Viral Media Sosial

Gus Miftah Kecewa PSSI Denda Persiraja karena Pengibaran Bendera Palestina: Naif Sekali Anda

Gus Miftah Mengaku Kecewa karena PSSI Menjatuhkan Denda Kepada Persiraja karena Pengibaran Bendera Palestina di Stadion. Menurutnya PSSI Sangat Naif

Editor: Dwi Rizki
Instagram @gusmiftah
Suporter Persiraja Mengibarkan bendera Palestina seusai laga tuan rumah Persiraja Banda Aceh melawan Semen Padang di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pada Sabtu (21/10/2023) lalu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aksi pendukung Persiraja yang berkeliling stadion sembari membentangkan bendera Palestina viral di media sosial.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi seusai laga tuan rumah Persiraja Banda Aceh melawan Semen Padang di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pada Sabtu (21/10/2023) lalu.

Ketika itu, seorang pendukung Persiraja mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk ekspresi atas kemenangan berjuluk Lantak Laju itu.

Aksi seorang pendukung Persiraja pun mendapat sambut dari puluhan ribu pecinta bola lainnya.

Stadion seketika bergemuruh seiring dengan aksi sang suporter yang mengelilingi stadion sembari membentangkan bendera Palestina.

Meski disambut baik oleh masyarakat, aksi sang suporter justru berbuah buruk bagi Persiraja.

Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) langsung memberikan sanksi kepada Persiraja.

Persiraja diwajibkan membayar denda berupa uang sebesar Rp 10 juta.

Alasannya, Persiraja telah melanggar ketentuan, yakni menampilkan slogan terkait isu politis tertentu.

Hal tersebut diatur dalam Pasal 4 Ayat 5 Law of The Game yang berbunyi: 'Peralatan tidak boleh mengandung slogan, pernyataan, atau gambar politik, agama, atau pribadi'.

Keputusan Komdis PSSI menyulut kekecewaan publik.

Baca juga: Bukan karena Benci Jokowi, Ini Alasan Denny Indrayana Bersikukuh Ketua MK Anwar Usman Langgar Etik

Baca juga: Viral Seruan Boikot McD, Starbucks, Coca Cola hingga Pepsi, Ustaz Felix Siauw: Boikot Bukan Solusi

Tak terkecuali Gus Miftah.

Kekecewaan itu dituangkan dalam status instagramnya @gusmiftah pada Senin (6/11/2023).

Dalam postingannya, Gus Miftah mempertanyakan Komdis PSSI yang menjatuhkan sanksi kepada Persiraja.

"Dear @pssi kenapa sih harus di denda?" tanya Gus Miftah.

"Pasal 4 Ayat 5 Law of The Game yang berbunyi: 'Peralatan tidak boleh mengandung slogan, pernyataan, atau gambar politik, agama, atau pribadi'. Inikah alasannya?" tanyanya lagi.

Dalam postingannya, Gus Miftah menjelaskan aksi suporter Persiraja yang mengibarkan bendera Palestina merupakan bentuk dukungan terhadap Palestina.

Sebab diketahui, rakyat Palestina kini tengah mengalami kesulitan atas agresi militer yang dilakukan Israel.

"Tuan-tuan @pssi terkhusus komdis PSSI: apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina itu adalah genosida," ungkap Gus Miftah.

"Apa itu? Merujuk pengertiannya, KBBI menjelaskan bahwa genosida adalah pembunuhan besar-besaran secara bertahap terhadap suatu bangsa atau ras," jelasnya.

Merujuk hal tersebut, apabila Komdis menjatuhkan sanksi karena pengibaran bendera Palestina menurutnya PSSI sangat naif.

Karena itu, dirinya meminta pengecualian atas pelanggaran tersebut.

"Jika anda menjatuhkan sanksi terhadap kejadian membawa bendera seperti diatas seolah anda ingin mengatakan ini hanya masalah politik dan agama, naif sekali anda. Boleh nggak saya minta pengecualian?" tanyanya.

"Kalau memang tetap harus didenda izinkan saya membayar denda tersebut @persiraja_official. Siapapun di sini yang komment dukung Israel langsung saya blokir!!!!" tegasnya.

Postingan Gus Miftah pun disambut ramai masyarakat.

Sepakat dengan Gus Miftah, mereka mendukung pengibaran bendera Palestina dan meminta PSSI memberikan diskresi atas pelanggaran tersebut.

Sementara sebagian lainnya mempertanyakan sikap Erick Thohir selaku Ketua PSSI atas sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI.   

Viral Pendukung Persiraja Kibarkan Bendera Palestina

Pengibaran Bendera Palestina oleh para pendukung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (21/10/2023) lalu, seusai laga tuan rumah Persiraja Banda Aceh melawan Semen Padang, ternyata berujung sanksi kepada tim Persiraja.

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberikan sanksi kepada tim berjuluk Lantak Laju dengan denda uang Rp 10 juta.

Dalam laman PSSI disebutkan, jenis pelanggaran yang terjadi dalam laga itu, karena terdapat penonton memasuki area lapangan tanpa izin dengan menampilkan slogan terkait isu politis tertentu.

Dikutip dari Serambinews.com, Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani, yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan informasi bahwa Persiraja Banda Aceh mendapatkan sanksi atas aksi pengibaran Bendera Palestina.

Katanya, Komdis memberikan denda karena ada pendukung yang masuk ke lapangan.

Diketahui, dalam laga yang dihadiri 22 ribu penonton itu, pendukung Persiraja sudah membentangkan Bendera Palestina di salah satu sudut stadion sejak awal laga berlangsung.

Hal itu sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina yang terus dibombardir Israel.

Namun usai wasit meniupkan peluit akhir, salah seorang pendukung masuk ke area pinggir lapangan sambil membawa Bendera Palestina.

Saat itu, penonton tersebut mengelilingi lapangan seraya mengibarkan Bendera Palestina.

Aksi itu pun yang dipermasalahkan Komdis PSSI.

Atas aksi itu, Rahmat Djailani mengimbau kepada penonton maupun pendukung Persiraja Banda Aceh agar tidak masuk ke lapangan untuk memberikan dukungan politis, jika pertandingan belum selesai atau tim lawan belum meninggalkan lokasi.

"Pastikan pemain lawan, perangkat pertandingan keluar terlebih dahulu," demikian Rahmat Djailani.

Hasil Sidang Komisi Disiplin PSSI

Sidang yang berlangsung mulai Rabu (25/10/2023) hingga Jumat (27/10/2023) mengungkap berbagai pelanggaran yang terjadi dalam pertandingan, termasuk peran dari pemain Persiraja Banda Aceh, termasuk pemain David Laly.

David Laly, seorang pemain Persiraja Banda Aceh, terlibat dalam insiden serius saat pertandingan melawan Semen Padang FC di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada Sabtu (21/10/2023).

Pelanggaran yang dilakukannya terhadap pemain lawan memicu reaksi tegas dari Komdis PSSI.

Menurut informasi yang dihimpun dari situs resmi PSSI, pssi.org, Kamis (2/11/2023), David Laly dikenai sanksi larangan bermain selama 2 pertandingan dan denda sebesar Rp 5 juta akibat tindakannya.

Namun, sanksi terhadap Persiraja Banda Aceh tidak berhenti di situ.

Dalam pertandingan yang sama melawan Semen Padang FC, masalah lain juga muncul. Penonton yang memasuki lapangan tanpa izin dan menampilkan slogan terkait isu politis tertentu menjadi perhatian.

Hal ini menyebabkan Persiraja Banda Aceh mendapat hukuman tambahan.

Selain itu, kejadian pelemparan botol minuman ke bench tim lawan dari Tribun Barat juga terjadi dalam pertandingan tersebut.

Akibat dari insiden tersebut, Persiraja Banda Aceh dikenai sanksi berupa denda sebesar Rp 10 juta.

Jika menggabungkan ketiga sanksi tersebut, total denda yang harus dibayar oleh Persiraja Banda Aceh mencapai Rp 25 juta.

Ini menjadi sebuah peringatan penting bagi klub dan suporter untuk mematuhi aturan dan etika dalam dunia sepakbola, serta menjaga sportivitas dalam setiap pertandingan.

Sanksi ini menunjukkan bahwa pelanggaran dalam dunia sepakbola tidak akan diabaikan, dan pihak berwenang akan selalu mengambil tindakan tegas untuk menjaga integritas dan fair play dalam kompetisi.

Persiraja Banda Aceh, bersama klub lainnya, harus terus berupaya untuk menghindari pelanggaran dan menciptakan lingkungan yang positif dalam dunia sepakbola Indonesia.

Klub sepakbola seperti Persiraja Banda Aceh harus selalu mematuhi peraturan dan etika yang ditetapkan oleh PSSI.

Pelanggaran terhadap peraturan tersebut dapat berdampak buruk pada reputasi klub dan juga mempengaruhi performa tim dalam kompetisi.

Persiraja Banda Aceh kini dihadapkan pada tantangan untuk memperbaiki citra klub dan menghindari pelanggaran di masa depan.

Harapannya, klub ini dapat belajar dari pengalaman ini dan kembali fokus pada pencapaian prestasi di dunia sepakbola.

Dalam menghadapi sanksi dari Komdis PSSI dan masalah suporter, Persiraja Banda Aceh harus bekerja keras untuk memulihkan reputasinya.

Serta memastikan bahwa klub ini tetap berkomitmen untuk menjalani kompetisi sepakbola dengan fair play dan sportivitas.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved