Berita Jakarta
Rani Mauliani Minta Meninggalnya Gembong Warsono Tidak Dikaitkan dengan Kegiatan DPRD DKI di Puncak
Rani meminta kepada kolega maupun khalayak agar tak menyalahkan agenda pembahasan anggaran dilakukan di Puncak.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
"Kadang sampai over time, jam kerja juga panjang di DPRD dari pagi kadang sampai sore, terus sore lanjut ke DPD, di rumah juga jarang ketemu," ucapnya.
Ia juga mengatakan saat ayahnya libur kerja, selalu memanfaatkan dengan kumpul keluarga dan olahraga.
"Paling hari libur baru agak pama di rumah, kumpul keluarga sambil olahraga, olahraganya bapak itu cari keringat, bersih-bersih sambil bersihkan kandang burung," kata dia.
Diketahui, Gembong dan istri memiliki empat anak, terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Yanuar anak pertama.
Sementara itu, keluarga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menggelar tahlilan pada Sabtu malam ini.
Acara tahlilan tersebut berlangsung di rumah duka di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca juga: Usai Dapat Dukungan dari Projo Indonesia, Prabowo Ceritakan Sudah Lama Bersahabat Dengan Jokowi
Tahlilan yang dilakukan puluhan warga dengan duduk di atas terpal hingga bangku besi maupun plastik di Gang Assidiqiyah IV itu berlangsung sekira pukul 19.30 WIB atau selepas salat Isya.
Tahlilan ditandai dengan membaca Surah Yasin secara bersamaan, baik dari buku Yasin kecil dan lewat gawai masing-masing.
Jenazah almarhum Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono sebelumnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Sabtu (14/10/2023) siang.
Sejumlah politisi PDIP, pejabat, dan sejumlah tokoh lainnya turut hadir dalam pemakaman jenazah Gembong.
Di antaranya Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Wijaya hingga eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Modus Pemulung di Cengkareng Jakarta Barat Diduga Pura-pura Tidak Berdaya agar Dikasihani Orang Lain |
![]() |
---|
Kisah Pilu Mai Kehilangan Rp 20 Juta Milik Pedagang Pasar saat Kebakaran Terjadi di Setiabudi Jaksel |
![]() |
---|
Ada Penyalahgunaan Penggunaan Strobo untuk Mengawal Pejabat di Jalan, Ini Kata Pengamat Transportasi |
![]() |
---|
Pemprov Jakarta Beri Dana Operasional Tambahan RT/RW, Ketua RW di Jakbar Sebut Bukan Gaji |
![]() |
---|
Dilema Hadirnya Jaklingko, Sopir Angkot Regular Mengeluh Sulit Dapat Uang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.