Pilpres 2024

Jubir AMIN Soal Kesiapan Anies-Cak Imin Hadapi Pilpres 2024, Fauzan Fuadi: Usung Spirit Pemilu Damai

Kesiapan pasangan Capres dan Cawapres, Anies-Cak Imin diungkap oleh Juru Bicara (Jubir) Provinsi Jawa Timur, Fauzan Fuadi.

Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive/Yulianto
Kesiapan pasangan Capres dan Cawapres, Anies-Cak Imin diungkap oleh Juru Bicara (Jubir) Provinsi Jawa Timur, Fauzan Fuadi. Foto: Capres Anies Rasyid Baswedan (Kiri) dan Cawapres Abdul Muhaimin Iskandar (Kanan) 

WARTAKOTALIVE.COM - Bagaimana dan seperti apa kesiapan pasangan Capres dan Cawapres Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gus Imin (AMIN) di Pilpres 2024?

Kesiapan Anies-Cak Imin diungkap oleh Juru Bicara (Jubir) Provinsi Jawa Timur, Fauzan Fuadi.

Fauzan Fuadi, Anies-Gus Imin sudah siap menyambut gong Pemilu dan Pilpres 2024 dengan damai.

"Sudah pasti, menyambut gong dimulainya pelaksanaan kampanye sebentar lagi, AMIN siap lahir batin dan berdiri di barisan terdepan untuk mengusung spirit pemilu damai,” terang Fauzan Fuadi, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Dititipkan Masa Depan Pesantren dan Program Keagamaan, Anies Baswedan Teringat KH Abdullah Said

Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini menyatakan akui elemen pendukung AMIN, mulai dari rakyat, relawan, partai pengusung dan partai pendukung hingga Timnas AMIN berkomitmen akan menerapkan pemilu damai di lapangan.

"Insyaallah kami akan konsisten, istiqomah dan khusu' melaksanakan komitmen ini tidak hanya sebagai slogan, tapi implementasinya di lapangan."

"Mulai dari narasi hingga tindakan di lapangan, selama ini paslon AMIN sudah konkrit. Sosialisasi kita selalu tertib, tidak pernah menjelek-jelekkan paslon lain,” tandasnya.

Bendahara DPW PKB Jatim ini mengungkapkan, bahkan kalau AMIN ada acara di suatu tempat, hampir dipastikan tempat tersebut akan kembali bersih seperti sediakala.

"Membawa tema perubahan, AMIN harus bisa menjadi teladan baik, dan itu sudah kami buktikan selama ini. Bismillah semoga 1 putaran AMIN menang," pungkas Fauzan.

Anies Baswedan Teringat KH Abdullah Said

Capres Nomor Urut 01, Anies Rasyid Baswedan menghadiri acara Rakernas dan Milad 50 Tahun Hidayatullah di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Sabtu (25/11/2023), malam.

Kedatangan Anies Baswedan disambut hangat keluarga besar Ormas Hidayatullah yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Dimulai dari ribuan ustadzah dan santri perempuan Pondok Pesantren Hidayatullah, lalu dilanjutkan dengan bertemu dengan ribuan ustad dan santri laki-laki yang berkumpul di Masjid Ar-Riyadh.

Anies Baswedan yang diminta berpidato di hadapan ribuan warga Hidayatullah mengungkan rasa bangganya karena bisa datang ke kantor pusat.

Baca juga: Rumah Capres Nomor Urut 01 Disatroni Para Aktivis Muda, Dimas: Puas dengan Jawaban-jawaban Mas Anies

Mantan rektor Universitas Paramadina itu mengaku telah mengenal dan sering berinteraksi dengan kader Hidayatullah sejak lama.

Dimulai sejak kuliah di Jogjakarta hingga saat bertugas menjadi gubernur di Jakarta.

"Setiap kita melihat apa yang telah dilakukan Hidayatullah di seluruh Indonesia, maka kita menyaksikan sumur pahala allahuyarham KH Abdullah Said," kata Anies Baswedan.

Almarhum KH Abdullah Said merupakan pendiri dan guru utama ormas Hidayatullah.

Anies Baswedan menyatakan bahwa seluruh kader, aktivis, guru, dan santri yang menuntut ilmu di semua jenjang lembaga pendidikan milik Hidayatullah adalah pelanjut perjuangan KH Abdullah Said.

"50 tahun usia perjuangan Hidayatullah yang telah dirintis para pendahulu adalah fondasi untuk melahirkan Hidayatullah yang lebih berkembang lagi hingga ratusan tahun ke depan."

"Jadi jangan pernah usia 50 tahun ini panjang, akan ada waktu yang tak terhingga sampai hari kiamat nanti," ujar Anies Baswedan.

Sebagai ormas besar, lanjut Anies, nasihat dari ulama dan guru Hidayatullah merupakan aspirasi penting yang harus diperjuangkan.

Di antaranya aspirasi agar lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren, para pendakwah, dan program-program agama mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah dengan bidang-bidang yang lain.

"Kami tegaskan apa yang jadi agenda utama kita adalah kesetaraan dalam arti yang sesungguhnya. Kita perlu menyetarakan kesempatan, menyetarakan bantuan, menyetarakan kebijakan untuk semua lembaga pendidikan," kata Anies Baswedan.

Menurut Anies Baswedan, sekolah agama dan sekolah umum baik materi pendidikannya, tenaga pendidiknya, maupun fasilitasnya harus memiliki kesetaraan.

"Ketika ada kesetaraan yang nanti akan dimunculkan adalah generasi masa depan yang lebih baik. Itu pesan yang kami sampaikan juga terkait dengan keadilan."

"Apalagi dalam visi misi kita jelas sekali disampaikan bahwa tidak boleh ada lagi perbedaan perlakuan antara sekolah agama dan sekolah umum."

"Karena itu kami ingin membawa Indonesia yang lebih adil. Negeri yang kemakmurannya dinikmati oleh semuanya," paparnya Anies Baswedan.

Disatroni Para Aktivis Muda

Dimas Oky Nugroho, pimpinan dari Gerakan Nusantara atau Anak Muda Satu Nusa Satu Suara temui Capres Nomor Urut 1, Anies Rasyid Baswedan.

Pertemuannya berlangsung di kediaman Anies Baswedan, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Minggu (26/11/2023).

Tujuan Dimas Oky Nugroho bersama puluhan aktivis muda perwakilan dari Aceh hingga Papua itu,untuk menyatakan dukungan terhadap pria yang berpasangan dengan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gus Imin sebagai Cawapres di Pilpres 2024., 

Dimas menyatakan ia dan delegasi yang hadir melihat pasangan Anies Baswedan dan Gus Imin (AMIN) merupakan kandidat paling sesuai dengan visi, gagasan dan idealisme gerakan anak muda yang benar.

"Kami sudah diskusi panjang, melihat juga dinamika gerakan anak muda di lapangan dari Aceh sampai Papua, mendengarkan aspirasi dan kegelisahan mereka, semua satu suara untuk AMIN." ujar Pendiri Perkumpulan Kader Bangsa tersebut.

Menanggapi hal itu, Anies Baswedan menyampikan rasa bangganya melihat gerakan anak muda yang mau bersuara untuk perbaikan bangsa ke depan.

"Ketika mereka memilih untuk terlibat dan menyampaikan dukungan, saya menyampaikan rasa hormat, terima kasih telah jadi anak muda yang tidak diam menyaksikan proses politik yang terjadi saat ini," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pertemuan antara Anies Baswedan dengan puluhan pimpinan gerakan anak muda ini digelar selama sekitar dua jam.

Acara diisi dengan audiensi aspirasi anak muda, dialog tanya jawab, ramah tamah, dan diskusi pun berjalan hangat dan akrab.

Anies Baswedan tampak mencatat satu gagasan-gagasan yang disampaikan para pimpinan anak muda di forum tersebut.

Banyak tema penting dibahas dalam pertemuan tersebut.

Mulai dari partisipasi anak muda, pentingnya membangun tradisi dan etika politik yang sehat, politik gagasan, isu pendidikan dan lapangan kerja, kewirausahaan dan UMKM, kelestarian lingkungan, hingga kepemimpinan Indonesia di level global.

Anies Baswedan berpendapat keputusan yang dihasilkan dari Pemilu akan berdampak pada masa depan anak muda di Indonesia.

Dia berharap para pemimpin gerakan anak muda dapat bekerja sama untuk jangkau jaringan anak muda di seluruh Indonesia dalam menyampaikan gagasan perubahan.

"Sampaikan tentang gagasan perubahan untuk menghadirkan keadilan, lapangan pekerjaan lebih banyak, agar kebutuhan pokok jadi lebih terjangkau, pengelolaan kesehatan jadi lebih mudah, dan pendidikan menjadi lebih terjangkau," katanya menegaskan.

Setelah melakukan dialog dengan Anies Baswedan, Dimas Oky Nugroho menegaskan pasangan AMIN ialah kandidat yang paling layak dan memiliki keteladanan dalam memperbaiki dan memajukan Indonesia ke depan.

"Mas Anies, kekuatan anak muda ini luar biasa, baik yang teridentifikasi dan yang tidak memiliki aspirasi yang kuat, mereka punya hikmat kebijaksanaan, memilih sosok yang punya keteladanan, pemimpin yang berproses dan bisa menjadi contoh,"

"dan kita cukup puas tadi dengan jawaban-jawaban Mas Anies menanggapi aspirasi anak muda dari Aceh sampai Papua ini."

"Saya pikir ada gelombang besar, ada getaran di bawah yang sangat kuat untuk pasangan AMIN. Terasa sekali dan kuat." ungkapnya.

Gerakan Nusantara percaya capres-cawapres nomor urut 1 ini bisa memenangi Pilpres, bahkan satu putaran.

"Kami akan bergerak dan mengkonsolidasikan dukungan anak muda untuk AMIN." tutupnya.

Terima Dukungan Sahabat ABI

Dukungan pada gerakan perubahan yang diusung oleh Capres dan Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) beserta partai koalisi semakin hari gelombangnya makin besar.

Terbaru, pasangan AMIN mendapatkan dukungan besar dari para relawan Sahabat Anies Bersama Imin (ABI) yang terdiri dari komunitas 234 SC, ormas Pemuda Pancasila, serta berbagai elemen masyarakat.

"Sejak dideklarasikan Oktober tahun lalu tantangan demi tantangan berdatangan karena ada gagasan perubahan dan ada inginkan perubahan tapi sekali layar berkembang, surut kita berpantang" tegasnya Anies dalam deklarasi Sahabat ABI di Hall Basket Senayan, Minggu(26/11/2023).

"Negeri ini adalah milik kita semua dan kita berhak untuk mengembalikan republik ini pada arah dasar yang disusun oleh para pendiri republik ini.

"Apa itu? yang kita sebut sebagai pancasila dan sila kelima-nya yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia" imbuhnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga berkomitmen agar pancasila diwujudkan dalam Indonesia yang adil makmur untuk semua sehingga menjadi kenyataan hidup bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Kita menginginkan indonesia yang maju, adil makmur dan adil tapi bukan utk sebagian. Kita ingin indonesia yg adil dan makmur untuk semua,” tegasnya.

"Kita berada di sini umtuk mengirimkan pesan bahwa pancasila itu bukan sekedar naskah untuk dihapalkan dan diupacarakan."

"Tapi pancasila harus menjadi kenyataan hidup bagi seluruh rakyat Indonesia" tandasnya.

Pastikan Garis Kebijakan Nasional Sejalan Hingga Level Daerah

Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (JKPP) Anies Baswedan menghadiri Rapimnas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023).

Dalam kesempatan tersebut Anies memberikan pemaparan tujuan pemerintahan ke depan yakni untuk satu kemakmuran dengan menghadirkan Indonesia yang adil makmur untuk semua.

"Kita perlu menghadirkan satu kemakmuran untuk menjaga persatuan bangsa, maka dari kita punya PR mewujudkan visi adil makmur untuk semua" ucap Anies Baswedan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga memastikan bahwa pembuatan kebijakan ke depan akan menjadikan keadilan sebagai kompas ideologi yang dipegang oleh semua sehingga semua bergerak dalam satu tujuan yang sama.

"Penyusunan kebijakan harus mendasarkan pada ideologi, jika tidak kementrian dan lembaga di bawahnya akan bergerak tanpa arah, kenapa? Karena tak ada garis ideologi dari kepemimpinan nasional" terang Anies Baswedan.

Kita ingin kembalikan tujuan republik ini didirikan yakni menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, maka ideologi tersebut digunakan sebagai kompas"

"Sehingga kebijakan yang hendak dibuat harus menjawab apakah kebijakan telah telah memenuhi rasa keadilan" tambahnya lagi.

Tidak hanya itu, Anies memastikan bahwa ideologi nasional tersebut dipahami dan mampu dikerjakan hingga level daerah dengan menurunkannya sebagai garis kebijakan nasional yang akan menjadi panduan pemerintahan di daerah.

"Kedua, kami berencana menurunkan yang menjadi garis kebijakan nasional sehingga menjadi arah bagi pemda, kita harus ubah apa yang jadi orientasi menghadirkan keadilan dan kemakmuran yang merata diturunkan menjadi target per Kabupaten Kota" tuturnya.

"Dengan begitu apa yang menjadi target nasional nyambung dengan target daerah, sehingga ketika pemerintah pusat mentransfer dana (PEN) ke daerah itu ada panduannya dengan begitu insya Allah adil makmur untuk semua dapat terwujud" tandasnya.

Anggota DPR RI Nur Azizah Tamhid Kagumi Visi Misi Anies

Anggota DPR RI Nur Azizah Tamhid menghadiri Kick Off Kampanye Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bumi Wiyata, Beji, Kota Depok pada Minggu (26/11/2203).

Dalam kesempatan tersebut, Azizah mendengarkan langsung pemaparan visi misi dari Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan.

Menurut Azizah, visi misi yang disampaikan Anies sangat bagus dan menarik untuk memajukan bangsa Indonesia.

"Sebetulnya yang diuraikan sekilas itu bagus, memang diharapkan pemerataan bagi semua," kata Azizah di lokasi.

Azizah menambahkan, pemerataan yang digagas Anies menjadi terobosan untuk mendobrak ketimpangan di tengah masyarakat.

Baca juga: Kick Off Kampanye Nasional PKS, Anies Sampaikan Delapan Jalan Perubahan untuk Kemakmuran

Dengan demikian, masyarakat Indonesia mendapatkan keadilan yang merata baik dalam hal ekonomi, pendidikan, dan akses kesehatan.

"Kemudian semua warga Indonesia diberikan peluang supaya bisa kerja dan mendapatkan pekerjaan semua," ungkapnya.

Dengan pemaparan visi misi tersebut, Azizah optimis pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) dapat memenangi Pemilu 2024 mendatang. 

Anies Sampaikan Delapan Jalan Perubahan

Agenda perubahan disuarakan Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan saat menghadiri Kick Off Kampanye Nasional, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023).

Di depan ratusan kader PKS mewakili wilayah se-Indonesia, Anies Baswedan menekankan perubahan sebagai jalan menuntaskan permasalahan bangsa.

Dalam gagasannya, Anies Baswedan merumuskan empat pilar perubahan yakni mencakup SDM, ruang hidup, interaksi, dan institusinya.

"Selama ini masalah ketimpangan tidak jadi agenda serius, soal pemerataan tidak jadi agenda yang serius," kata Anies Baswedan di atas podium.

"Karena itu ke depan kita akan melakukan perubahan, meluruskan paradigma untuk meluruskan satu kemakmuran," sambungnya.

Jika terpilih menjadi presiden, Anies ingin mengubah orientasi bangsa Indonesia ke arah pemerataan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Selain itu, mantan gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu juga ingin melakukan perubahan melalui pendekatan sektoral dan teritorial.

Bahkan, Anies Baswedan lebih memilih menuntaskan persoalan yang nyata dihadapi masyarakat daripada sekadar orientasi menyelesaikan masalah pemerintah.

"Ini semua membutuhkan perubahan yang cukup serius, disinilah kita melihat pentingnya untuk mengambil jalan perubahan," ujar dia.

Empat pilar perubahan yang Anies Baswedan gagas akan diwujudkan melalui delapan jalan perubahan dengan target akhir kemakmuran.

"(Pertama) Biaya hidup murah dan kebutuhan pokok yang tersedia, (Kedua) pengentasan kemiskinan, (ketiga) lingkungan hidup lestari dan keadilan ekologis," ungkapnya.

Langkah keempat, Anies Baswedan akan menjadikan kota dan desa yang saling memajukan.

Sedangkan untuk langkah kelima, sektor pendidikan dan kesehatan akan ditingkatkan kualitasnya untuk semua orang.

"(Keenam) penguatan keluarga, (ketujuh) pertahanan dan keamanan, kepemimpinan politik global, sinkronisasi dan konsisten kebijakan pemerintah pusat-daerah," ucapnya.

Untuk jalan terakhir perubahan yang akan dilalui Anies Baswedan yakni memulihkan kualitas demokrasi, berantas korupsi, dan penegakan hukum dan HAM.

Hadiri Deklarasi Pemilu Damai PSHT

Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyampaikan rasa hormat, apresiasi, dan terima kasihnya atas komitmen dan tanggung jawab Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Pernyataan itu disampaikan Anies Baswedan dalam Temu Kadang & Deklarasi Pemilu Damai" Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate se-Madiun Raya di Stadion Wilis, Madiun, Jawa Timur, Minggu (26/11/2023).

"Kami sampaikan rasa hormat dan terima kasih atas tanggung jawab Persaudaraan untuk menjaga pemilu yang damai, jujur, dan adil. PSHT ambil tanggung jawab mengamankan dan memastikan pemilu berlangsung jujur, adil, dan damai" ujar Anies Baswedan di depan ribuan pesilat yang hadir.

Anies Baswedan menambahkan, ada empat tahap persaudaraan, yaitu perkenalan, pertemanan, persahabatan, dan persaudaraan.

"PSHT turut menjaga keutuhan Indonesia. Negeri ini bhinneka, tiap kita diperlukan untuk menjaga persatuan agar kebhinnekaan tetap eka, tetap satu. PSHT berjasa menjadi salah satu perekat kebangsaan. Hormat pada PSHT" ujarnya.

Dalam deklarasi pemilu damai tersebut, panitia mengundang ketiga capres, namun hanya Anies Baswedan yang bisa hadir.

Hadir pula Ketua Umum PSHT, R. Moerdjoko, Dewan Pusar PSHT H. Issoebijantoro, serta Ketua Dewan Pembina PSHT yang juga Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Anies Baswedan menambahkan, ia juga sambut baik dan ucapkan terima kasih pada PSHT yang pilih mengamankan dan memastikan suara rakyat benar terjamin.

"Patut diteladani. Saat kami dapat undangan kemarin, komitmen besar ini tak boleh diwakili, saya hadir untuk sampaikan hormat dan terima kasih" kata capres nomor urut 1 ini.

Mantan Gubernur Jakarta 2017-2022 ini mengatakan, selain cerminan tanggung jawab, komitmen PSHT juga adalah karakter kokoh ketika bangsa membutihkan, PSHT turun tangan.

"Semoga sikap ini akan diikuti berbagai pihak dan unsur masyarakat di seluruh Indonesia" harap Anies Baswedan.

Hadiri Kick Off Kampanye Nasional PKS

Calon Presiden (Capres) Anies Rasyid Baswedan menghadiri acara Kick Off Kampanye Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Minggu (26/11/2023).

Acara tersebut diadakan di Hotel Bumi Wiyata, Beji, Kota Depok dengan dihadiri perwakilan kader PKS dari seluruh wilayah Indonesia. 

Anies Baswedan datang ke acara diapit oleh petinggi PKS, diantaranya Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Abu Bakar Al-Habsyi.

Pantauan di lokasi, acara Kick Off Kampanye Nasional ini berjalan meriah dengan nyanyian yel-yel dan riuh para peserta untuk sambut kedatangan Anies Baswedan.

Tidak hanya itu, para kader PKS juga membawa atribut bernuansa Indonesia dan Palestina sebagai simbol dukungan kemerdekaan.

Menurut Anies Baswedan, kehadirannya pada cara ini sebagai upaya menciptakan perubahan bagi bangsa Indonesia.

"Ini adalah sebuah ikhtiar untuk lakukan perubahan dan kita sering menemukan pertanyaan tentang kenapa harus ada perubahan," kata Anies Baswedan dalam sambutannya.

Anies Baswedan ingin melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam bidang ekonomi dan pembangunan yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Kita perlu mengembalikan perubahan untuk menjaga agar negeri ini tetap menjadi negara hukum, bukan negara kekuasaan" ujarnya.

Food Estate Gagal karena Salah Konsep

Praktek pertanian food estate yang dicanangkan oleh Pemerintah Jokowi dan kemudian dilaksanakan oleh Menhan Prabowo Subianto dianggap tidak cocok untuk diterapkan di Indonesia di mana sistem pertanian masih bersifat tradisional.

Karena itu tidak mengherankan kalau food estate yang menghabiskan APBN triliunan rupiah berakhir dengan kegagalan.

Menurut jubir Anies Baswedan, Sulfikar Amir, masalah terletak pada prinsip fundamental praktek food estate di mana produk pangan dilihat semata sebagai komoditas yang bisa dimonetisasi untuk kepentingan profit.

"Jadi pangan tidak dilihat sebagai barang publik yang menjadi hak dasar setiap warga negara. Konsekuensi kebijakan food estate ialah hilangnya peran petani sebagai produsen pangan yang digantikan korporasi yang cenderung melihat alam dan lingkungan sebagai alat produksi semata,” ujarnya, Sabtu (25/11/2023).

Dalam konteks budaya agrarian di Indonesia, ujar Sulfikar, hal ini sulit untuk dilakukan karena selama ratusan tahun produksi pangan sangat tergantung pada hubungan antara petani dan lahan mereka di mana terbentuk institusi sosial yang menjaga stabilitas pangan dari bawah.

"Proyek food estate menghancurkan itu semua" tegasnya.

Ia menambahkan, istilah food estate sebenarnya secara epistemologis tidak tepat. Karena itu, ia mengajak publik kembali ke istilah aslinya.

Yakni pertanian korporasi (corporate farming). Konsep corporate farming, kata dia, pertama kali diterapkan di Amerika Serikat yang berhasil menaikkan produktivitas pertanian tetapi dengan beberapa catatan buruk.

"Dalam visi misi AMIN, segala bentuk pertanian korporasi tidak akan diadopsi dan diterapkan. Untuk mencapai kedaulatan pangan, Pemerintahan AMIN akan kembali ke hal yang mendasar di mana petani menjadi subyek utama dalam sistem produksi pangan nasional" ujarnya.

Pemihakan kepada petani atas lahan mereka, lanjut Sulfikar, akan dibarengi dengan subsidi berbagai kebutuhan pertanian dan sistem distribusi. Kebijakan ini akan membangun stabilitas suplai pangan dari hulu hingga ke hilir.

Pakar IPB: Food Estate di Tangan Prabowo Militeristik, Tak Demokratis, dan Tak Libatkan Petani

Pakar ekonomi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Didin S. Damanhuri menegaskan food estate sebagai proyek strategis nasional era Jokowi yang diserahkan pada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto cenderung militeristik, pelaksanaannya bersifat pemaksaan mirip tanam paksa zaman Belanda.

"Food Estate era Jokowi ini dserahkan kpd Menteri Pertahanan Prabowo sehingga warna militerisme pertanian terjadi. Dalam pelaksanaannya bersifat pemaksaan mirip tanam paksa zaman Belanda."

"Begitupun dalam penyelesaian konflik agraria tidak dengan cara-cara demokratis, tapi cenderung mengedepankan penggunaan aparat atau koersif,” ujarnya, Sabtu (25/11/2023).

Didin mengatakan, sebenarnya Food Estate merupakan skenario G20 untuk menghadapi krisis pangan dunia.

Indonesia kebagian untuk bangun Food Estate tersebut berbasis korporaso dan tidak melibatkan Petani dalam proses pelaksanannya.

“Hal ini berdampak kpd nasib petani serta lingkungan ekologis yg rusak serta makin mempeburuk konflik agraria. Petani tak dilibatkan dalam membangun food estate tersebut,"

"Padahal mereka itulah menjadi tulang punggung produksi nasional padi dan pangan lainnya trmasuk tercapainya swasembada di era Orba (1980-90) maupun sempat dicapai saat era reformasi, meski tidak panjang waktunya" ujarnya.

Sementara, lanjutnya, food estate mengandalkan korporasi besar dengan bentangan lahan yang sangat luas.

Itu terjadi di era Susilo Bambang Yudhoyono di Papua maupun Era Jokowi di Kalimantan tengah dan Sumatera Utara.

"Hal itu berdampak pada kerusakan lingkungan, karena dalam lahan yang sangat luas itu bersifat monokultur dan umumnya melibatkan tanah gambut."

"Juga berdampak makin menambah parahnya konflik agraria, karena banyak mengambil tanah-tanah adat atas nama Proyek Strategis Nasional" kata Didin.

Hasilnya pun, lanjutnya, Food Estate ini sangat jauh dari tercapainya swasembada pangan.

"Buktinya impor pangan jalan terus. Harusnya swasembada pangan melibatkan petani dengan konsolidasi lahan dan dibangun cooperative farming dan jumah penyuluh yang memadai,” tandasnya.

Anies Nilai Food Estate Bukan Solusi untuk Ketahanan Pangan

Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan berbagi pandangan terkait ketahanan pangan yang terjangkau untuk semua dalam kegiatan Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia yang diinisiasi WALHI di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/11/2023).

Salah satunya adalah melakukan perubahan pada sektor pangan, di mana jika selama ini menggunakan pendekatan food estate dirubah menjadi pendekatan contract farming.

"Jadi begini, wilayah pertanian kita itu tersebar di seluruh Indonesia. Petani-petani kita sudah melakukan kegiatan pertanian lintas generasi. Mereka tidak boleh ditinggalkan."

"Justru kita harus hadir melakukan intensifikasi atas aktivitas pertanian mereka karena itu pendekatan yang mau kami lakukan adalah pendekatan yang sudah dikerjakan selama ini di Jakarta(rekam jejak di Pemprov DKI Jakarta),” jelas Anies Baswedan.

Saat masa kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur, Pemprov DKI Jakarta membuat kontrak dengan GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) di berbagai wilayah.

Lalu, para petani-petani yang tergabung dalam GAPOKTAN, diajak untuk meneken kerjasama bahwa hasil pertanian mereka akan dibeli oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, selama 5 tahun berserta range harga serta kualitasnya.

Dengan begitu negara mendapat kepastian supply, dan bagi petani ada kepastian yang membeli.

"DKI Jakarta bukan membeli lahan besar lalu membuat food estate untuk Jakarta. Yang kami lakukan justru mengajak petani-petani yang ada diperkuat" tegasnya.

“Apa yang terjadi ketika memiliki contract farming? Mereka bisa mendapatkan kredit untuk mekanisasi pertanian, mereka melakukan produksi pertanian secara kolektif,"

"Karena mereka memiliki kepastian siapa yang membeli hasil taninya. Jadi, kami melihat petani-petani di Indonesia harus dibantu untuk jadi berdaya,” imbuhnya.

Anies Baswedan juga mengkritik selama ini program Food Estate memiliki banyak kelemahan mulai dari memperbesar ketimpangan antara petani dan korporasi, bahkan bisamerusak ekologi

Dan kita membuat sentral pertanian baru (food estate) yang justru berbasis korporasi. Yang mengerjakan justru korporasi-korporasi dari Jakarta. Sementara, petani-petani yang ada di seluruh Indonesia tidak mendapatkan fokus pertanian.

"Jadi, kami ingin petani di seluruh wilayah Indonesia mendapatkan perhatian. Koperasi2 diperkuat, contract farming dikerjakan"

"Sehingga mereka punya kepastian pembeli. Dan pemerintah membantu pertanian tradisional ini mengalami modernisasi, efisiensi sehingga arahnya begitu. Sehingga, pada ujungnya mereka semua bisa sejahtera,” tandasnya.

(Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved