Kenaikan Harga

Pedagang Pasar Grogol Menjerit, Tahun Ini Kenaikan Harga Cabai dan Sayur Mayur Adalah yang Terparah

Kenaikan cabai dan sayur mayur membuat sejumlah pedagang di Pasar Grogol, Jakarta Barat menjerit. Akibatnya Mereka mengalami penurunan pendapatan

WartaKotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah
Ida (37) salah satu pedagang cabai di Pasar Grogol, Jakarta Barat. Kenaikan harga cabai dan sayur mayur membuat sejumlah pedagang di Pasar Grogol, Jakarta Barat menjerit. Sebab mereka harus mengalami penurunan pendapatan lantaran para pembeli mengurangi biaya konsumsinya.  

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Kenaikan harga cabai dan sayur mayur membuat sejumlah pedagang di Pasar Grogol, Jakarta Barat menjerit.

Sebab mereka harus mengalami penurunan pendapatan lantaran para pembeli mengurangi biaya konsumsinya. 

"Biasa pembeli beli Rp 20 ribu, sekarang Rp 10 ribu. Biasa beli setengah kilogram, sekarang beli seperempat kilogram," kata Ida (37) saat ditemui di Pasar Grogol, Rabu (22/11/2023).

"Kalau misalkan harganya mahal ada pembelinya it’s oke bisa mutar uang, tetapi kalau pasaran sepi, yang belanjanya enggak ada. Jadi kayak perang bertahan, tetapi kan kualitas sudah enggak bagus, sudah enggak segar lagi (kalau terlalu lama tidak terjual)," lanjutnya.

Bukan tanpa sebab dirinya mengeluhkan hal tersebut.

Pasalnya, harga cabai yang dijualnya kini menembus angka Rp 120 ribu per-kilogramnya. 

Baca juga: Tekan Kenaikan Harga Cabai Pasar Mitra Tani Hortikultura Gelar Bazar Pangan Murah di Pondok Kopi

Di mana, kenaikan itu sudah terjadi selama dua minggu belakangan ini, sejak kemarau melanda.

"Kalau kualitas cabai tergantung cabainya. Yang bagus, ori, enggak dioplos sama yang cabai putih mahal. Ada yang dioplos sama cabai putih lebih murah," jelas Ida.

"Murni (cabai merah) Rp 110-120 ribu, kalau yang biasa bisa Rp 80 ribu karena dioplos sama yang putih," imbuhnya.

Tak hanya itu, sejumlah sayur mayur dan bahan pokok lain pun mengalami peningkatan drastis.

Seperti misalnya, bawang merah yang naik dari Rp 28 ribu menjadi Rp 35 ribu per-kilogram.

Kemudian tomat dari Rp 8 ribu menjadi Rp 15 ribu per-kilogram.

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Grogol Kian Pedas Melonjak hingga Rp 100 Ribu per Kg

Adapun sayur seperti kol, dijual Rp 9 ribu dari harga sebelumnya Rp 5,5 ribu. Begitupun dengan buncis, dirinya menjual dengan harga Rp 36 ribu dari sebelumnya Rp 28 ribu per-kilogram.

Oleh karenanya, wanita yang sudah 15 tahun berjualan kebutuhan pokok itu menyebut bahwa tahun ini adalah kenaikan sayur mayur terparah yang pernah dirasakannya.

"Parah tahun ini mah. Susah enggak ada yang beli. Pasarnya sepi, enggak ada orangnya. Sepi Pasar Grogol," ujar Ida.

"Kalau bukan ada langganan gitu ya yang mau bantu, kalau buat ngeteng-ngeteng (ecer) udah enggak ada," lanjutnya.

Lebih lanjut, Ida menyampaikan bahwa dirinya mengalami rugi lantaran pemasukannya berkurang.

Baca juga: Teh Celli Kaget Harga Cabai Naik 2 Kali Lipat, Hingga Rp 80 Ribu perkilogram

Di mana biasanya ia bisa membeli cabai sebanyak 7 kilogram tiap sekali jualan, namun kini Ida hanya bisa membeli 4-5 kilogram saja.

"Ini cabai bisa 3 kg sampai 4 kg, belum dapat untung ini. Saya ambil keuntungan belas persen. Dari sana 90, kadang kami jual ke langganan Rp 110-120 ribu. Enggak sampai 50 persen, mengambil keuntungan 20 % aja kotor," ungkap Ida.

Dia menyebut, pendapatan kotor tiap harinya hanya Rp 300-500 ribu saja, kala harga pangan naik, dengan keuntungan yang sangat kecil.

Tak banyak harapan Ida, dia hanya meminta agar pemerintah memerhatikan pasar dan harga bahan pangan kembali normal seperti biasanya. (m40)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved