Pilpres 2024

Generasi Milenial Sulit Punya Rumah, Minta Pasangan AMIN Basmi Mafia Tanah Jika Menangi Pilpres 2024

Generasi milenial menaruh asa pada pasangan AMIN untuk membasmi mafia tanah, sebab mereka sulit untuk punya rumah.

Editor: Valentino Verry
Dok Istimewa
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) punya cara jitu agar penduduk Indonesia punya rumah yang layak. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Anak muda khususnya milineal atau generasi Z memiliki kesulitan dalam mengakses Kredit Pemilikan Rumah atau KPR.

Padahal, mereka berkeinginan atau membutuhkan hunian yang layak sebagaimana Masyarakat kebanyakan.

Reza Mahendra, generasi milenial di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengatakan yang paling penting dari sektor properti adalah nilai tanah.

Baca juga: Anies: Koperasi Perumahan Bisa Jadi Alternatif Pengadaan dan Pembiayaan Perumahan di Indonesia

Karena nilai tanah menjadi penentu nilai HPP (harga pokok produksi) produk properti perumahan (landed house) maupun bangunan tinggi apartemen.

“Bahan baku rumah dapat disesuaikan dengan kantong, tetapi kalau harga tanah sudah tinggi sedikit harapan orang yang berpenghasilan menengah ke bawah untuk bisa membeli rumah sendiri," ucapnya.

"Apalagi mafia tanah dan mafia properti yang mempermainkan harga tanah serta properti seenaknya,” lanjut mahasiswa program fast track Pascasarjana S-2 Jurusan Manajemen di kampus elite Universitas Ciputra Surabaya, Jumat 10 November 2023.

Menurut pria yang juga pengusaha muda Surabaya ini, sekarang pemerintah kurang mampu mengelola subsidi perumahan dengan baik, sehingga banyak orang gagal dapat subsidi karena saat proses BI Checking ditolak.

Baca juga: Anies Tegaskan Semua Pihak Harus Bisa Akses KPR dengan Harga Terjangkau, Termasuk Pekerja Informal

“Karena itu saya sangat berharap Bacapres Pak Anies Baswedan dan Bacawapres Gus Muhaimin Iskandar mengeluarkan kebijakan untuk membasmi mafia tanah yang seenaknya dan membantu mempermudah masyarakat saat tahap verifikasi klaim subsidi, misalnya dalam BI Checking dan bukan dibiarkan begitu saja seperti sekarang. Termasuk membantu generasi muda dapat memiliki rumah pertama mereka,” papar alumnus S-1 Manajemen Universitas Ciputra Surabaya.

Dia mengungkapkan, keterjangkauan rumah bagi generasi milenial kini makin sulit.

Contohnya rumah di pinggiran Kota Surabaya saja, seperti di Sidoarjo dan Gresik sudah mahal.

Apalagi di tengah Kota Surabaya. Sangat tidak terjangkau oleh generasi muda berpenghasilan UMR setempat.

Padahal, kenyataannya banyak generasi muda itu penghasilannya di bawah UMR.

Ilustrasi - Tak mudah bagi generasi milenial saat ini untuk memiliki rumah, karena harga yang selangit.
Ilustrasi - Tak mudah bagi generasi milenial saat ini untuk memiliki rumah, karena harga yang selangit. (Istimewa)

Belum lagi ketika mereka mengambil kredit perumahan (KPR) biaya bunganya tinggi, jauh di atas bunga deposito, sehingga jika ditotal selama masa angsuran, biaya bunga KPR bisa mencapai 50 persen lebih bahkan setara dengan harga rumahnya sendiri.

“Saya berharap Pak Anies dan Gus Muhaimin bisa memberi solusi ketika kelak memimpin Indonesia,” pungkasnya. 

Karena itu, capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menawarkan solusi bagi kaum muda yang berkeinginan punya rumah dan terkendala akses KPR.

“Harus ada deregulasi. Arah kebijakannya memberi kesempatan kepada mereka yang selama ini terhalang karena aturan yang seharusnya ada perubahan," ucapnya.

"Lalu, negara hadir membantu memberikan jaminan kepada mereka yang ada di sektor informal di sektor independen agar mereka bisa mendapatkan akses keuangan yang setara,” imbuh Anies saat menjadi narasumber dalam Talkshow bersama Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) di Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Anies menambahkan, anak muda ini bisa orang independen bukan informal.

Orang-orang independen ini saat akan mengakses pada pendanaan selalu mengalami tantangan karena aturan perbankan umumnya memberi kemudahan pada sektor formal.

“Di sisi lain, jumlah penduduk yang bekerja di sektor informal non formal atau bekerja independen secara jumlah lebih banyak," katanya.

"Mereka yang paling sulit mengalami akses. Arahnya kita ingin KPR untuk semua. Kami luncurkan hari ini. Dan harapannya bisa menjadi solusi bagi kebutuhan perumahan bagi Masyarakat,” imbuh Anies.

Anies menegaskan akan melakukan reformasi di sektor ini, dengan harapan semua pihak memiliki akses yang sama terhadap KPR.

“Sehingga semua punya kesetaraan dan kesempatan. Pembiayaannya dipermudah,” ujar Anies.

Di sisi lain, pemerintah punya banyak lahan yang bisa dimanfaatkan, khususnya bagi para pegembang yang sulit mendapatkan lahan.

“Dibuat mekanisme untuk memudahkan akses lahan, terutama di wilayah perkotaan. Yang kesulitan lahan itu bisa ditangani,” kata Anies.

Program KPR untuk Semua, kata Anies juga memudahkan bagi warga yang berstatus pekerja independen atau pekerja informal agar bisa mendapatkan akses KPR.

“Selama ini, saya beri contoh tadi, bila sama-sama bekerja sebagai pengemudi, pengemudi yang bekerja di sektor formal, lebih mudah mendapatkan kredit dari pada yang bekerja di sektor non-formal. Begitu juga para seniman, para budayawan, pekerja-pekerja seni,” kata Anies.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved