Pilpres 2024

Pilpres 2024, Yenny Wahid Janji Bakal Umumkan Arah Dukungan Gusdurian: Minggu Ini

Di Pondok Pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten, Jawa Tengah, Yenny Wahid berjanji bakal umumkan arah dukungan Gusdurian soal Pilpres 2024.

Editor: PanjiBaskhara
KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO
Di Pondok Pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten, Jawa Tengah, Yenny Wahid berjanji bakal umumkan arah dukungan Gusdurian soal Pilpres 2024. Foto: Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid 

WARTAKOTALIVE.COM - Yenny Wahid bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, janji akan segera umumkan arah dukungan Gusdurian dalam Pilpres 2024 mendatang.

Janji Yenny Wahid disampaikan setelah mengunjungi Pondok Pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten, Jawa Tengah pada Senin (23/10/2023).

Diterangkan Yenny Wahid, pengumuman akan dilakukan pekan ini, setelah semua pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah membuka pendaftaran capres-cawapres mulai 19 Oktober sampai 25 Oktober 2023.

Baca juga: Tunjuk Jadi Cawapresnya, Prabowo Subianto Tidak Masalah Bila Gibran Rakabuming Raka Masih Kader PDIP

Baca juga: Soal Dukungan Keluarga Gus Dur kepada Prabowo, Yenny Wahid: Tergantung Gibran atau Erick Thohir

Baca juga: Jelang Detik Pengumuman Cawapres Ganjar, Nama Yenny Wahid Muncul Selain Mahfud MD

Sejauh ini, untuk pasangan Ganjar PranowoMahfud MD dan Anies Baswedan - Abdul Muhaimin Iskandar telah mendaftarkan diri ke KPU.

Sementara Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka akan mendaftarkan diri pada hari terakhir pendaftaran, Rabu (25/10/2023).

"Minggu ini, ya, nanti setelah semua mendaftar resmi kita akan segera umumkan" kata Yenny Wahid, dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Karena ini masih simpang siur kan, siapa yang akan jadi wakilnya Pak Prabowo. Kita lihat nanti setelah itu kalau semua sudah genap siapa pasangan calonnya, tiga pasangan sudah genap, baru kita umumkan," terangnya Yenny Wahid.

Kemudian, mengenai kriteria yang akan didukung oleh Gusdurian, Yenny memberikan sedikit bocoran.

Menurutnya, sosok pemimpin itu harus memiliki semangat untuk memperbaiki bangsa Indonesia.

Kemudian, ia mesti mempunyai kedekatan nilai atau pandangan dengan Gus Dur.

"Kriterianya, ya, harus punya semangat luar biasa untuk memperbaiki bangsa ini," jelas Yenny.

"Kedua, kalau kami, ya, tentu punya kedekatan nilai dengan Gus Dur. Kalau bisa, lebih idealnya, punya kedekatan dengan Gus Dur dengan keluarga Gus Dur."

"Yang paling penting, nilai-nilai yang dianut, itu nilai-nilai yang selama ini selalu dianut oleh Gus Dur," terangnya.

Apa Itu Gusdurian?

Jaringan Gusdurian dibentuk pada tahun 2010 dengan semangat melanjutkan perjuangan Gus Dur.

Merujuk situs resmi mereka, jaringan Gusdurian dibentuk untuk menghidupkan kembali spirit Gus Dur dalam membela kelompok tertindas, menyebar gagasan perdamaian, dan mendorong terciptanya masyarakat sipil yang kuat.

Jaringan Gusdurian ialah jaringan kultural, bersifat terbuka, non-politik praktis yang terdiri dari para individu dan atau komunitas yang mendukung pemikiran, meneladani karakter, nilai, dan prinsip, serta berupaya untuk meneruskan perjuangan Gus Dur yang berada dalam koordinasi Yayasan Bani Abdurrahman Wahid.

Dilansir situs resmi jaringan Gusdurian, mereka dalam bertindak dan berperilaku mengacu pada sembilan nilai dasar Gus Dur.

Sembilan nilai dasar itu ialah spiritualitas, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, kekesatriaan, persaudaraan, dan kearifan tradisi. 

Selain itu, mereka juga memiliki agenda dua tahunan yang disebut Pertemuan Nasional (Tunas) Jaringan Gusdurian.

Itu merupakan agenda yang diselenggarakan untuk pertemukan keluarga, sahabat, murid, dan pengagum pemikiran-pemikiran Gus Dur untuk membahas bersama isu-isu strategis yang menjadi landasan bergerak dalam hidup berbangsa, bernegara, dan beragama.

Prabowo Subianto Tidak Masalah Bila Gibran Rakabuming Raka Masih Kader PDIP

Bacapres Prabowo Subianto akui pihaknya tidak masalah menunjuk putra Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), yakni Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapresnya di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Meskipun, Gibran Rakabuming Raka masih berstatus menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP).

Awalnya, Prabowo Subianto ditanya apakah Gibran Rakabuming Raka sudah mengundurkan diri dari PDIP sejak dipinang menjadi cawapres.

Terkait hal ini, Prabowo Subainto tidak tahu apakah Gibran Rakabuming Raka itu sudah mengundurkan diri dari PDIP.

"Saya sendiri belum jelas apakah beliau keluar atau tidak keluar," kata Prabowo seusai acara Konser Pilpres Santuy 'OJO RUNGKAD' di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Eks Danjen Kopassus itu menyatakan status Gibran yang masih menjadi kader PDIP bukanlah persoalan.

Sebaliknya, Prabowo justru merasa bagus jika Gibran masih berstatus kader partai berlambang banteng tersebut.

"Bagi kami tidak ada masalah, bagi kami tidak ada masalah karena memang. Kami rasa kan bagus jadi kami menganggap semua partai adalah rekan seperjuangan sama-sama anak bangsa Indonesia jadi nggak ada masalah, tidak ada masalah," katanya.

"Jadi kita senang aja kalau beliau tetap sebagai kader PDIP," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani memastikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum ajukan surat pengunduran diri sebagai kader PDIP.

Hal tersebut menyusul pertemuannya dengan Gibran beberapa waktu lalu.

Saat itu, Puan tidak menampik pertemuan itu membahas sejumlah hal yang penting.

Namun, Puan membantah pertemuan tersebut akan membahas mengenai pengunduran diri Gibran sebagai kader PDIP.

"Ngomongin hal yang penting (dengan Gibran). Enggak ada sama sekali (pengunduran diri Gibran)," kata Puan saat ditemui usai menghadiri apel hari santri 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (22/10/2023).

Puan mengaku pihaknya tidak masalah Gibran dicalonkan partai Golkar untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Baginya, hal tersebut masih berupa usulan.

"Enggak apa-apa, kan belum baru diusulkan kan belum," katanya.

Puan mengakui memang sebelumnya Gibran sempat menyatakan bakal menindaklanjuti usulan Golkar itu kepada Prabowo.

Namun begitu, pihaknya masih menunggu apakah Gibran bakal menindaklanjuti usulan Golkar tersebut. 

"Sudah koordinasi belum? Tanya dulu ke mas Gibran, udah koordinasi belum? Apakah sudah atau belum, ya saya enggak tau coba ditanyakan," pungkasnya.

Prabowo yang Sekarang Bukan yang Dulu

Capres dan juga Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, hadir dalam acara Konser Pilpres Santuy 'Ojo Rungkad' digelar oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dimana acara tersebut digelar di Ballroom Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023) Malam, yang juga menandai deklarasi dukungan PSI kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dalam acara tersebut, Prabowo Subianto angkat bicara soal sikapnya yang berubah, dalam Pemilu 2024. Dirinya dianggap sebagai Capres yang tidak galak lagi.

"Ada yang mengatakan Pak Prabowo sudah berubah ya, sekarang sudah banyak becandanya, sudah enggak galak lagi kaya dulu," kata Prabowo Subianto.

Bahkan, Prabowo mendengar celetukan tamu undangan yang hadir, yang menyebut dirinya sebagai Capres Gemoy atau lelaki yang menggemaskan.

Penilaian tersebut dianggap sebagai gambaran terhadap Prabowo, yang kerap memperlihatkan tingkah yang menggemaskan didepan awak media, dalam beberapa pertemuan.

"Jadi apa? Jadi Gemoy? Apa itu gemoy?" ucap Prabowo.

Prabowo merasa perubahan sikap yang ia tunjukan kepada publik selama ini, berdasarkan dari pengalaman perjalanan politiknya.

"Ya namanya sudah dua kali kalah," ungkapnya yang disambut tawa oleh tamu undangan, termasuk Kaesang Pangarep ketua PSI, hingga Giring Ganesha.

"Dan ini bener ya ini pengalaman hidup," sambungnya.

Prabowo mengatakan kalau dirinya mulai membuka mata bahwa dua kali kekalahannya dalam Pilpres 2014-2019 dan 2019-2024, membuatnya harus belajar dari pengalaman.

"Sampai detik ini saya terus belajar berpolitik. Saya tidak pernah merasa bisa, jago, dan sebagainya," katanya.

Prabowo Subianto tegaskan kalau dirinya akan terus membela rakyat, meski dirinya harus belajar mengubah sikap dan pandangannya terhadap politik di Indonesia, yang setiap harinya semakin dinamis.

"Saya tidak mau berbohong. Saya tidak mau kalau tidak mengikuti hari nurani saya sendiri dalam berpolitik atau menjadi Presiden Indonesia," ujar Prabowo Subianto.

(Tribunnews.com/Muhamad Deni Setiawan/Igman Ibrahim/Wartakotalive.com/ARI)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved