Konser Musik

Ribuan Massa Granati LGBT Akan Tongkrongi Bandara Hingga Hotel Jelang Gelaran Konser Coldplay

Ribuan massa Gerakan Nasional Anti LGBT se-Jabodetabek, diperkirakan akan padati Gelora Bung Karno, Bandara, hingga Hotel lokasi jelang Konser Coldpla

|
Penulis: Nurmahadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
Antara Foto / Irwansyah Putra
Ilustrasi - Diperkirakan ribuan massa akan menghadang kedatangan band Coldplay di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (14/11/2023) 

"Nah itu kami laporkan ke Mabes Polri, karena ada indikasi kuat Menkopolhukam ini memprovokasi, dan diduga ada kepentingan politik kelompoknya untuk mendukung Coldplay ini," ujar Novel kepada wartawan pada Senin (13/11/2023).

Novel Bamukmin Jawab Tantangan Perang

Sikap Mahfud MD itu dinilai Novel Bamukmin sebagai tantangan perang kepada PA 212 dan rakyat.

Tak tinggal diam, Granati LGBT justru mengancam akan membakar dan merobohkan panggung, jika Band Coldplay tetap manggung di GBK pada 15 November 2023 mendatang.

Ancaman itu dilayangkan Granati LGBT, setelah prosedur yang mereka jalani, sejak enam bulan lalu tak ditanggapi Menkopolhukam.

"Paling bertanggungjawab saat ini adalah Menko Polhukam, karena kami sudah beberapa kali prosedur enggak ditanggapi malah menantang perang," ujar Novel kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).

"Tantangannya yaitu, 'jangan coba-coba PA 212 menghalangi konser Coldplay, Menkopolhukam akan siapkan aparat'," sambungnya.

Pernyataan Mahfud MD dinilai Novel Bamukmin telah mengadu domba pihaknya dengan aparat.

Oleh karena itu, dirinya meminta pemerintah, khususnya Mahfud MD tidak mengabaikan tuntutan mereka. 

"Jangan sampai tuntutan kami diabaikan, nanti umat Islam akan marah, nanti rakyat akan marah," teriak seorang orator dari atas mobil komando.

"Kita siap bakar panggung Coldplay, kita siap robohkan jika konser Coldplay tetap digelar," sambungnya.

Jubir Granati LGBT, Novel Bamukmin menyampaikan penolakan keras yang disampaikan pihaknya karena Coldplay sering melakukan propaganda LGBT.

Apalagi pemerintah katanya tak memberikan jaminan jika Coldplay tak akan mengkampanyekan LGBT selama konser berlangsung.
"Tindakan sampai saat ini kita merasa terancam, akidah kita, syariat kita, keimanan kita dengan hadirnya Coldplay, dan ini sangat berbahaya," ujar Novel kepada wartawan, Jumat (10/11/2023).
"Tidak ada jaminan sampai saat ini, kita belum dapatkan jaminan untuk tidak ada kampanye LGBT, karena yang namanya Coldplay sudah identik dengan LGBT," sambungnya.
Selain dirinya, Novel mengklaim penolakan juga disampaikan oleh MUI dan perwakilan dari NU.
Mereka sepakat menolak kedatangan Coldplay sekaligus mendukung aksinya.
"Semuanya sepakat menolak, MUI menolak, perwakilan dari NU menolak," kata dia.
Lebih lanjut, Novel menegaskan jika dirinya tak mempermasalahkan konser musik di Indonesia.
Namun hal yang menjadi permasalahan adalah simbol-simbol LGBT yang dibawa Coldplay.
"Perlu saya luruskan, kita ini pemusik, kita ini cinta musik, bahkan Habib Rizieq membuat syair-syair nyanyi, enggak ada band mana pun yang kita ganggu konsernya kecuali Coldplay, yang betul-betul membahayakan akidah umat," tegasnya. 

Tak Ada Itikad Baik, Ancam Bakar Panggung Coldplay

Novel Bamukmin mengatakan, penolakan adanya konser Coldplay, lantaran grub band asal Inggris tersebut membawa simbol-simbol LGBT.

Novel mengatakan, permasalahan atas penolakan gelaran konser Coldplay itu, sudah dilayangkan ke Menko Polhukam sejak enam bulan lalu.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved