Gantikan Anwar Usman, Sosok Saldi Isra Pegiat Antikorupsi yang Didorong Mahfud MD Jadi Hakim MK
Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra akan naik menjadi Ketua MK menggantikan Anwar Usman.
WARTAKOTALIVE.COM - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra akan naik menjadi Ketua MK menggantikan Anwar Usman.
Pergantian Ketua MK itu selambat-lambatnya dilakukan 2x24 jam usai putusan sidang kode etik hakim MK pada Selasa (7/11/2023).
Sosok Saldi Isra pun bukan nama yang asing di MK. Sebelumnya lulusan Universitas Andalas itu sudah menjabat sebagai Wakil Ketua MK.
Adapun pria kelahiran Solok, Sumatera Barat itu sudah menjadi Hakim MK sejak 11 April 2017.
Saldi Isra dilantik langsung oleh Presiden Jokowi menjadi hakim MK.
Dari situs resmi MK dijelaskan bahwa posisi Saldi Isra di MK untuk menggantikan Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi masa jabatan 2017 – 2022.
Pria kelahiran 20 Agustus 1968 tersebut berhasil menyisihkan dua nama calon hakim lainnya yang telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo oleh panitia seleksi (Pansel) Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) pada 3 April 2017 lalu.
Saldi Isra mengaku tidak pernah bercita-cita menjadi Hakim MK. Bahkan, ia tidak pernah terpikirkan untuk berkecimpung di dunia hukum Indonesia.
Pegiat antikorupsi itu mengaku dicemplungkan takdir untuk masuk ke bidang hukum.
Pasalnya, sebelumnya di SMA Saldi Isra masuk jurusan Fisika.
Namun sayangnya semua jurusan IPA yang dicoba Saldi Isra untuk masuk kuliah gagal. Justru Saldi Isra diterima di Fakultas Hukum Universitas Andalas setelah berkali-kali gagal ujian UMPTN.
Karena dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, setiap akhir minggu, ia memutuskan mengajar di Madrasah Aliyah dekat dengan kampung halamannya untuk membantu biaya kuliah.
Baca juga: Kejanggalan Diungkap Saldi Isra Saat Anwar Usman Ikut Rapat hingga Ubah Amar Keputusan Hakim MK
Di Universitas Andalas, Saldi Isra lulus dengan Predikat Summa Cum Laude yakni IPK 3,86.
Usai menamatkan pendidikan S1, Saldi yang merupakan lulusan terbaik langsung dipinang untuk menjadi dosen di Universitas Bung Hatta hingga Oktober 1995 sebelum akhirnya berpindah ke Universitas Andalas, Padang.
Kisah Saldi Isra yang di luar prediksinya itu disebutnya sebagai peristiwa tersesat ke jalan yang benar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.