Berita Nasional

Konferensi Haji Internasional ke-5 Bahas Investasi dan Tantangan di Lembaga Keuangan Syariah

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan menggelar Konferensi Haji Internasional ke-5 dalam ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JCC.

Istimewa
Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengatakan, Konferensi Haji Internasional dalam ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JCC akan menjadi platform diskusi antara pemangku kepentingan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan menyelenggarakan Konferensi Haji Internasional ke-5 dalam ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center (JCC), pada Jumat (27/10/2023).

Konferensi haji ini akan digelar sebanyak dua sesi dengan menghadirkan keynote speaker serta panelis dari berbagai instansi pemerintah, lembaga keuangan, praktisi hukum, dan bisnis dari dalam maupun luar negeri.

Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengatakan, Konferensi Haji Internasional ini akan menjadi platform diskusi antara pemangku kepentingan.

Mereka akan membahas tentang investasi langsung di ekosistem haji dan implementasi tentang tata kelola, risiko dan kepatuhan atau governance, risk, and compliance (GRC) di lembaga keuangan syariah.

“Konferensi ini diharapkan dapat mengungkap berbagai peluang investasi potensial, kerjasama masa depan dengan pemangku kepentingan, dan praktik terbaik dalam investasi haji dan implementasi governance, risk, and compliance,” ungkap Fadlul berdasarkan keterangannya pada Kamis (26/10/2023).

Kepala BPKH Fadlul Imansyah terkait ISEF di JCC
Kepala BPKH Fadlul Imansyah terkait ISEF di JCC (Istimewa)

Menurutnya, peluang investasi yang muncul dari pelaksanaan haji harus dieksplorasi oleh semua pengelola dana haji dari berbagai negara bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya.

Oleh karena itu BPKH berkolaborasi dengan Bank Indonesia menyelenggarakan Konferensi Haji Internasional.

“Konferensi Haji Internasional ke-5 akan membahas dua topik utama: Investasi Langsung di Ekosistem Haji, dan Implementasi GRC di Lembaga Keuangan Syariah,” ujarnya.

Pada sesi pertama konferensi akan membahas tentang Investasi Langsung di Ekosistem Haji.

Investasi langsung di ekosistem haji dapat memberikan manfaat finansial yang signifikan dalam hal pengembalian investasi, mengingat potensi ekonomi dari jutaan orang yang berkumpul di Arab Saudi setiap tahun.

Baca juga: BPKH-BAZNAS Serahkan Bantuan Mobil Niaga untuk Kegiatan Usaha Ponpes Nur El Falah Kabupaten Serang

“Investasi langsung di ekosistem haji dapat mendorong pengembangan dan peningkatan infrastruktur dan layanan terkait haji seperti transportasi, fasilitas akomodasi, dan layanan lainnya,” ungkapnya.

Pada gilirannya akan memberikan manfaat bagi jemaah melalui pengalaman dan pelayanan yang lebih baik yang disediakan oleh investasi langsung di ekosistem haji.

Hal ini sejalan dengan Saudi Vision 2030, yang bertujuan memberikan kesempatan bagi sebanyak mungkin umat muslim untuk melaksanakan haji dan umrah dengan sebaik-baiknya dan bekerja untuk memperkaya dan meningkatkan pengalaman mereka.

“Oleh karena itu akan bermanfaat untuk membahas peluang investasi potensial yang terkait dengan kegiatan haji, peraturan dan praktik terbaik dalam berinvestasi di ekosistem haji, dan jalur kerjasama antara lembaga dan pemangku kepentingan terkait,” paparnya.

Kemudian sesi kedua akan membahas tentang implementasi GRC di Lembaga Keuangan Syariah.

Baca juga: Di hadapan Para Menteri Pariwisata, Sandi Paparkan Kebangkitan Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved