Kasus Monkeypox

Dinkes Pastikan Vaksin Monkeypox Hanya Diberikan ke Warga Berisiko Tinggi Terpapar

Menurut Ani, Dinas Kesehatan DKI masih terus melakukan tracing kepada masyarakat yang sempat kontak erat dengan penderita monkeypox.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Miftahul Munir
Plt Kadis Kesehatan DKI Dr Ani Ruspitawati bicara soal Cacar Monyet. Keterangan disampaikan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/11/2023). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir


WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih menunggu Kementerian Kesehatan terkait penambahan jumlah vaksin monkeypox atau cacar monyet.

Plt Kadis Kesehatan DKI, Dr Ani Ruspitawati menjelaskan, vaksinasi cacar monyet pada dasarnya tidak diberikan kepada semua orang di Jakarta.

"Jadi hanya diberikan kepada orang orang yang memiliki risiko tertinggi tertular," kata Ani di Balai Kota, Jumat (3/11/2023).

Menurut Ani, Dinas Kesehatan DKI masih terus melakukan tracing kepada masyarakat yang sempat kontak erat dengan penderita monkeypox.

Sehingga, pihaknya bisa dengan cepat memutus mata rantai penyebaran monkeypox di Jakarta.

"Jadi bukan target kira kira berapa orang yang terkena, yang dilakukan begitu ada kasus maka kita akan tracing supaya bisa memutus rantai penularan supaya bisa putus penularan sehingga enggak banyak orang yang kena," jelasnya.

Sebelumnya, Kasus cacar monyet atau Monkeypox di DKI Jakarta terus bertambah dan saat ini totalnya mencapai sebanyak 22 orang terpapar.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Jakarta Barat Naik, Menyebar di Enam Kecamatan, Kasudinkes Sarankan Vaksinasi

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, jumlah Monkeypox terus bertambah karena Dinas Kesehatan DKI gencar melakukan tracing.

"Sekali lagi, Dinas Kesehatan DKI Jakarata melakukan tracing ketat terhadap kelompok2 tertentu. Maka di Jakarta kita tracing terus," kata Heru, Kamis (2/11/2023).

Menurut Heru, terjadi peningkatan jumlah Monkeypox di Jakarta maka sejumlah warga yang pernah interaksi dengan pasien harus isolasi.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan suntik vaksin Monkeypox terhadap keluarga yang terpapar.

"Meningkat pun ada yang memang harus divaksin, ada yang memang terindikasi, semuannya kita lokalisir," tegasnya. 

Kritik dari pengamat

Sebelumnya, Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah mengungkap modus Dinas Kesehatan DKI untuk meraup komisi besar dari perusahaan farmasi dengan menjual vaksin cacar monyet atau Monkeypox.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved