Pilpres 2024

Politisi Senior Ungkap Mengapa PDIP Tak Pecat Gibran: Ada yang Berharap Mainkan Isu Playing Victim

Gibran tidak akan pernah menyatakan keluar dari PDIP. Hal itu merupakan salah satu taktik agar kubu prabowo bisa main isu playing victim.

Editor: Rusna Djanur Buana
Istimewa
Jokowi merestui Gibran Rakabumin Raka yang akan maju di Pilpres 2024 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--PDI Perjuangan menilai ada pihak-pihak tertentu yang ingin partai berlambang Moncong Putih itu memecat Gibran Rakabuming Raka.

Dengan demikian, Gibran seolah-olah menjadi pihak yang teraniaya oleh PDIP.

Isu ini kemudian akan digoreng dan menjadi insentif politik bagi kubu Prabowo Subianto.

Hal tersebut diungkapkan oleh politisi senior PDIP Aria Bima. Itu sebabnya PDIP tidak memutuskan memecat Ginban meski secara aturan organisasi melakukan pelanggaran.

Status keanggotaan Gibran di PDIP menjadi sorotan lantaran Wali Kota Solo itu resmi menjadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto.

Sementara itu, PDI-P mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Partai NasDem Mengaku Rindu Pemilu yang Fair dan Pilpres Beradab

“Kita diam, kita tidak ingin itu menjadi keributan dan dijadikan playing victim seolah-olah kita didorong-dorong oleh media untuk terkait hal pemecatan (Gibran),” kata Aria dalam wawancara dengan Kompas Petang yang tayang di Kompas TV, Sabtu (28/10/2023).

Aria protes karena adanya sejumlah pihak yang terus mengejar reaksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto terkait pemecatan Gibran.

Namun demikian, kata dia, PDIP memutuskan untuk tidak bertindak reaktif. Aria mengatakan, kasus ini diserahkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

“DPP PDI-P sudah biasa meng-handle masalah itu,” ujar Aria.

Framing media

Aria juga meminta semua pihak lebih memberikan perhatian terhadap adu gagasan dan visi misi bakal capres-cawapres ketimbang isu Jokowi dan Megawati pecah kongsi.

Menurutnya, saat ini terdapat framing untuk menggeser perhatian publik dari tiga kandidat capres-cawapres ke konflik Megawati dan Jokowi.

“Framing media, baik itu medsos, media mainstream, media online dibuat mungkin juga oleh timnya Pak Prabowo,” tutur Aria.

Sebelumnya, status keanggotaan partai Gibran menjadi sorotan. Gibran tidak mendapatkan sanksi berupa pemecatan setelah menyeberang menjadi bakal cawapres Prabowo.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved