Catatan Panjang Sejarah Erupsi Gunung Marapi Selama 2 Abad, Kerap Telan Korban Jiwa
Gunung Marapi kembali erupsi pada Minggu (3/12/2023). Sebanyak 75 pendaki tengah berada di Gunung Marapi saat erupsi.
WARTAKOTALIVE.COM - Gunung Marapi kembali erupsi pada Minggu (3/12/2023). Sebanyak 75 pendaki tengah berada di Gunung Marapi saat erupsi.
Sebanyak 11 pendaki dilaporkan tewas karena terkena erupsi Gunung Merapi. Sementara 26 pendaki lainnya masih dalam pencarian.
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung teraktif di Sumatra Barat.
Berdasarkan penelitian berjudul Walk in Splendor: Ceremonial Dress and the Minangkabau, University of California, Gunung Marapi menjadi situs pertama yang ditemukan masyarakat Minangkabau awal-awal mendiami Sumatera Barat di zaman dulu.
Lutusan Gunung Marapi mulai tercatat sejak era penjajahan Hindia Belanda. Bukan kali ini saja letusan Gunung Marapi menelan korban jiwa.
Sejarah panjang letusan Gunung Marapi sudah terjadi sejak dua ratus tahun atau dua abad.
Sejak tahun 1807, Gunung Marapi telah aktif beraktivitas mengeluarkan kepulan asap vulkanik.
Kemudian pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.
Pada tanggal 30 April 1979, menurut laporan disebutkan 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor.
Baca juga: Berhasil Keluar dari Bencana Erupsi, Ini Kondisi Terkini 49 Pendaki Gunung Marapi
Letusan tersebut dikatakan juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat.
Memasuki akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2014, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam.
Pernah di akhir tahun 2011 semburan abu terbawa angin ratusan kilometer jaraknya hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
Tanggal 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pada pukul 16.15 WIB, melepaskan material pasir, tefra, dan abu vulkanik ke wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
Status gunung ditetapkan Siaga (level 2) dan radius 3 km dari pusat kawah harus dikosongkan. Tidak ada evakuasi pada letusan ini.
Dikutip dari Kompas.id Staf Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi, mengatakan, erupsi Gunung Marapi kali ini merupakan bagian dari siklus normal lima tahun sekali.
Namun dalam beberapa kasus Gunung Marapi pernah erupsi dalam tahun yang sama.
Misalnya saja pada tanggal 7 Januari 2023, Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada pukul 6.11 WIB.
Saat Gunung Marapi Sumbar erupsi, diketahui ada sejumlah pendaki yang masih berkemah.
Padahal sebelumnya, para pendaki telah diimbau agar tidak mencapai puncak.Gunung Marapi Sumbar Erupsi 127 Kali, Warga Diminta Tak Mendekat
Terakhir tanggal 3 Desember 2023, Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi pada pukul 14.54 WIB.
Erupsi kali ini meluncurkan abu vulkanik setinggi 3000 m dari puncak gunung dan 5891 m dari permukaan laut. Warga telah dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 3 km dari kawah / puncak gunung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.