Pilpres 2024

Golkar Batal Lantik Gibran Jadi Anggota, Diduga Tunggu Sidang MKMK, Airlangga: Sabar Saja

Partai Golkar batal melantik Gibran sebagai anggota baru. Diduga Golkar menunggu hasil sidang MKMK sore nanti terkait syarat cawapres.

Editor: Rusna Djanur Buana
WartaKota/Alfian Firmansyah
Gibran Rakabuming Raka usai jalani pemeriksa kesehatan bersama Prabowo Subianto di RSPAD Gatot Soebroto, Kamis (26/10/2023). 

PDIP tutup buku

Kesabaran PDI Perjuangan sudah pada batasnya. Pasalnya hingga Senin (6/11/2023) Gibran masih enggan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) ke kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo.

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menegaskan, Gibran tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan.

Seperti diketahui Gibran telah diajukan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai bakal calon presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto.

"Sudah tutup buku. Karena sudah mencalonkan, buku itu sudah ditutup. Kita fokus memenangkan Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Pakar Hukum Denny Indrayana Ajukan Uji Formil Putusan MK No 90, Tentukan Nasib Gibran

Sudah tidak perlu bicara itu. Karena sudah mencalonkan," tegasnya saat ditemui di kediamannya, Senin (6/11/2023).

Sejauh ini belum ada itikad yang ditunjukkan Gibran untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan mengundurkan diri.

"Belum (mengembalikan KTA). Terserah (mengembalikan atau tidak). Itu etika saja," jelas FX Rudy.

Sebelumnya, FX Rudy telah mengirimkan surat resmi ke Wali Kota Solo tersebut melalui Sekretaris DPC PDI Perjuangan yang juga Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

Namun belum ada respon dari penerbitan surat ini.

"Suratnya bunyinya jelas. Untuk menghilangkan isu supaya ibu Mega tidak dianggap bermain di dua kaki dan Pak Jokowi tidak dianggap bermain di dua kaki.

Saya hanya menyarankan. Namanya menyarankan tidak ada batas waktunya. Tapi kini sudah tutup buku dan kita diminta fokus memenangkan Ganjar-Mahfud," jelasnya.

Ia sendiri tidak begitu mempedulikan apakah akan ada respon lanjutan dari surat yang dikirimkannya tersebut.

Baca juga: Sebut Presiden Jokowi Merasa di Atas Angin, Pakar Politik: Soeharto yang Sangat Kuat Bisa Jatuh

Saran yang ia berikan hanya untuk menghilangkan kesan baik Ketum PDIP Megawati dan Presiden Jokowi bermain di dua kaki.

"Ya terserah (tidak ada respon). Mau dijawab dikembalikan atau tidak hak beliau. Saya hanya ingin menghilangkan Bu Mega dan Pak Jokowi bermain di dua kaki.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved