Pilpres 2024

Islah Batal Dukung Ganjar Bila Gaet Gibran Jadi Cawapres, Sekalipun Diloloskan MK

Islah Bahrawi, memastikan tidak akan mendukung Gibran Rakabuming sebagai cawapres, jika sekalipun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) memperbolehkannya

Dok Gerindra via Kompas.com
Ketua Umum Partai Gerindra saat mengajari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkuda di arena kuda Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Jawa Barat, Sabtu (18/6/2022). Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia yang juga tenaga ahli Mabes Polri, Islah Bahrawi, memastikan tidak akan mendukung Gibran Rakabuming sebagai cawapres, jika sekalipun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam uji materiil batas usia capres cawapres memperbolehkan hal itu. Bahkan Islah mengaku akan batal mendukung Ganjar Pranowo, bila nantinya bacapres PDIP tersebut menggaet Gibran Rakabuming, putra Presiden Jokowi sebagai cawapres pendampingnya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia yang juga tenaga ahli Mabes Polri, Islah Bahrawi, memastikan tidak akan mendukung Gibran Rakabuming sebagai cawapres, jika sekalipun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam uji materiil batas usia capres cawapres memperbolehkan hal itu.

Bahkan Islah mengaku akan batal mendukung Ganjar Pranowo, bila nantinya bacapres PDIP tersebut menggaet Gibran Rakabuming, putra Presiden Jokowi sebagai cawapres pendampingnya.

"Ini bukan karena ada indikasi Gibran berkesan dipaksakan jadi Cawapres Prabowo. Kalau pun MK meloloskan permohonan itu, lalu Gibran memutuskan untuk menjadi Cawapres Ganjar, saya akan melawan dengan cara saya sendiri," kata Islah lewat akun X (Twitter) nya, @islah_bahrawi, Minggu (15/10/2023) malam.

"Jika betul demikian, meski saya bukan siapa2, saya tidak akan mendukung Ganjar! Sebagai rakyat biasa, akan saya suarakan dimana-mana untuk menolak "aksi trabas" Open Legal Policy ini," kata Islah.

Islah kemudian mengungkapkan alasannya.

"Saya hanya ingin rakyat biasa seperti Jokowi untuk menjadi pemimpin Indonesia berikutnya," kata dia.

Baca juga: Denny Siregar Ungkap MK Loloskan Gibran Jadi Cawapres: Jokowi Munafik dan Bermuka Dua, Kami Muak!

Menueur Islah, pada dasarnya, pemimpin Indonesia ke depan boleh siapa saja dengan dasar meritokrasi.

"Bukan sementang anak presiden yang punya kuasa dengan menjahit ulang segala aturan," katanya.

"Semua ini saya lakukan sangking sayangnya saya terhadap Jokowi," tambah Islah.

"Saya hanya ingin Jokowi tetap menjadi negarawan, bukan politisi yang haus kekuasaan," ujar dia.

Demokrasi dengan supremasi sipil ini, kata Islah harus terus bergulir sesuai cita-cita reformasi.

"Tidak boleh ada "monarchy wannabe" di negara demokrasi," tegasnya.

Sikap bijak Jokowi terhadap kepemimpinannya hari ini, menurut Islah, idealnya akan melahirkan Jokowi-Jokowi berikutnya.

"Bukannya melahirkan mereka yang memanfaatkan nama "Jokowi" untuk mengejar jabatan, apalagi dengan memaksa anak Jokowi jadi pemimpin," kata dia.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jokowi, Gibran dan Ketua Umum KIM Hadir di Rakernas ke-6 Projo, Kaesang Absen

Sebelumnya dalam cuitannya pada 12 Oktober Islah mengatakan karena sayang pada Jokowi ia ingin Jokowi mengakhiri jabatan seperti ketika mengawalinya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved