Kasus Monkeypox
Bertambah Jadi 4 Kasus Cacar Monyet di Jakarta Barat, Gejalanya Demam dan Muncul Lesi di Kulit
Erizon mengatakan jika penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox tersebut, berpotensi meluas.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mengonfirmasi ada empat kasus cacar monyet (monkeypox) di wilayah Jakarta Barat per hari ini, Selasa (31/10/2023).
Jumlah kasus tersebut bertambah dua, dari sebelumnya dilaporkan hanya ada dua kasus saja.
"Info terakhir empat warga Jakarta Barat terkonfirmasi monkeypox," ujar Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari saat dihubungi, Selasa.
Dia menyebut, gejala yang dialami pasien cacar monyet adalah ruam-ruam di kulit atau lesi.
Baca juga: Tujuh Kasus Monkeypox Ditemukan di Jaksel, Pasien Jalani Isolasi di RSUD dan RSPI Soelianti Saroso
Selain itu, pasien juga mengalami berbagai keluhan lain yang menyerang fisiknya, seperti demam dan nyeri-nyeri.
"Ditemukan banyak melenting (lesi) di kulit, selain itu demam, nyeri sendi, pusing," katanya.
Menurutnya, pihak Sudin Kesehatan tengah menelusuri awal mula empat pasien itu tertular cacar monyet.
Pasalnya, tidak ada pola yang jelas terkait sebaran tersebut.
"Tersebarnya bisa dari mana aja," kata Erizon.
Oleh karenanya, Erizon mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam aktivitas sehari-hari agar tak mudah terjangkit oleh penyakit.
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Diduga Ciptakan Kepanikan Masyarakat dengan Cacar Monyet demi Cari Keuntungan
Sebelumnya diberitakan, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari mengonfirmasi adanya dua kasus cacar monyet di wilayah Jakarta Barat.
Menurutnya, kedua orang tersebut sudah mendapatkan isolasi di rumah sakit umum daerah (RSUD).
Pasalnya, Erizon mengatakan jika penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox tersebut, berpotensi meluas.
"Bisa jadi. Namanya penyakit ini bisa jadi (menular) kalau misalnya terjadi kontak yang cukup erat bisa jadi penularan," ungkap Erizon saat dihubungi, Kamis (26/10/2023).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.