Pilpres 2024
TKD DKI Ganjar-Mahfud Rutin Berbaur dengan Masyarakat untuk Imbangi Anies dan Gibran di Pilpres 2024
Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi DKI Jakarta Ganjar Pranowo-Mahfud MD berusaha raih suara maksimal di Pilpres 2024.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi DKI Jakarta Ganjar Pranowo-Mahfud MD buka suara terkait persaingan di Pilpres 2024.
TKN DKI Ganjar-Mahfud mengatakan Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 dan Gibran Rakabuming Raka (Wali Kota Solo) adalah tokoh potensial.
“Kami sekarang kan sedang berhadapan dengan tokoh-tokoh potensial yang satu ada di pemerintahan, ada putranya Pak Joko Widodo (Gibran), yang satu juga pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta (Anies),” kata Ketua TKD DKI Jakarta Ganjar Pranowo-Mahfud, Prasetyo Edi Marsudi pada Sabtu (2/12/2023).
Untuk mengimbangi dua tokoh potensial itu, Prasetyo rutin berbaur dengan masyarakat.
Tujuannya untuk ceruk suara pemilih yang diperoleh Ganjar-Mahfud jauh lebih maksimal.
“Saya konsolidasi dengan masyarakat, turun ke bawah menyapa masyarakat setiap hari, karena bukan apa-apa, ilmu kami cuma hanya itu,” ujar pria yang juga menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta itu.
Baca juga: Ganjar Pranowo Blusukan ke Pasar Inpres Kupang, Dengarkan Curhat Warga Sampai Borong Sayur dan Gula
Prasetyo menerangkan bahwa sejauh ini masyarakat bersikap terbuka dan menerima upaya konsolidasi yang dilakukan TKD Ganjar-Mahfud.
Menurut Prasetyo, masyarakat Jakarta sudah cerdas dalam menentukan pilihannya dalam Pileg maupun Pilpres 2024.
“Nanti kita lihat saat debat Capres dan Cawapres, saya juga sebagai dewan kan sudah menjadi Ketua DPRD saat zamannya Pak Jokowi, Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), Pak Djarot, Pak Anies. Jadi saya tahu kinerja gubernur-gubernur pada saat itu,” jelas Prasetyo.
“Nah di sini masyarakat nggak bisa dibodohi lah, masyarakat mau dikasih apa saja tetap mereka punya pilihan sendiri. Itu yang saya percaya,” ucap Prasetyo.
BERITA VIDEO: Tanggapan Mahfud MD Soal Firli Bahuri Tak Ditahan Polisi Padahal Sudah Berstatus Tersangka Pemerasan
Roy Maningkas Sebut Ganjar Pranowo Masuk Dalam Kasta Keempat di PDIP
Di sisi lain, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menyidir Presiden Joko Widodo (Jokowi) , karena gayanya kepemimpinannya seperti Orde Baru.
Politisi PDIP Roy Edison Maningkas membela Presiden Jokowi, karena pernyataan Megawati tidak sesuai dengan kenyataan.
Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Relawan TKN Prabowo-Gibran itu meminta Megawati untuk menunjukan data konkret terkait Jokowi seperti Orde Baru.
"Itu yang saya agak bingung ya, karena menurut saya yang new Orde Baru itu siapa dan enggak relevan lagi kita ngomongin orde baru dalam situasi seperti saat ini," kata Roy, Jumat (1/12/2023).
Selain itu, Roy buka-bukaan soal PDIP yang memiliki empat kasta.
Kasta pertama di PDIP, tentunya dipegang oleh Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.
Baca juga: Setelah Try Sutrisno, Cak Imin Berencana Menemui Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri
Kasta kedua di PDIP adalah putra-putri dari Ketua Umum Megawati yaitu Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
"Kasta ketiga adalah orang yang dipercaya oleh bu Mega dan dipercaya anak-anaknya," kata Roy di Studio Tribun Network, Jumat (1/12/2023).
Roy membeberkan beberapa orang yang dianggap sebagai kasta ke tiga di PDIP yaitu mantan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, kemudian dan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul yang saat ini sebagai anggota DPR RI.
"Hasto okelah ya (masuk juga ke Kasta ketiga)," ucap Roy.
Kasta keempat itu adalah orang yang dipercaya atau memiliki kedekatan dengan anak-anak Megawati.
Roy menyebut bahwa kasta keempat ini salah satunya adalah Calon Presiden 2024 yaitu Ganjar Pranowo.
Baca juga: Cerita Ganjar Soal Hubungannya dengan Jokowi dan Statusnya di PDIP
"Saya, pak minta maaf nih pak Ganjar, saya masukkan kategorinya kasta ke-4. Kalau kayak kita ini kan rakyat biasa di PDIP cuman kadar ideologis yang boleh disebut sebagai petugas partai, kasta ke-5 yang paling rendah," tutur Roy.
Namun, terang Roy secara anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD ART) kasta ini tidak disebutkan termasuk soal kader PDIP yang semuanya disebut petugas partai.
Namun, ia mengaku setiap kader tidak bisa menembus kasta pertama maupun kedua.
"Saya rasa paling tinggi naiknya cuman sampai kasta ketiga saja, karena kan kasta kedua itu kan adalah ideologis biologis karena Ganjar atau siapapun itu kan bukan kader biologis," terang Roy.
BERITA VIDEO: Momen Presiden Jokowi Disambut Lagu Ojo Dibandingke dari Pelajar Keturunan Indonesia di Dubai
Roy Bela Jokowi
Roy juga meminta Megawati menunjukkan data konkret terkait Presiden Jokowi seperti Orde Baru.
"Itu yang saya agak bingung ya, karena menurut saya yang new orde baru itu siapa dan enggak relevan lagi kita ngomongin orde baru dalam situasi seperti saat ini," kata Roy, Jumat (1/12/2023).
Apalagi di era digitalisasi seperti ini, apapun akan sangat mudah terbuka dan selama ini Jokowi tidak menunjukan gaya kepemimpinan otoriter seperti orde baru.
Baca juga: Roy Maningkas Terlalu Berani Melawan Megawati Soekarnoputri, Minta Bukti Jokowi Seperti Orba
Ia pun mengibaratkan, zaman saat ini ketika ada jarum jatuh maka akan diketahui oleh banyak orang.
Sehingga, keselahan apapun yang akan diperbuat oleh pemimpin Indonesia bakal cepat viral.
"Ketika dibilang bahwa ini baru melintas sebentar saja sudah kayak orde baru, tunjukkan dalam bentuk kuantitatif yang konkret," ungkapnya.
Menurutnya, negara Cina saja yang memegang ideologi komunis kini sudah mulai beralih secara tidak langsung menjadi kapitalis.
Oleh karena itu, ia mengingatkan PDIP bahwa Indonesia merupakan milik rakyat Indonesia bukan partai tertentu.
Namun ia mengakui, bahwa 27 juta masyarakat Indonesia memilih PDIP saat proses Pemilu berlangsung.
"Artinya berapa persen dari jumlah penduduk (yang memilih PDIP), jadi saya kira harapan kami semua tidak lagi ngomong order baru, kan sudah campur kok," imbuhnya. (*)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Pilpres 2024
Ganjar Pranowo - Mahfud MD
TKD
Prasetyo Edi Marsudi
Bakal Calon Presiden Anies Baswedan
Cawapres Gibran Rakabuming Raka
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Presiden Jokowi
Orba (orde baru)
Roy Edison Maningkas
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.