Demonstrasi

Tiga Mahasiswa yang Coba Dekati Istana Negara Ditangkap, Sempat Diinjak-injak, Dipiting dan Dipukuli

Dua mahasiswa dikerumuni polisi perpangkat Brigadir Dua hingga perwira dan satu orang lainnya dipiting batang lehernya.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Miftahul Munir
Puluhan mahasiswa berusaha selamatkan temannya yang ditangkap polisi, Jumat (20/10/2023). 

Dari atas mobil pengeras suara, ia meminta kepada mahasiswa untuk tertib menyampaikan aspirasi di Patung Kuda dan tidak merusak barier beton.

"Saya imbau kepada massa aksi yang tidak pakai almamater agar memisahkan diri," ujarnya lokasi, Jumat. 

13 tuntutan

Diberitakan sebelumnya, sorak sorai pengeras suara dari mobil komando, dibunyikan beriringan dengan kedatangan ratusan mahasiswa dari berbagai almamater universitas ke kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023). 

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, massa aksi datang sekira pukul 15.30 WIB dengan satu mobil komando.

Mereka datang lebih lambat 3 jam dari rencana sebelumnya yang akan menggeruduk istana pada pukul 13.00 WIB.

Ribuan massa aksi kompak membawa bendera Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) masing-masing, serta spanduk yang berisi raport merah Presiden Joko Widodo selama 9 tahun terakhir.

Sesekali, mereka juga bersorak sembari menyanyikan mars perjuangan mahasiswa dan lagu-lagu kebangsaan.

Tak lupa, mereka menyuarakan semangat mahasiswa dan rakyat Indonesia.

"Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!" ucap orator di atas mobil komando kepada seluruh massa aksi.

Baca juga: Denny Indrayana Kritik Keputusan MK Soal Usia Cawapres: Jokowi Berhitung Ulang, Bisa Dimakzulkan

Dari yang nampak, sejumlah mahasiswa itu bersal dari berbagai universitas seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Paramadina, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan lain sebagainya. 

Sementara spanduk besar yang dibawa mereka, isinya kebanyakan berupa sindiran soal kembangkitan orde baru dan kecaman kepada Mahkamah Konstitusi (MK) usai ketuk palu terkait usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

"Kemarin paman datang, pamanku dari MK. MK Mahkamah Keluarga," tulis salah satu spanduk yang dibawa mahasiswa.

"Jokowi penghianat," tulis spanduk lainnya.

Selain itu, para mahasiswa juga menyinggung soal era orde baru yang seakan dimulai kembali.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved