Berita Jakarta
Pj Gubernur Bertemu Bank Indonesia DKI untuk Kendalikan Inflasi Jelang Akhir Tahun 2023
BI kantor perwakilan DKI Jakarta menggelar pertemuan tingkat tinggi untuk melakukan koordinasi dan sinergi untuk kendalikan inflasi.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemprov DKI bersama Bank Indonesia (BI) kantor Perwakilan DKI Jakarta menggelar pertemuan tingkat tinggi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kantor BI Perwakilan DKI, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023) kemarin.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menjelaskan, pertemuan tingkat tinggi TPID ini digelar untuk melakukan koordinasi dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengendalian inflasi.
Apalagi jelang akhir tahun biasanya terjadi inflasi karena ada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan kebutuhan pangan akan terdorong naik.
“Kita harus terus menjaga inflasi di DKI agar terkendali secara baik dan harus mengantisipasi harga-harga pangan supaya tetap stabil selama Nataru," ungkapnya, Kamis (16/11/2023).
Menurut Heru, Jakarta memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, pihaknya bersama Bank Indonesia perwakilan DKI harus bisa kendalikan inflasi.
Pada Oktober 2023 kemarin, inflasi di DKI Jakarta menempati peringkat ketiga terendah dibandingkan provinsi lainnya se-Indonesia, yaitu sebesar 2,08 persen.
"Pertemuan tingkat tinggi TPID ini juga dilaksanakan untuk menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo yaitu Pemda harus mengendalikan inflasi dengan menjaga kestabilan harga barang dan kebutuhan pokok di pasar dengan memantau harga riil di pasar dan turun ke lapangan," ungkapnya.
"Jika ada masalah, segera lakukan intervensi agar harga barang kembali stabil, serta tetap waspada terhadap dampak dari fenomena iklim El Nino," sambungnya.
Sebelumnya, Jakarta bakal menyandang status kota global setelah ibu kota dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur pada tahun 2024 mendatang.
Mori-M Foundation mengeluarkan parameter sebuah kota bisa disebut sebagai daerah global melalui beberapa indikator yaitu Global Power City Index.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Arlyana Abubakar menjelaskan, Mori-M Foundation menempatkan DKI Jakarta sebagai kota global diurutan ke 45 dari 48 negara.
"Peringkat tersebut juga lebih rendah dibandingkan kota-kota sekawasan, seperti Kuala Lumpur diurutan 41, Bangkok urutan 40 dan Singapura urutan 5," jelasnya, Rabu (15/11/2023).
Arlyana menerangkan parameter kota global beberapa di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi di Jakarta, penelitian dan pengembangan, interaksi budaya, kualitas hidup, lingkungan dan aksesibilitas.
Meski begitu, Arlyana mengaku Jakarta akan memperkuat posisi sebagai kota global karena menjadi penggerak ekonomi di Indonesia.
"Keberhasilan untuk memperkokoh eksistensi Jakarta sebagai kota global memerlukan upaya dan strategi khusus," tuturnya. (m26)
| Istri Pemeran Kang Mus Diganggu Preman Saat Jual Makanan di Jakarta |
|
|---|
| Ramai Dugaan Pungli Memotret di Tebet Eco Park, Pengelola Tegaskan Tidak Pungutan Biaya |
|
|---|
| Pelaku Tawuran di Senen Pakai Celurit, Molotov, dan Narkoba |
|
|---|
| Transjakarta Ubah Rute Akibat Demo di Sekitar Monas |
|
|---|
| Jakarta Punya Potensi Besar, JEF 2025 Wujudkan Kolaborasi Tanpa Batas Menuju Kota Global |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.