Cacar Monyet

Kasus Monkeypox Diduga Serang Anak-anak, Dinkes DKI Jakarta: Itu Karena Kontak Erat

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendalami kasus cacar monyet atau monkeypox yang diduga menyerang anak-anak dengan rutin melakukan tracing kasus tersebut.

Warta Kota/Miftahul Munir
Plt Kadis Kesehatan DKI Dr Ani Ruspitawati mengatakan kasus cacar monyet tetap bisa menyerang anak-anak. Namun penularannya paling tinggi karena adanya kontak erat dari yang mengidap penyakit tersebut. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendalami adanya kasus cacar monyet atau monkeypox yang diduga menyerang anak-anak. Dinas juga rutin melakukan tracing saat menemukan kasus tersebut.

“Saya belum keinfo, tapi nanti saya update (perbarui). Saya sampai sejauh ini, hari ini saya belum keinfo sudah meluas di situ,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota DKI pada Kamis (9/11/2023).

Menurutnya, kasus cacar monyet tetap bisa menyerang anak-anak. Namun penularannya paling tinggi karena adanya kontak erat dari yang mengidap penyakit tersebut.

“Bisa (anak-anak terkena cacar monyet), kalau itu kan karena kontak erat, kalau anak-anaknya kebetulan punya kontak, kesentuh sama penderita,” ujar Ani.

Selain kontak erat, kata dia, penularan monkeypox juga bisa terjadi melalui droplet atau percikan air ludah. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker ketika berada di luar ruangan.

“Ada kemungkinan menular secara droplet, tetapi yang pasti penularannya adalah dengan kontak erat. Kalau imbauan pemakaian masker itu memang berlaku secara umum, di situasi ketika kita melihat memang kurang kondusif atau keramaian,” jelas Ani. (faf)

Baca juga: Konflik Israel dan Palestina, NU dan Muhammadiyah: Bantuan Kemanusiaan Lebih Berguna Daripada Boikot

28 Kasus Monkeypox

Kasus cacar monyet atau monkeypox (MPox) meningkat di Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, total kasus MPox sampai Jumat (3/11/2023) tembus 28 orang.

“Update kasus MPox domisili DKI Jakarta per 3 November 2023 pukul 19.00, kasus positif total 28 orang, dan satu agustus 2022 (sembuh),” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama berdasarkan keterangannya, pada Sabtu (4/11/2023).

Ngabila mengatakan, kasus positif aktif di Jakarta mencapai 27 orang, sedangkan positivity rate PCR 29 persen. Semua penderita bergejala ringan, dan semuanya tertular dari kontak seksual.

“Semua laki-laki usia 25-50 tahun. Sebanyak 24 orang menjalani isolasi di RS,” imbuhnya.

Dia menambahkan delapan orang mengalami suspek atau terduga bergejala, kemudian 67 orang yang diperiksa dinyatakan negatif, sedangkan yang dinyatakan Asimtomatis ada sembilan orang.

“Total penerima vaksinasi ada 495 orang,” ucapnya.

Baca juga: Ketenangan Warga Cipinang Besar Terusik, Permukiman Mereka Diserang dengan Sajam dan Molotov

Ngabila mengatakan, data yang dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersumber dari Rumah sakit dan Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta. Data itu dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kondisi kesehatan di DKI Jakarta secara cepat.

“Mungkin saja dalam proses pengumpulan data masih terdapat data double atau kesalahan dalam pemasukan data. Kami berusaha sebaik mungkin untuk mengeliminasi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut,” jelasnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved