Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono Meninggal, Pembahasan Anggaran DKI di Puncak Dievaluasi

Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo membenarkan kabar meninggalnya Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
Wartakotalive/Nurmahadi
Pemakaman Gembong Warsono di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (14/10/2023) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan pada Sabtu (14/10/2023) pukul 01.32 WIB.

Dikabarkan bahwa Gembong meninggal akibat serangan jantung karena kelelahan.

Kabar meninggalnya Gembong dibenarkan oleh Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo.

Lalu, jenazah Gembong disemayamkan di rumah duka Jalan Peninggalan Timur 1/39 RT 007 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Setelah Gembong wafat, pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024 di Grand Cempaka Resort and Convention, Jalan Raya Puncak Pass KM 17, Megamendung, Kabupaten Bogor harus dievaluasi.

Hal itu diungkapkan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta H. Rasyidi.

Menurut Rasyidi, rapat anggaran di Kawasan Puncak pada Selasa (10/10/2023) sampai Jumat (13/10/2023) harus dievaluasi.

Sebab, mayoritas anggota dewan tidak menginap di kamar yang disediakan tetapi pulang ke rumah.

Baca juga: Sang Anak Mengaku Ibunya Mendengar Gembong Warsono Sendawa Berkali-kali: Pas Dikerok, Bapak Kejang

Baca juga: Gembong Warsono Sempat Potong Rambut, Kerokan Sama Istri Hingga Kejang-Kejang Sebelum Wafat

Baca juga: Hadiri Pemakaman Gembong Warsono, Anies Dianggap Negarawan dan Berakhlak Mulia

“Jadi menurut saya perlu dievaluasi lagi kalau Rapat Banggar (Badan Anggaran) di Grand Cempaka itu, tadi saya sudah sampaikan ke Pak Sekwan (Augustinus) supaya dievaluasi lagi karena, kami di sana itu bolak balik,” kata Rasyidi, Minggu (15/10/2023).

Menurut Rasyidi, banyak anggota dewan yang ogah mengingap di sana karena merasa segan.

Di lokasi itu, kata Rasyidi, terdapat pohon-pohon besar sehingga tidak memberikan rasa kenyamanan.

“Walaupun di sana disuruh nginap tapi kami kurang betah tinggal di sana, itu masalahnya. Kami ini kan sudah seperti bapak-bapak, itu saya juga yang lain itu sudah dewasa. Jadi perlu mendapat perhatian,” ujar Rasyidi.

Rasyidi mengungkapkan, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta Augustinus sebetulnya tidak membuat rencana tidak rapat di Grand Cempaka Puncak.

Namun, tetapi masih ada beberapa anggota dewan yang lain menginginkan agar pembahasan dilakukan di sana.

“Siapa yang kepengen ke atas (Puncak) itu saya nggak tahu. Sebenarnya lebih enak rapat di bawah (DPRD DKI Jakarta) daripada di atas dan kami juga lebih aman,” jelas Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta itu.

BERITA VIDEO: Pabowo Subianto Dapat Dukungan dari Relawan Projo di Pilpres 2024

Gembong Warsono Sempat Pingsan dan Jatuh dari Tempat Tidur

Seperti diberitakan sebelumnya Gembong Warsono dinyatakan wafat di RSPP Jakarta Selatan pada Sabtu (14/10/2023) dini hari.

Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo membenarkan kabar meninggalnya Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI tersebut.

Lalu, jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Peninggalan Timur 1/39 RT 007 RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

“Rencana akan dimakamkan di Taman Pemakaman Tanah Kusir Ba'da Dzuhur hari ini,” kata Dwi, Sabtu (15/10/2023).

Sementara itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan H. Rasyidi mengungkap detik-detik sebelum Gembong dinyatakan wafat.

Rasyidi mengatakan, Gembong sempat mengeluh sakit masuk angin sehingga bagian punggungnya dikerik oleh sang istri.

Biasanya, kata Gembong, penyakit mulai membaik jika punggungnya dikerik.

“Jam 01.00 kayaknya dia masuk angin, jadi dikerik oleh istrinya. Soalnya waktu tadi beliau dimandikan saya lihat itu ada kerikannya,” ujar Rasyidi.

“Nah begitu sudah dikerik, itu dia mau tidur. Nah di sempat jatuh dari tempat tidur itu, terus pingsan dan dibawa ke RSPP. Sampai RSPP sudah tidak ada lagi (wafat),” ujar Rasyidi pada Ahad (15/10/2023).

Rasyidi menduga, Gembong wafat karena serangan jantung.

Sepengetahuan dia, Gembong juga jarang mengeluh sakit sehingga hampir tidak pernah berobat fasilitas kesehatan.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved