Pilpres 2024

Kubu Anies Khawatir Prabowo Terapkan Makan Siang Gratis jika Menangi Pilpres 2024, Ini Dampaknya

Capres Prabowo Subianto berkoar akan memberikan makan siang gratis buat anak-anak Indonsia jika menang. Hal ini bikin kubu Anies khawatir.

Editor: Valentino Verry
kompas.com
Jutu bicara Tim Pemenangan AMIN, Indra Charismiadji, menyroti program makan siang gratis kubu Prabowo-Gibran. Jika diterapkan bahaya buat dunia penddikan nasional. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat kampanye, kubu pasangan Prabowo-Gibran gencar menyosialisasikan makan siang gratis buat anak-anak di Indonesia, jika menangi Pilpres 2024.

Jika disimak secara mendalam, ternyata dampaknya sangat besar dan fatal bagi dunia pendidikan nasional.

Demikian diungkapkan oleh Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Indra Charismiadji, Sabtu (2/12/2023).

Baca juga: Ribuan Petani Bawang di Brebes Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Seperti diketahui, sebelumnya Sekretaris Jenderal TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, berkomentar tentang rencana refocusing dan realokasi dana pendidikan, perlindungan sosial dan dana Kesehatan dari APBN untuk membiayai program makan siang gratis yang menjadi unggulan pasangan nomor 2 itu.

Menurut Indra, program tersebut jika diterapkan merupakan bentuk pelanggaran konstitusi demi kepentingan elektoral semata.

"Kubu 02 sepertinya tidak paham pasal 31 ayat 2, yang mewajibkan setiap warga negara mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, " tegas Indra.

Sampai hari ini, lanjut Indra, menurut data BPS masih sekitar 20 persen anak Indonesia belum bersekolah sampai tingkat SMP.

Baca juga: Prabowo-Gibran Bikin Kejutan, Kampanye Perdana Sebar Susu dan Makan Siang Gratis

“Dari yang bersekolah pun, banyak yang sekolahnya di sekolah swasta yang tentunya belum dibiayai pemerintah sesuai amanat konstitusi," ucapnya.

"Harusnya siapapun yang menang dalam kontestasi pilpres fokus memenuhi hak asasi anak Indonesia dulu sebelum membuat program lainnya,” imbuhnya.

Menurut Idra, anggaran pendidikan yang Rp 660 triliun kalau Rp 450 triliun dipakai untuk makan siang gratis, maka dapat dipastikan bahwa gaji guru dan dosen akan dipotong, sekolah dan kampus akan banyak rusak karena tidak terawat.

“Ini bencana demografi namanya, makin banyak anak Indonesia yang tidak bisa sekolah, ini jauh dari harapan bonus demografi," tegas pria yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh pendidikan Indonesia.

Baca juga: Dukung Program Makan Siang Gratis Siswa, Emak-emak Jawa Barat Siap Menangkan Capres Prabowo Subianto

Sejak tahun 2019, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah melaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) secara gratis untuk para peserta didik.

Program ini bertujuan untuk asupan makanan sehat supaya gizi mereka tercukupi dan mereka sehat secara jasmani untuk mengikuti segala kegiatan belajar.

“Program PMTAS ini berjalan dengan baik tanpa harus melakukan refocusing dan realokasi dana pendidikan, perlindungan sosial dan dana Kesehatan dalam APBD DKI Jakarta. Tidak ada anggaran yang dipotong sama sekali untuk program ini,” lanjutnya.

“Mungkin kubu Prabowo-Gibran perlu datang ke kami dan belajar bagaimana cara mengelola program seperti ini," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved