Pilpres 2024

Megawati Sindir Penguasa Depan Relawan Ganjar-Mahfud: tak Boleh Ngomong gitu, Abis Ibu Jengkel

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ungkap unek-unek setelah lama dipendam. Dia menyindir Presiden Jokowi dengan sebutan penguasa.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Yulianto
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir Presiden Jokowi dengan sebutan penguasa. Menurutnya, saat ini seperti orba, menekan lawan politik da melakukan KKN. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Setelah beberapa waktu diam, akhirnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan unek-unek terkait realita politik saat ini.

Menurut Megawati, kondisi saat ini sudah menyerupai orde baru (orba), yang sarat dengan tekanan terhadap lawan politik, serta praktik KKN (korupsi, kolusi, Nepotisme).

Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organisasi relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo, Senin (27/11/2023).

Untuk diketahui, hubungan Megawati dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini renggang, buntut perbedaan pilihan soal Pilpres 2024.

Jokowi kini sudah tak dianggap lagi sebagai kader PDIP, karena melakukan manuver politik.

Pada awal sambutan kepada relawan dan kader PDIP, Megawati meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Katakan pada rakyat dengan suara lantang jangan golput. Jangan tidak memilih, dan katakan pada mereka itu seperti saya tanya, who am I, siapa kamu," kata Megawati.

Baca juga: PDIP Gugat Ade Armando Rp 201 M Terkait Konten Youtube: Video Megawati Marah-marah Bukan Hoaks kok

Megawati berpandangan, orang yang golput merupakan orang yang tidak punya kemandirian, karena mereka menyerahkan begitu saja hak pilih yang mereka miliki.

Megawati pun mencontohkan bahwa ia sering mendidik anak buahnya di PDIP untuk memiliki sikap politik yang jelas.

Ia mengaku tak masalah jika anak buahnya punya sikap politik yang berbeda, asalkan hal itu diungkapkan secara gamblang.

"Saya ajarkan anak-anak saya, lebih baik saya tahu kamu di sana, saya di sini. Jangan belaga di sini, tapi bilangnya di sana. Betul apa tidak?" katanya.

Baca juga: Hubungan Jokowi dengan PDIP Memburuk, Pengamat: Karenanya Gibran dan Kaesang Sungkem ke Megawati

Sindiran pun berlanjut, Megawati menilai saat ini penguasa mulai menekan rakyat.

"Kamu (penguasa) musti liat perundangan bolehkah kamu menekan rakyat mu, boleh kah kamu memberikan apapun juga kepada rakyat mu tanpa melalui perundangan yang ada di RI ini?" katanya.

Lebih lanjut, dalam momen ini, Megawati mengungkapkan adanya kejengkelan yang dirasakan.

Sehingga, dirinya turut menyinggung soal kondisi kekeluargaan yang belakangan memang menjadi polemik dalam pilpres kali ini.

Baca juga: Buat Geger Karena Sungkem dengan Megawati, Ini Alasan Kaesang Pangarep

"Lalu keluarganya itu sama sih? Engga deh, sorry deh. Emang keluarganya polisi juga engga lah, makan baso juga, Takut atau tidak?" tanya Megawati kepada pada sukarelawan.

"Tidak," jawab relawan.

"Yes gitu donggg. Aih mustinya ibu gak boleh ngomong gitu, tapi ibu jengkel," tegas Megawati.

Lebih lanjut, dirinya bahkan sampai menyinggung kalau pemerintahan atau penguasa saat ini merupakan cerminan di masa orde baru.

Presiden ke-5 Republik Indonesia itu mengaku merasakan betul kondisi perpolitikan di masa orde baru.

Presiden Jokowi kini retak dengan Megawati karena mendukung Prabowo Subianto.
Presiden Jokowi kini retak dengan Megawati karena mendukung Prabowo Subianto. (Sekretariat Presiden)

"Republik ini penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?" ungkap Megawati.

"Benar tidak? merdeka, merdeka merdeka, menang kita Ganjar-Mahfud satuu putaran," tegas Megawati yang diikuti teriakan 'lawan' dari para relawan yang hadir.

Sebagai informasi, dalam acara Rakornas organ relawan Ganjar-Mahfud se-Jawa ini turut hadir Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.

Adapun relawan yang hadir kata Arsjad hari ini, adalah mereka yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten dan DKI Jakarta.

Seperti diketahui, ada 18 partai politik dan 3 pasang calon presiden dan wakil presiden yang berlaga dalam Pemilu 2024.

Tiga pasang calon presiden dan wakil presiden yang berlaga pada Pemilu 2024 adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Seperti diketahui, masa kampanye Pemilu 2024 akan berlangsung selama 75 hari, mulai Selasa (28/11/2023) besok hingga 10 Februari 2023.

Adapun hari pemungutan suara akan jatuh pada 14 Februari 2024 di mana para pemilih akan memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD, dan anggota DPRD secara serentak.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved