Pilpres 2024

Dialog Terbuka Muhammadiyah, Haedar Nashir Imbau Ganjar-Mahfud Agar Tidak Berjanji di Luar Kemampuan

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir sampaikan kepada pasangan capres-cawapres untuk tidak berjanji di luar kemampuannya.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: PanjiBaskhara
SuaraMuhammadiyah.id
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir sampaikan ke pasangan capres-cawapres untuk tidak berjanji di luar kemampuannya, di acara Dialog Terbuka Muhammadiyah digelar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kamis (23/11/2023). Foto: Ketua Umum PP Muhamaddiyah Prof Haedar Nashir 

WARTAKOTALIVE.COM - Dialog Terbuka Muhammadiyah digelar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kamis (23/11/2023).

Dialog Terbuka Muhammadiyah tersebut menghadirkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir sampaikan kepada pasangan capres-cawapres untuk tidak berjanji di luar kemampuannya.

Haedar mengatakan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud dapat berdiri tegak lurus di atas konstitusi dan menggunakannya sesuai dengan kepentingan bangsa serta negara.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Didominasi Kaum Muda dan Perempuan, Arsjad: 55 Persen Non-Partai

"Jangan bikin janji-janji yang nanti la yukallifullahu nafsan illa wus’aha, di luar kemampuan," jelasnya.

Dia juga menyampaikan pandangan Muhammadiyah tentang Indonesia yang mengalami erosi, disrupsi, distorsi bahkan deviasi dalam kehidupan kebangsaan.

"Munculnya politik ekonomi bahkan budaya yang serba liberal setelah reformasi, jujur dalam penilaian kami itu tidak sejalan dasar dan cita-cita Indonesia didirikan. Oligarki dalam berbagai bentuknya, ekonomi politik terutama, juga tidak sejalan," ucap Haedar.

Akhir-akhir ini, kata dia, demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja dan terjadi politisisasi hukum.

Sehingga, kata dia, politik, ekonomi dan budaya perlu direkonstruksi.

"Bahkan dalam praktik kehidupan kebangsaan akhir-akhir ini, di mana hukum mengalami proses politiking misalkan. Bahkan dalam konteks demokrasi orang menjadi tidak berani berkata dan berbuat yang berbeda. Karena ada proses politisasi hukum."

"Berbagai persoalan-persoalan kehidupan politik ekonomi dan budaya maka kita perlu memerlukan rekontruksi ke depan," paparnya Haedar Nashir.

"Sehingga Indonesia betul-betul ada fondasi, ada bingkai, ada arahnya yang jelas. Tidak sekadar pada visi misi presiden semata-mata."

"Jadi ini yang kita kehendaki sehingga Indonesia itu betul-betul ke depan ada bingkainya yang jelas dan utuh," lanjut Haedar Nashir.

Elektabilitas Ganjar Turun

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto angkat bicara soal elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md yang turun dalam survei yang dilakukan oleh lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA. 

"Itu survei dipakai sebagai bandwagon effect, survei sebagai alat pemenangan. Kalau mau survei diintervensi dulu. Kalau keputusan MK saja bisa diintervensi istana, masak survei tidak."

"Caranya mudah. Di lokasi di mana sample akan diambil, lalu dibagi sembako dan beras, kan, itu sudah ada beras bergambar Pak Prabowo dan Mas Gibran," jelas Hasto dalam keterangannya, Kamis (23/11/2023).

Meski demikian, Hasto meyakini daerah yang sudah dibagikan beras tidak akan membuat suara rakyat bungkam.

Sebab, rakyat akan melihat kepemimpinan itu dari Ganjar-Mahfud MD.

"Pak Ganjar gubernur tercepat yang mengentaskan kemiskinan. Pak Ganjar bisa tidur di rumah-rumah rakyat untuk serap aspirasi dan apa yang dikehendaki oleh rakyat itu. Pak Ganjar itu menyelesaikan masalah dengan cepat."

"Pak Ganjar ini bisa gaspol. Mana yang lain gak punya energi. Jadi, perpaduan Pak Ganjar dan Mahfud adalah perpaduan energi untuk keunggulan Indonesia," ungkapnya.

Hasto menyampaikan dalam demokrasi pentingnya karakter kepemimpinan.

Dia meyakini Ganjar-Mahfud akan membawa Indonesia lebih unggul. 

Paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD merupakan kesatuan yang bisa membawa energi bagi keunggulan Indonesia.

"Syarat untuk lebih unggul, jangan sampai nepotisme, kolusi, korupsi, come back (kembali, red). Maka ini yang jadi spirit kita semuanya untuk kita kawal."

"Sehingga Pak Ganjar-Mahfud itu bukan untuk PDI Perjuangan apalagi untuk keluarga. Ini untuk bangsa Indonesia," tegas dia.

Anies Baswedan Tak Khawatir Hasil Survei Pilpres: 14 Februari yang Paling Penting

Calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengaku tidak khawatir dengan hasil survei beberapa lembaga yang baru dikeluarkan pada pekan ini.

Dimana dalam beberapa hasil survei elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Cak Imin selalu berada di urutan paling buncit.

Anies Baswedan mengatakan, panggung elektabilitas baru akan dibuktikan pada 14 Februari 2024 atau saat hari-H pelaksanaan Pilpres 2024.

"Saya kan dari dulu selalu bilang, bagi saya yang penting sensus tanggal 14 Februari. Itu yang paling penting," jelas Anies saat ditemui di Rumah Perubahan, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023) malam.

Anies menyebut bahwa dirinya terbiasa diposisikan dalam urutan ke tiga dalam setiap survei saat mengikuti Pilkada DKI 2017.

"Dan saya selalu bilang, saya sudah biasa dengan survei nomor 3. Dari dulu waktu kita pilkada," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Meski selalu dalam posisi buncit, suami Fery Farhati ini tetap optimis bakal menang dalam kontestasi Pilpres 2024.

Menurutnya, kemenangan tersebut dapat dicapai dengan berusaha.

"Insyaallah, ini semua atas ridha Allah. Kami berikhtiar, kami berusaha," jelasnya.

Dengan begitu, mantan Rektor Universitas Paramadina menekankan tema yang diusungnya yakni perubahan.

Pasangan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ini bakal berusaha menjelaskan kepada masyarakat tentang tema perubahan tersebut.

"Kondisi sekarang mau diteruskan, apa kondisi sekarang mau perubahan? Kalau mau perubahan, ini yang kami tawarkan perubahan," katanya.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu pun mengklaim kian hari masyarakat makin banyak yang menyadari perlunya perubahan. "Memang kita perlu perubahan," tutup dia.

(Wartakotalive.com/M27)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved