Pilpres 2024

Prabowo Gandeng Gibran, Pengamat: Kalau Pandai Mengolah, Pasangan AMIN Menuai Insentif Elektoral

Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto mengatakan pasangan AMIN akan menuai insentif elektoral atas dipilihnya Gibran.

Editor: Valentino Verry
Dok Istimewa
Pasangan Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN) diprediksi akan menuai insentif elektoral atas terpilihnya Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Koalisi Indonesia Maju (KIM) akhirnya menyepakati Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Keputusan memilih Gibran sebagai bacawapres pun menimbulkan kontroversi.

Baca juga: Komika Ernest Prakasa Kik Balik Jokowi: Orangtua Tugasnya Ingatkan Anak Jika Berbuat Salah!

Selain karena putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), langkah mulus Gibran maju sebagai bacawapres juga buah dari putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengizinkan seseorang yang pernah menjadi kepala daerah meskipun belum berumur 40 tahun, bisa maju sebagai capres ataupun cawapres.

Padahal, dalam konstitusi, batasan minimal capres dan cawapres adalah 40 tahun.

Hal lain yang menimbulkan kontroversi adalah Ketua MK Anwar Usman merupakan paman dari Gibran atau adik ipar Presiden Jokowi.

Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto menuturkan, penunjukan Gibran sebagai bawawapres yang diusung KIM bakal mengubah konstelasi politik di Tanah Air.

Baca juga: Komika Adjis Doa Ibu Ledek Prabowo Gandeng Gibran: Cocoknya Sama Wanita, Kiky Saputri

Sebab, Gibran dan Jokowi merupakan kader PDIP yang sebelumnya telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bacapres bergandengan dengan Mahfud MD.

Menurut Ratno, pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 lalu yang sebelumnya berpotensi memilih Ganjar Pranowo, kini kemungkinan besar akan bergeser mendukung pasangan Prabowo-Gibran, sehingga akan menggerus pemilih Ganjar-Mahfud MD.

Pada poros lainnya, pemilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu yang tidak puas dengan kinerja atau kepemimpinan Jokowi berpotensi besar bermigrasi memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

”Kalau cerdas mengelola konstelasi politik ini, pasangan AMIN akan mendapatkan insentif elektoral dari majunya Gibran sebagai pasangan Prabowo,” tutur Ratno, Senin (23/10/2023).

Prabowo-Gibran diprediksi menggerus suara Ganjar-Mahfud.
Prabowo-Gibran diprediksi menggerus suara Ganjar-Mahfud. (Istimewa)

Tidak hanya itu, sekitar 30 persen pemilih swing voter yang sebelumnya berpotensi memilih Prabowo, juga bisa diambil pasangan AMIN.

Begitu pula, ada 40 persen swing voter Ganjar Pranowo yang juga bisa diambil AMIN.

”Sebanyak delapan persen calon pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voter juga bisa diambil AMIN kalau pandai mengolah peluang ini,” katanya.

Di sisi lain, peneliti alumni Universitas Brawijaya Malang ini mengatakan bahwa pemilih AMIN tergolong sangat loyal.

Dari hasil survei yang dilakukan, 63 persen calon pemilih AMIN sudah tidak akan berubah.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved