Berita Jakarta
DPRD DKI Setujui Anggaran Penanganan Banjir Rp 2,85 triliun, Termasuk untuk Normalisasi Ciliwung
DPRD Provinsi DKI Jakarta memastikan telah menyetujui anggaran penanggulangan banjir dalam Raperda APBD tahun 2024.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - DPRD Provinsi DKI Jakarta memastikan telah menyetujui anggaran penanggulangan banjir Jakarta dalam Raperda APBD tahun 2024.
Kesepakatan itu diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap target Pemprov DKI untuk menormalisasi sungai Ciliwung sepanjang 17 kilometer dengan alokasi anggaran Rp 2,85 triliun, termasuk kegiatan penanganan banjir lainnya yang ada pada Dinas Sumber Daya Air (SDA).
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyampaikan, normalisasi Ciliwung yang akan dikerjakan sepanjang 17 kilometer itu merupakan kegiatan lanjutan dari 16 kilometer.
Proyek itu telah dikerjakan Pemprov DKI Jakarta mulai tahun 2013 lalu.
“Memang tetap konsentrasi di sungai Ciliwung, karena ada banyak rumah dan warga yang tinggal di sekitar sungai Ciliwung harus mendapatkan perlindungan dari banjir,” ujar Ida pada Kamis (2/11/2023).
Baca juga: Heru Budi Hartono Akui Masih Ada Lahan Belum Dibebaskan untuk Normalisasi Sungai Ciliwung
Ida berharap pengerjaan 17 kilometer normalisasi tersebut bisa rampung tahun depan sesuai target pemerintah pusat.
Hal ini mengingat kegiatan tersebut merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Jakarta dari hulu hingga hilir.
Normalisasi ciliwung sepanjang 17 kilometer di tahun 2024 nantinya akan melintasi 18 kelurahan di DKI Jakarta.
Mulai dari Kelurahan Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru dan Bidara Cina.
Kemudian Kelurahan Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawajati, Cililitan, Gedong, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa dan Pasar Minggu.
Pengerjaan normalisasi bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar Sungai menjadi kondisi normal yaitu 35-50 meter.
Sementara lingkup pekerjaan normalisasi ini meliputi perkuatan tebing, pembangunan tanggul, pembangunan jalan inspeksi dengan lebar enam hingga delapan meter di sepanjang sisi Sungai Ciliwung, meningkatkan kapasitas tampung alir dari 200 meter kubik per detik menjadi 570 meter kubik per detik, serta penataan kawasan di sekitar Sungai Ciliwung.
Baca juga: Terhenti di Era Anies Baswedan, Pemprov DKI Mulai Bebaskan Lahan di Bantaran Sungai Ciliwung
Ida juga mengimbau Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI menggandeng sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki lahan tidak terpakai untuk dibuat waduk ataupun embung.
“Bisa kerjasama antara Dinas SDA dengan Dinas Pertamanan dan Kehutanan untuk memanfaatkan lahan sehingga Dinas SDA tidak perlu lagi membeli lahan, itu yang dimaksimalkan untuk pembuatan waduk atau embung,” kata Ida.
Diketahui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengatakan, dinas mendukung penuh program pemerintah pusat untuk membuat tanggul di sepanjang Sungai Ciliwung khususnya segmen Cililitan, Rawa Jati, dan Cawang yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.
“Fokus penanggulangan banjir tahun 2024 itu ruang lingkupnya ada pembangunan waduk, pengadaan tanah, Sarpras (sarana prasarana) sungai, pompa air, layanan aspirasi masyarakat, dan operasional pengendali banjir,” pungkasnya. (faf)
| Istri Pemeran Kang Mus Diganggu Preman Saat Jual Makanan di Jakarta |
|
|---|
| Ramai Dugaan Pungli Memotret di Tebet Eco Park, Pengelola Tegaskan Tidak Pungutan Biaya |
|
|---|
| Pelaku Tawuran di Senen Pakai Celurit, Molotov, dan Narkoba |
|
|---|
| Transjakarta Ubah Rute Akibat Demo di Sekitar Monas |
|
|---|
| Jakarta Punya Potensi Besar, JEF 2025 Wujudkan Kolaborasi Tanpa Batas Menuju Kota Global |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.