10 ribu Siswa SD di Jawa Barat Ikut Edukasi Pentingnya Kesehatan Mulut dan Gigi

Sebanyak 10.000 pelajar sekolah dasar se-Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengikuti acara Bakti Sosial Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

Istimewa
Sebanyak 10.000 pelajar yang berasal lebih dari 39 sekolah dasar se-Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengikuti acara Bakti Sosial Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebanyak 10.000 pelajar yang berasal lebih dari 39 sekolah dasar se-Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengikuti acara Bakti Sosial Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut.

Kegiatan itu diadakan Formula dan International College of Dentists (ICD) Section XV Region 38 Indonesia, serta Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Kuningan.

Survei SKRT-SKN menyebut penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama 10 penyakit yang dikeluhkan masyarakat Indonensia dengan prevalensi 61 persen, dan usia sekolah paling rentan terkena masalah kesehatan gigi dan mulut.

Baca juga: BPD Provinsi DKI Jakarta Jajaki Kerja Sama dengan Hebitren Perkuat Ekonomi di Pesantren

Head of Corporate and Marketing Communication OT Group (Formula Oral Care) Harianus Zebua mengatakan bakti sosial ini bentuk kepedulian kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.

“Tahun lalu kami melakukan di Pulau Lombok, dengan peserta 5.000 pelajar, dan tahun 2023 di Kabupaten Kuningan ini kami menargetkan 10.000 pelajar dan 5.000 masyarakat umum,” ucapnya, lewat keterangan, Jumat (27/10/2023).

Kegiatan yang diresmikan oleh Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH., MH digelar di tiga lokasi yaitu Kantor Bupati Kuningan, Kantor Camat Luragung, dan area wisata Waduk Darma.

Baca juga: Sejumlah Seniman Mode Indonesia Unjuk Gigi di Festival Nusantara, Jadi Sorotan Pemerhati Seni Paris

“Kami menggunakan metode eggsperimen, sebuah kegiatan eksperimen sederhana yang mudah dipahami oleh semua kalangan untuk menunjukkan pentingnya melakukan perawatan gigi secara rutin dan dengan benar,” paparnya.

Dr. drg. Hananto Seno, Sp BMM(K),MM, FICD, Ketua ICD Section XV Region 38 Indonesia mengatakan anak usia 8-11 tahun rawan masalah gigi permanen dikarenakan adanya masa transisi pergantian dari gigi susu ke gigi permanen.

“89 % anak Indonesia di bawah 12 tahun alami penyakit gigi dan mulut. Dengan begitu tindakan pencegahan penyakit gigi dan mulut dalam hal ini anak-anak usia sekolah merupakan tindakan yang sangat penting,” ujarnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved