Pilpres 2024

Isu Ijazah Palsu, Komandan TKN Arief Rosyid Hasan: Fitnah Sering Dilempar ke Orang Muda Berprestasi

Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan menanggapi mengenai ramainya isu ijazah palsu Cawapres Gibran Rakabuming Raka.

|
Editor: PanjiBaskhara
Dok Istimewa
Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan menanggapi mengenai ramainya isu ijazah palsu Cawapres Gibran Rakabuming Raka. Foto: Komandan TKN Pemilih Muda Prabowo-Gibran, Fanta Arief Rosyid Hasan 

WARTAKOTALIVE.COM - Tudingan ijazah palsu pada Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa Cawapres Prabowo Subianto ini tidak pernah berkuliah di University of Technology Sydney (UTS) Insearch, Sydney, Australia.

Nyatanya, Gibran Rakabuming Raka tercatat menempuh pendidikan di UTS Insearch hingga Year 12 (atau setara SMA Kelas 12), sebelum kemudian melanjutkan pendidikan S1 di University of Bradford, Singapura.

Menanggapi hal ini, Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan menyampaikan politik seharusnya mengedepankan adu gagasan, bukan kampanye hitam, Selasa (21/112023).

"Politik pecah belah seperti zaman Belanda, apalagi ujaran kebencian dan fitnah. Kita lihat-lihat, fitnah ini sering dilemparkan kepada orang muda yang berprestasi. Tugas kita, tetap fokus pada kinerja dan prestasi anak muda, menuju Indonesia Emas 2045.”

Baca juga: Respon Gibran Rakabuming Raka Soal Tudingan Ijazah Palsunya

Dalam kesempatan terpisah, Komandan TKN Pemilih Muda Arief Rosyid Hasan turut hadir dalam Webinar bertajuk "Dampak Pemilu 2024 terhadap Masa Depan Anak Indonesia" yang digelar oleh Komunitas Kawan Muda Indonesia (KMI)

KMI dibentuk oleh pemuda diaspora Indonesia dan pelajar yang sedang menempuh pendidik di luar negeri.

“Lagi-lagi saya sampaikan, sangat penting bagi anak muda untuk berpartisipasi aktif menentukan arah bangsa ke depan pada Pilpres 2024 mendatang. Dari 270 juta jiwa terpilihlah 6 orang terbaik yang nantinya akan memimpin kita."

"Jika Ada yang tidak suka, berusaha menjatuhkan, itu wajar. Namanya juga Kontestasi politik. Yang pening, kita tidak terbawa dan terus berikhtiar memberikan yang terbaik" ucap ARH, sapaannya.

Menurutnya, Indonesia butuh pemimpin yang kuat dan punya gagasan untuk melanjutkan sekaligus menyempurnakan program yang tengah berjalan.

"Kita dorong keberlanjutan yang sudah dibangun Presiden Jokowi. Saat ini, pasangan Prabowo-Gibran menjadi pilihan paling tepat dan cepat untuk meneruskan hal tersebut."

"Hadirnya Mas Gibran menjadi lokomotif pemuda di Indonesia. Paling konkret memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkarya dan bermanfaat seluas-luasnya,” ungkap Ketua Umum PB HMI 2013-2015 ini.

Arief juga mengingatkan bahwa hanya tinggal 12 tahun lagi Indonesia dapat menikmati bonus demografi, yang puncaknya pada 2030 mendatang. Oleh karenanya, orang muda perlu bersiap diri agar momentum tersebut menjadi berkah, alih-alih musibah.

"Mas Gibran Rakabuming Raka bukan hanya representasi dari keberlanjutan, tetapi juga wajah dari bonus demografi. Sebagai anak muda, kita harus saling support, karena hanya generasi kita yang mengerti problematika teman segenerasinya," pungkasnya.

Sebagai Komandan TKN Pemilih Muda, Arief optimis bisa mendorong anak muda terlibat aktif dalam menentukan arah bangsa ke depan.

Selain Arief Rosyid Hasan, hadir pula narasumber lain Fauzi Baadila (Koordinator Rumah Besar Relawan Prabowo 08), Hari Rusly Moti (Komandan Relawan TKN), Akbar Helmi D (Ketua DPLN Demokrat Jerman), Kevin Nizam (Diaspora Muda), Shandy Adiguna (Ketua DPLN PSI UK), Faiz Rasyad (Juru Bicara Muda PAN), dan Maudy Alvi (DPLN Gerindra Jerman).

Respon Gibran Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka membantah tudingan soal ijazahnya palsu.

Wali Kota Solo ini sampai harus menunjukkan ijazah kuliahnya di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan gelar diperoleh dari University Bradford saat berkantor di Balai Kota Surakarta.

Gibran membawa ijazah aslinya ini untuk menepis kabar terkait isu beredarnya ijazah palsu.

Menurutnya, bila ijazahnya palsu harusnya dipersoalkan sejak awal saat mendaftar sebagai cawapres.

Gibran mengaku membawa ijazah aslinya ini agar isu terkait ijazah palsu yang mencuat di media sosial cepat selesai.

"Yo ben cepat selesai, ya ini kan ijazah ini. Kalau palsu seharusnya dipermasalahkan dari awal waktu pendaftaran," ungkapnya.

Dilansir dari Kompas TV putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menilai tuduhan-tuduhan tersebut tidak merugikan dirinya.

Ia juga menyebut tuduhan tersebut sebagai bahan lucu-lucuan saja.

"Nggak (merugikan), saya anggap untuk lucu-lucuan aja," tuturnya.

"Ya nggak papa, makanya saya bawain mangga teman-teman media bisa pegang bentuk fisik ini yang sudah dilegalisir," sambung dia.

Sebelumnya Sempat Viral, Disebut-sebut Palsu Hingga Dituding Beli Ijazah

Tengah ramai diperbincangkan publik soal ijazah pendidikan Gibran Rakabuming Raka.

Beragam pertanyaan muncul dibenak publik mulai dari keaslian, hingga tingkat ijazah Gibran Rakabuming Raka.

Padahal sebelumnya publik juga sempat meramaikan terkait ijazah anak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Mengutip artikel kompas.tv, Ijazah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi bahan persoalan oleh warganet.

Baca juga: Tak Ajukan Cuti Penuh Selama Pilpres 2024, Mahfud MD Panjatkan Doa-Ijazah dari Gus Dur, Ini Doanya

 Pengguna Twitter berakun @BijiPot mempersoalkan ijazah Gibran palsu.

Menurut pemilik akun tersebut, Gibran sama saja seperti ayahnya, Presiden Joko Widodo yang juga sempat dituduh memiliki ijazah kuliah palsu.

"jadi apakah si @gibran_tweet ..orang kuliah an...klu kuliah an..tanya brp thn...klu jawaban plintat plintut...jgn2 sama kayak bapak nya  ...ijazah palsu..dan skrng kasus ijazah plasu masih berlangsung...si ondel2..bukan apa2 klu bapak nya bukan presiden," tulis pemilik akun tersebut pada Kamis (4/2/2023).

Lantas, komentar tersebut mendapatkan respons langsung dari Gibran.

Putra sulung Presiden Jokowi itu heran dengan apa yang dituduhkan warganet tersebut. 

"Salah saya apa ya Pak?," balas Gibran, Minggu (5/2/2023).

Saat dimintai keterangan lebih lanjut soal persoalan ijazah palsu ini, Gibran secara tegas minta para peragu untuk bertanya langsung ke kampusnya di Singapura.

"Ya takono kampusku kono neng Singapura. Ki Gibran lulus tenan opo ora, fotone asli pora, wisudane kapan (Ya tanyakan kampusku sana di Singapura. Gibran ini lulus beneran atau tidak, foto asli atau tidak, wisudanya kapan)," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (6/2/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Ijazah Gibran dari Insearch UTS Dipertanyakan Dr Tifa, Roy Suryo Beberkan Faktanya

Pernah Disebut Beli Ijazah

Ini bukan pertama kalinya ijazah Gibran dipersoalkan keabsahannya.

Pada Oktober 2022 silam, Gibran juga dituduh oleh warganet hanya membeli ijazah kuliah.

"Mengko tak posting foto wisuda wae ya. Mengko telitinen diedit pora sak ijazahe sisan (Nanti saya unggah foto wisuda saja ya. Nanti diteliti diedit apa tidak ijazahnya)," respons Gibran, 12 Oktober 2022 silam, dikutip dari Kompas.com.

Menurut Gibran pihak-pihak yang mempersoalkan ijazahnya adalah orang-orang kurang kerjaan.

"Lha aneh-aneh kabeh. Kene sekolah angel-angel. Sok-sok sangune kuranglah (Ini aneh-aneh, Saya sekolah susah-susah dan kadang uang sakunya kuranglah)," ucapnya. 

Seperti diketahui, usai lulus SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura pada tahun 2002, Gibran melanjutkan studinya di Management Development Institute of Singapore (MDIS).

Kemudian, Gibran melanjutkan studinya lagi di University of Tehcnology Sydney (UTS Insearch), Australia hingga lulus 2010 silam. 

Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya, isu ijazah palsu dari keluarga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat di media sosial.

Kali ini, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dituding memiliki ijazah palsu dari program Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia.

Gibran disebut bukanlah kelulusan strata 1 (S1) dari UTS, melainkan hanya lulusan kursus atas setingkat D1.  

Hal tersebut pun dipertanyakan Pegiat media sosial, Dr Tifa lewat status twitternya @DokterTifa pada Kamis (16/11/2023).

Putra sulung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka ketika wisuda program Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia.
Putra sulung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka ketika wisuda program Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia. (Istimewa)

"Bran @gibran_tweet Ijazah kursusmu seka Insearch UTS endi coba tak delok. Insearch sak ngertiku artine program utowo kursus utk persiapan masuk UTS. Upamane ngetokke ijazah, levele mung D1 alias kursus. Dadi sak jane kowe ki nang Australi kuliah opo ming kursus tow?" tulis Dr Tifa.

(Bran @gibran_tweet ijazah kursusmu dari Insearch UTS coba mana lihat. Insearch sepengetahuanku artinya program atau kursus untuk persiapan masuk UTS. Misalnya mengeluarkan ijazah, jenjangnya hanya D1 alias kursus. Jadi kamu di Australia kuliah atau hanya kursus saja?)

Pertanyaan tersebut rupanya dibalas oleh Gibran.

Cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 itu kemudian menantang Dr Tifa untuk menganalisa potret wisudanya.

Tantangan itu dibuktikan Dr Tifa lewat tangkapan layar sebuah pemberitaan berjudul, 'Sindir Dokter Tifa Perihal Ijazah Palsu, Gibran: Coba Fotonya Dianalisa Siapa Tahu Hasil Editan' dalam statusnya.

Seraya membagikan tangkapan layar pemberitaan tersebut, Dr Tifa menyampaikan Gibran bukanlah lulusan S1 dari UTS, melainkan hanya lulusan setara D1.

"Saya disuruh @gibran_tweet analisa foto ini. OK. Insearch UTS, program persiapan masuk University Technology Sidney. Dia keluarkan Sertifikat Kursus atau yaaa setara D1 lah. Artinya 'Wisudawan' adl penerima sertifikat kursus, bukan Ijazah Bachelor/Sarjana UTS," tulisnya.

Postingan Dr Tifa pun disambut ramai masyarakat.

Beragam komentar pun dituliskan dalam komlom komentar postingannya.

Tak terkecuali Roy Suryo.

Lewat akun twitternya @KMRTroysuryo1 pada Kamis (16/11/20230, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia itu mengunggah sebuah tautan situs resmi dari UTS.

"Monggo, Dok..," tulis Roy Suryo.

Dikutip dari situs resmi UTS, INSEARCH adalah penyedia jalur premium ke University of Technology Sydney (UTS).

Program tersebut membantu mempersiapkan siswa untuk masuk ke derajat UTS.

Kemitraan dengan UTS berarti siswa mendapatkan manfaat dari standar akademik UTS yang tinggi dan reputasi untuk keunggulan.

Mereka juga memiliki akses ke kampus baru yang dirancang arsitektur dan mutakhir.

UTS: INSEARCH menawarkan program Bahasa Inggris Akademik, UTS Foundation Studies dan diploma pendidikan tinggi

Sebagian besar ijazah mereka mengarah langsung ke tahun kedua gelar sarjana UTS yang sesuai.

Siswa dapat memilih dari bidang studi berikut: Akademik Inggris, Bisnis, Komunikasi, Desain dan Arsitektur, Teknik, Teknologi Informasi dan Ilmu Pengetahuan.

Mereka menawarkan dukungan akademik yang berdedikasi termasuk lokakarya keterampilan belajar dan penasihat akademik yang berdedikasi.

Beli Ijazah dari Luar Negeri

Dikutip dari Kompas.com, bukan kali ini saja ijazah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dipersoalkan di media sosial.

Sebelum dituduh memakai ijazah palsu, Gibran pernah disebut membeli ijazah dari luar negeri. 

Saat itu, pemilik akun Twitter @yusuf_dumdum membuat postingan yang menuliskan Gibran membeli ijazah dari luar negeri, pada Rabu (12/10/2022) pukul 12.42 WIB.

Pemilik akun tersebut juga mengunggah sebuah foto Gibran saat diwisuda. 

"Gibran @gibran_tweet tercyduk beli Ijazah dari luar negeri. Pasti mahal bayarnya. ????" tulis akun tersebut.

Unggahan itu bahkan sempat disukai lebih dari 1.200 pemilik akun Twitter dan dicuitkan ulang 164 pengguna Twitter.

Postingan tersebut bahkan dikomentari oleh adik kandung Gibran, Kaesang Pangarep @kaesangp.

"Alah editan doang. Jago juga timnya mas @Chilli_Pari ngeditnya," tulisnya.

Kali ini, pemilik akun @BijiPot menganggap jika ijazah putra sulung Presiden Jokowi itu palsu.

"Jadi apakah si @gibran_tweet ..orang kuliah an...klu kuliah an..tanya brp thn...klu jawaban plintat plintut...jgn2 sama kayak bapak nya ...ijazah palsu..dan skrng kasus ijazah plasu masih berlangsung...si ondel2..bukan apa2 klu bapak nya bukan presiden," tulis pemilik akun tersebut pada Kamis (4/2/2023).

Ingin unggah foto wisuda hingga curhat uang saku kurang

Saat itu Gibran tampak geram ijazahnya dianggap beli dari luar negeri.

Dia bahkan ingin mengunggah foto wisudanya ke media sosial. 

"Mengko tak posting foto wisuda wae ya. Mengko telititen diedit pora sak ijazahe sisan (Nanti saya unggah foto wisuda saja ya. Nanti diteliti diedit apa tidak ijazahnya)," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022). 

Ayah Jan Ethes Srinarendra ini mengungkap pihak-pihak yang mempermasalahkan ijazahnya adalah kurang pekerjaan.

Dia mengatakan untuk mendapatkan ijazah tersebut dibutuhkan perjuangan. 

Bahkan Gibran mengaku terkadang kekurangan uang saku.

"Lha aneh-aneh kabeh. Kene sekolah angel-angel. Sok-sok sangune kuranglah. (Lha aneh-aneh saja semuanya. Aku sekolah susah-susah. Kadang uang saku kurang lah)," ungkap Gibran.

Lulusan Singapura dan Australia

Gibran diketahui pernah mengenyam pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2002 di Orchid Park Secondary School, Singapura.

Kemudian pada 2007 Gibran lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS).

Gibran kemudian melanjutkan studinya ke program Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia.

Gibran lulus pada 2010.

Dia pun mempersilahkan pihak yang mempermasalahkan ijazahnya untuk langsung bertanya ke kampusnya di luar negeri. 

"Ya takono kampusku kono neng Singapura. Ki Gibran lulus tenan opo ora, fotone asli pora, wisudane kapan (Ya tanya sana ke kampusku di Singapura. Ini Gibran lulus beneran atau tidak, fotonya asli tidak, wisudanya kapan)," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (6/2/2023).

Beasiswa UTS Insearch

University of Technology Sydney (UTS) Insearch Australia kembali menawarkan beasiswa untuk program "Future Leaders Scholarship".

Dikutip dari Kompas.com, beasiswa ini menawarkan beasiswa AUD 3,000 atau sekitar 32 juta rupiah untuk biaya studi bagi para pelajar Indonesia. 

Stefani Manajer Mitra UTS Insearch menjelaskan selain beasiswa tersebut para pelajar ini juga akan menerima akses ke Program Kepemimpinan khusus dari UTS senilai AUD 2,000  atau sekitar 21 juta rupiah untuk membantu mempersiapkan mahasiswa dalam magang.

"Akses ini memberikan informasi praktis tentang tempat kerja dan perencanaan karir di Australia,” tambahnya.

Membangun jiwa entrepreneurship

"UTS memiliki atmosfer dalam menumbuhkan komptensi dan semangat entrepreneurship bagi para mahasiswanya. Setidaknya terdapat 90 subyek khusus entrepreneurship yang dapat dipilih para mahasiswa," ujar Stefani.

Ia menambahkan, sejak bergabung para mahasiswa sudah dilibatkan pada proyek-proyek studi yang berhubungan dengan dunia industri sehingga terbiasa berpikir kritis, kreatif dan mampu mencari solusi dalam problem yang muncul.

Lokasi UTS yang tepat di kota Sidney di mana banyak industri besar dunia juga menjadikan para mahasiswa UTS terbiasa dengan budaya kerja perusahaan internasional.

Pengembangan karir dan kepemimpinan

Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa internasional, termasuk Indonesia, untuk memiliki pengalaman penempatan kerja di awal studi.

Ada 3 kegiatan inti dalam program beasiswa ini: workshop, team building dan magang kerja.

Dalam lokakarya, mahasiswa akan dibantu mengenal lebih dekat budaya dan kehidupan kerja Australia.

Mahasiswa akan diperkenalkan pada konsep kepemimpinan dalam lingkungan kerja di sana.

Selain lokakarya, dalam program ini penerima beasiswa akan melatih soft skill kolaborasi melalui berbagai aktivitas seru team building. 

"Dan yang terpenting program ini magang kerja dan perencanaan karir di beragam industri besar yang ada di Australia," jelas Stefani.

Persyaratan program beasiswa

Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh beasiswa prorgam kepemimpinan ini, di antaranya:

  • Hasil nilai SMA yang baik dan skor tes bahasa Inggris yang tinggi (IELTS atau UTS Insearch Academic English).
  • Memiliki prestasi akademik baik di semester pertama UTS Insearch.
  • Memenuhi persyaratan masuk khusus untuk program akademik dipilih.

“Untuk mengajukan permohonan Future Leaders Scholarship, para pelajar harus menghubungi agen pendidikan mereka dan menyerahkan esai 200 kata tentang 'what type of leader they would like to become in the future and why'," ujar Stefani.

"Banyak pelajar Indonesia memilih program bisnis, IT dan desain sebagai dipilihan favorit mereka. UTS menjadi pilihan karena memiliki banyak orientasi praktek, project dan juga magang dalam proses pembelajarannya," tambahnya.

(Wartakotalive.com/Kompas.tv/DWI/Kompas.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved