Penangkapan Teroris

4 Terduga Teroris di Riau Ditangkap, Bakal Lakukan Aksi Amaliyah di Nataru Hingga Bikin Chaos Pemilu

Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat orang terduga teroris di wilayah Riau, yaitu MK, M, MI, dan D.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
shutterstock.com
Ilustrasi: Teroris 

Pasalnya saat ini masih banyak sel-sel teroris yang terafiliasi dengan kelompok luar negeri.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengingatkan agar seluruh aparat dan warga waspada.

Kapolri juga menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian agar mewaspadai dampak ekskalasi di tingkat global terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat di dalam negeri.

"Beberapa waktu yang lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitlan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita juga tentunya harus waspada," kata Sigit seusai Apel Kepala Satuan Wilayah Polri di Jakarta, Rabu (1/11/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Baca juga: Sebanyak 40 Teroris Jaringan JAD dan 19 Jaringan JI Ditangkap Densus 88, Targetnya Gagalkan Pemilu

Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya sepanjang bulan Oktober lalu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror menangkap 59 teroris jaringan JAD dan JI.

Mereka ditangkap dari beberapa wilayah di Indonesia. Ini menunjukkan sel-sel tidur teroris mulai menggeliat.

Penangkapan tersebut merupakan upaya pencegahan aksi terorisme.

Kapolri telah menugaskan jajarannya untuk mengawasi secara ketat wilayah-wilayah yang ditengarai terdapat sel-sel tidur yang terafiliasi dengan kelompok teroris.

"Apabila ada tanda-tanda yang berdampak akan mengganggu, apakah itu tahapan, apakah itu proses pembangunan, ataukah hal-hal lain, ya kita segera mengambil langkah," ujar Sigit.

Selain itu, Sigit memerintahkan jajarannya untuk mewaspadai kerawanan yang dapat muncul karena pelaksanaan tahapan Pemilihan Umum 2024.

Baca juga: VIDEO Tutup Sespimti dan Sespimmen di Bandung, Kapolri Ingatkan Pentingnya Pendinginan Suhu Politik

Pada kesempatan yang sama Listyo Sigit juga menegaskan, Polri harus mengawal program-program pembangunan yang harus tuntas pada tahun 2023 dan 2024.

"Seluruh tantangan yang muncul, seluruh masalah yang muncul dari tahapan pemilu, eskalasi global yang kemudian berdampak dalam situasi dalam negeri, dan berbagai macam kebijakan pembangunan yang harus kita kawal, semuanya harus berjalan," kata dia.

Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar menyebut barang bukti yang disita dari 59 teroris itu di antaranya senjata api jenis AK-47 dan revolver berserta amunisinya.

"Bersama dengan itu telah dilakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap barang bukti berupa 1 pucuk senjata api AK-47," kata Aswin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Selain itu, tim Densus 88 juga menyita senapan angin PCP serta sejumlah senjata tajam.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved