Israel vs Hamas

Israel Bertekad Menangkan Perang, Benyamin Netanyahu: Kami akan Hancurkan Hamas

Israel melalui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertekad untuk memenangkan perang dan menghancurkan Hamas yang berlangsung hingga saat ini.

Dok. Kompas.com
Israel Paksa Warga Kota Gaza Utara Pindah ke Selatan Sebelum Invasi Darat Dilancarkan. Israel melalui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertekad menangkan perang dan menghancurkan Hamas yang berlangsung hingga saat ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Israel bertekad untuk memenangkan perang melawan Hamas yang sudah berlangsung hingga sekarang ini. 

Tidak tanggung-tanggung omongan itu keluar dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (15/10/2023). 

Ketika itu Benjamin Netanyahu berjanji akan menghancurkan Hamas dan memenangkan perang. 

Sementara Israel sedang persiapan militer untuk menggelar operasi darat di Gaza sebagai upaya untuk membasmi kelompok militan itu.

Netanyahu menggelar rapat kabinet darurat Israel yang diperluas, termasuk mantan anggota parlemen oposisi, untuk pertama kalinya pada Minggu (15/10/2023).

Baca juga: Pengamat UI Sebut Serangan Hamas Respons Kekerasan Struktural Israel Terhadap Rakyat Palestina

"Hamas mengira kami akan dihancurkan. Kamilah yang akan menghancurkan Hamas," katanya, seraya menambahkan bahwa pertunjukkan persatuan tersebut "mengirimkan pesan yang jelas kepada bangsa, musuh, dan dunia.”

Israel mendesak warga Gaza untuk mengungsi ke selatan, hal yang telah dilakukan ratusan ribu orang di daerah kantong yang dikuasai Hamas.

Di wilayah Gaza yang terkepung, kondisinya memburuk dan kematian akibat serangan udara Israel terus meningkat.

Sementara warga sipil mengatakan mereka tidak lagi punya tempat untuk melarikan diri. Mereka merasa tidak aman berada di mana pun.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pun melanjutkan kunjungan singkat ke negara-negara Timur Tengah Di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik. 

Baca juga: AS Kirim Lagi Kapal Induk Kedua ke Mediterania Timur Agar Perang Israel vs Hamas Tak Meluas

Hal itu untuk mencegah eskalasi dan menjamin pembebasan 126 sandera yang menurut Israel dibawa kembali oleh Hamas ke Gaza.

Sementara Presiden Abdel Fattah al-Sisi dari Mesir, yang merupakan satu-satunya negara yang memiliki perbatasan yang memungkinkan untuk melintasi Gaza.

Ia mengatakan sedang melakukan pembicaraan untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan menyebut tindakan Israel sebagai hukuman kolektif.

Bentrokan baru di perbatasan Israel dengan Lebanon pada Minggu (15/10) pagi dengan militan Hizbullah, yang didukung oleh musuh regional Israel, Iran, menyoroti bahaya meluasnya konflik di wilayah tersebut.

Dalam percakapan telepon dengan rekan sejawatnya dari Prancis, Presiden Iran Ebrahim Raisi memperingatkan tentang potensi eskalasi lebih lanjut jika Israel menyerang Jalur Gaza, media pemerintah Iran melaporkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved