar-benar terpenuhi," tegas Atikoh seperti dilansir Kompas.com.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024. Debat merupakan satu dari sejumlah metode kampanye pemilu.

Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, debat pasangan capres-cawapres bakal digelar sebanyak lima kali.

Berikut jadwal debat di KPU

  • Debat pertama: 12 Desember 2023
  • Debat kedua: 22 Desember 2023
  • Debat ketiga: 7 Januari 2024
  • Debat keempat: 21 Januari 2024
  • Debat kelima: 4 Februari 2024

Berbeda dengan Pilpres sebelumnya, pada Pilpres kali ini tidak ada debat calon wakil presiden. Isi ini sangat hangat sepanjang akhir pekan kemarin.

Pengamat: Gibran takut debat

Isu yang berkembang menyebut keputusan KPU itu menguntungkan salah satu pasangan capres dan cawapres, yakni pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pasalnya pasangan ini kerab absen dalam berbagai forum debat atau adu gagasan. Analis politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto menyebut pasangan nomor dua, terutama Gibran memang tidak punya pengalaman melakukan debat.

Teranyar, Prabowo hadir sendirian dalam dialog publik bertakuk "Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Jawa Timur, Jumat (24/11).

Dia menduga Gibran masih dilarang untuk tampil di debat-debat publik.

"Selain itu, dilihat dari kemampuan debat, memang dia tidak memiliki cukup banyak pengalaman," kata Agus seperti dilansir Tribunnews.com.

Baca juga: Kaesang Jumawa: Prabowo-Mas Gibran Sudah Pasti Menang, saatnya Bantu PSI ke Senayan

"Interaksi dia terhadap masalah-masalah nasional dan kemudian solusi yang mau mereka berikan dan ide-ide yang mau dia sampaikan itu memang sangat terbatas," ujar Agus.

Ke depan, Agus berharap Gibran bakal lebih sering hadir dalam debat-debat publik atau adu gagasan terkait pilpres.

Apalagi, Gibran harus berhadapan dengan cawapres Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.

"Salah satu yang membuat ketakutan dia adalah karena keterbatasan pengalaman dan gagasan termasuk juga keterbatasan dalam mengartikulasikannya," tandas Agus.

Kubu Prabowo membantah 

Kubu Prabowo-Gibran membantah keras calon pasangan mereka takut debat. Mereka siap mengikuti aturan dan keputusan KPU.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bahkan menyebut ide penghilangan sesi debat capres justru diusulkan oleh pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Hal itu diungkapkan oleh anggota Dewan PakarTKN, Dradjad Wibowo.

Dia menyampaikan usulan agar capres-cawapres hadir bersama dalam setiap sesi debat itu muncul dalam rapat atau diskusi KPU dengan perwakilan dari ketiga paslon di kantor KPU pada 29 November 2023 lalu.

Dalam rapat tersebut, Prabowo-Gibran diwakili oleh 6 orang, dengan dipimpin oleh Burhanuddin Abdullah selaku Ketua Dewan Pakar TKN.

Menurutnya berdasarkan notulen internal TKN Prabowo-Gibran, rapat tersebut dibuka oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari. Lalu, KPU memaparkan mengenai tanggal, tempat, tema, format acara, desain, dan susunan acara debat.

Setelah itu, kata Dradjad, perwakilan setiap paslon diberi kesempatan menyampaikan masukan atau usulan. Dradjad mengungkapkan pihak Anies-Cak Imin lah yang mengusulkan agar format debat cawapres diubah.

"Perwakilan Anies-Muhaimin menyampaikan beberapa masukan/usulan. Salah satunya berbunyi kira-kira sebagai berikut: 'agar dalam setiap sesi debat, capres dan cawapres hadir bersama, pembagian waktu/porsi berbicara silakan diatur oleh KPU'," tuturnya.

"Usulan ini disampaikan oleh seorang Ibu dari perwakilan Anies-Muhaimin dan dikuatkan oleh rekannya.

Notulis kami tidak mengetahui nama keduanya, tapi saya yakin KPU mempunyai daftar hadir, atau mungkin rekaman dari rapat tersebut," sambung Dradjad.

Pengurus teras PAN ini menjelaskan, ketika perwakilan Prabowo-Gibran mendapat giliran berbicara, Burhan menyampaikan beberapa masukan atau usulan.

Di mana, salah satu usulan Burhan adalah menyetujui usulan dari perwakilan Anies-Cak Imin itu.

"Dengan demikian, jelas dan gamblang bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak melakukan intervensi urusan debat kepada KPU.

Bahkan saya pribadi meyakini beliau tidak mengetahui tentang adanya usulan tersebut," jelas Dradjad.

Sanggahan kubu Anies

Secara terpisah Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Amin (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) Nihayatul Wafiroh membantah bahwa pihaknya mengusulkan tidak ada debat khusus calon wakil presiden (cawapres).

Ia mengatakan, dalam FGD bersama KPU dan perwakilan dua paslon lain, pihaknya hanya mengusulkan agar capres-cawapres selalu datang bersamaan dalam setiap debat.

“Namun, bukan menghilangkan debat cawapres,” ujar Nihayatul dalam keterangannya, Minggu (3/12/2023) seperti dilansir Kompas.com.

Ia mengungkapkan, kehadiran capres-cawapres secara bersamaan penting dilakukan. Sekalipun, debat itu ditujukan khusus untuk capres atau khusus untuk cawapres.

Nihayatul mengatakan, capres bisa hadir hanya sebagai penonton jika cawapresnya berdebat, begitu pun sebaliknya.

“Usulan kami untuk hadir berpasangan lengkap bukan berarti hadir untuk berdebat. Serta juga bukan berarti menghilangkan debat antara cawapres,” katanya.

Di sisi lain, Nihayatul justru mengatakan bahwa perwakilan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sempat mengusulkan agar format debat hanya pemaparan visi-misi.

“Menurut tim paslon nomor 2, debat dengan model saling menanggapi antar paslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing,” ujarnya.


Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah menentukan format debat mengacu pada Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 dan Undang-undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.

KPU menerbitkan Keputusan KPU Nomor 1621 Tahun 2023 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye Pemilu yang di dalamnya memuat pedoman teknis pelaksanaan debat.

Salah satu ketentuannya, debat capres-cawapres ini harus dihadiri capres dan cawapres secara berpasangan, meskipun KPU membagi lima kali kesempatan debat menjadi tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres.

Pembedanya hanya proporsi bicara masing-masing. Pada debat capres, porsi dominan debat ada pada capres, begitu pula sebaliknya.

Namun, Komisioner KPU, Idham Holik mengatakan bakal kembali rapat dengan tim pemenangan/kampanye setiap pasangan capres-cawapres menyangkut pelaksanaan debat Pilpres 2024.

"KPU akan mengundang rapat kembali tim kampanye," kata Idham Holik.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved