Pilpres 2024

Alasan Prabowo Subianto Dibranding 'Gemoy', TKN Sebut Agar Mudah Diingat Masyarakat

Arief menyampaikan, jika gemoy ini mulanya berasal dari netizen di sosial media dan mendapatkan respon positif ketika menjadi branding Prabowo

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
Instagram Prabowo
Aksi Capres Prabowo Subianto sedang joget, tingkah Gemoy Prabowo membawa berkah elektabilitas di Pilpres 

Gibran: Beda Pilihan Tidak Masalah

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan  bahwa beda pilihan tidak apa-apa, yang paling penting semua bersahabat.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri gelaran Konser Indonesia Maju di Stadion Kebondalem, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (23/11/2023).

Gibran Rakabuming Raka menyerukan pesan perdamaian kepada 25.000 masyarakat yang menghadiri konser tersebut. 

Konser itu dihadiri pula oleh Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Gus Miftah, Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto, perwakilan Partai Koalisi yakni PSI, Gerindra, Golkar, PAN, Gelora, PBB, Demokrat, Garuda, Prima, serta penyanyi kenamaan Denny Caknan.

"Pokoke sehat kabeh (pokoknya sehat semua). Beda pilihan gak papa, sing penting seduluran kabeh (yang penting bersaudara semuanya), setuju?," seru Gibran yang kemudian dijawab setuju oleh seluruh penonton konser tersebut.

Gibran juga meminta agar momentum Pemilu nanti janganlah menjadi ajang untuk saling menyerang hingga terjadi perpecahan.

Ia menegaskan, persaudaraan harus dijaga meski saling berbeda pilihan.

Tak hanya itu, Gibran juga berpedan agar para santri yang hadir untuk terus meneladani Gus Miftah dan mengikuti pengajian-pengajian serta dakwah yang disampaikan.

"Sak-sake pilihane (apa saja pilihannya), sing penting ngaji karo Gus Miftah (yang penting ngaji dengan Gus Miftah)," kata Gibran.

Pada Konser Indonesia Maju tersebut, Gus Miftah juga sempat menyampaikan pesan untuk menjaga kondusifitas, khususnya menjelang masa kampanye dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Tak Mau Jual Kekayaan Indonesia dengan Harga Murah

Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menceritakan dirinya atas pertanyaan duta besar (dubes) Jepang di Indonesia soal perdagangan bebas beberapa waktu lalu. 

Prabowo mengatakan, jika ia tak mau menjual kekayaan Indonesia dengan harga murah.

Hal ini disampaikan oleh Prabowo dalam acara Dialog Publik Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/11/2023).

Awalnya, kata Prabowo, Dubes Jepang itu mengatakan, jika pihaknya menghormati perdagangan bebas.

Namun, Indonesia menghalangi beberapa ekspor bahan-bahannya.

"Saya mengerti maksud dia, kita sekarang tidak mau mengizinkan sumber-sumber alam kita, kekayaan kita, dijual murah kepada bangsa lain, kita tidak mau," kata Prabowo kepada Dubes Jepang dalam forum itu.

Kemudian, Prabowo menginginkan pabrik-pabrik dibangun di Indonesia. 

Karena, lanjut Prabowo, masyarakat butuh pekerjaan dan anak muda ingin masa depan yang baik dengan jaminan pekerjaan.

Dalam forum itu, Prabowo pun menjelaskan kepada Dubes Jepang jika dirinya setuju dengan perdagangan bebas. 

Tetapi, Prabowo menginginkan perdagangan itu dilakukan secara adil. 

"Yang Mulia, kita setuju perdagangan bebas, we support free trade but we want fair trade'. Ini ada menteri perdagangan, kita mau perdagangan bebas tapi kita mau perdagangan adil. And, saya bilang, 'Kita mau level playing field'," kata Prabowo. 

Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu kepada Dubes Jepang pun menganalogikan hubungan dengan negara lain layaknya seperti bermain sepak bola di lapangan. 

Karena, lanjut Prabowo Subianto, dirinya tak ingin kemitraan yang sepadan dengan negara lain.

"Saya bilang 'We want to be like you' saya bilang. Kita mau ikut kamu, seperti kamu, kita mau rakyat kita sejahtera, kita mau rakyat kita tidak nerima UMR, UMR, UMR. Kita mau rakyat kita nerima penghasilan yang cukup," ucapnya.

Tak hanya itu, Prabowo Subianto pun menceritakan ke Dubes Jepang soal transportasi becak di Indonesia. 

Dalam ceritanya, Prabowo Subianto malu masih ada pria berusia 70 tahun, yang masih menarik becak di negara Indonesia yang sudah merdeka. 

"Saya mau nangis, tidak boleh di negara merdeka sekian puluh tahun rakyat kita harus narik becak umur 70 tahun, tidak boleh, tidak boleh, malu, malu. Saya sebagai mantan jenderal malu," kata Prabowo. 

Usai bercerita, Prabowo Subianto lantas menyampaikan hormat dan kagum kepada Jepang. 

Tetapi, Prabowo Subianto tidak ingin kekayaan Indonesia dijual dalam bentuk mentah, karena ingin diolah di Indonesia.

"Saya hormat sama Jepang, saya kagum sama Jepang, saya mau seperti Jepang. Tapi kita, maaf, tidak bisa kita jual lagi kekayaan kita murah, gelondongan, kita mau olah semua kekayaan kita di Indonesia'," pungkasnya. (*)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved