Berita Jakarta
Kemarau Panjang, Warga Klender Keluhkan Debit Air Kecil dan Timbulkan Bau Menyengat
Gimun Priyadi (48) mengatakan faktornya tersebut karena musim kemarau panjang yang sudah terjadi di wilayahnya sejak lebih kurang dua bulan.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Warga RT 07/RW 10 kelurahan Klender, kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur keluhkan sedikitnya debit air yang mengalir untuk kebutuhan sehari-hari di wilayahnya.
Seorang warga Gimun Priyadi (48) mengatakan faktornya tersebut karena musim kemarau panjang yang sudah terjadi di wilayahnya sejak lebih kurang dua bulan lalu.
Jika ingin mendapatkan air dengan debit 25 liter, pihaknya perlu menghabiskan waktu hingga lima menit.
Berbeda dari sebelum musim kemarau panjang yang hanya membutuhkan waktu lebih kurang satu menit.
Baca juga: Gali Sumur Bor Atasi Kekeringan, Warga Sukaraja Bogor Kaget dengan Semburan Air Bercampur Gas
Baca juga: Wilayah Terdampak Kekeringan di Kabupaten Tangerang Bertambah Jadi 16 Kecamatan
“Kalau dampak kemarau panjang ini debit airnya saat ini lebih kecil dari biasanya. Kalau sebelumnya hanya satu menit untuk mengisi air satu ember, tapi sekarang bisa sampai lima menit,” kata Gimun saat ditemui awak media di kediamannya, Minggu (15/10/2023).
Pria berkumis itu menuturkan untuk mendapatkan debit air kembali normal, pihaknya perlu menggali lebih dalam sumber air yang saat ini miliki bersama tiga rumah di sekitarnya.
Namun dirinya beserta warga yang terdampak terkendala biaya untuk hal menerapkan solusi tersebut.
Sehingga dirinya berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur dapat memberikan bantuan atau solusi terkait permasalahan tersebut.
“Berharapnya ya ada bantuan dari pemerintah atau dibuatkan saluran PAM atau sumber air dari sumur yang lebih dalam yang sumbernya lebih besar, karena kalau seperti ini solusinya harus gali lebih dalam lagi,” imbuhnya.
Ganggu Penciuman
Sementara ketua RT 07/RW 10 Matzen menjelaskan imbas lainnya ialah timbul bau yang menyengat dari air tersebut, dan berbeda dari waktu sebelum musim kemarau panjang datang.
Walaupun dirinya sudah mengetahui sumber air di wilayahnya tidak pernah bersih, namun kondisi saat ini sangat mengganggu penciuman warga.
“Di lokasi ini kan memang dulunya rawa, jadi airnya memang tidak bersih, makanya kami selalu beli air kalau untuk konsumsi. Tapi kalau untuk mandi pakai air pompa (air tanah -red), nah kalau yang sekarang air pompa semakin kusam dan kotor, istilahnya baunya juga udah beda,” jelas Matzen.
Baca juga: Seram, Dilanda Kekeringan Waduk Dawuhan di Madiun Berubah Jadi Genangan
Baca juga: Dilanda Musim Kemarau Panjang, Pemkot Tangerang Tetapkan Status Siaga Bencana Kekeringan
Matzen pun berharap serupa dengan warga lainnya untuk jajaran Pemkot Jakarta Timur dapat segera mencari solusi terhadap permasalahan tersebut.
“Kalau terkait airnya saat ini hanya bantuan cuma dari kepolisian aja dari Polsek Duren Sawit dan Polres Metro Jakarta Timur, itu juga hanya air bersih, bukan yang debit air sedikit. Sedangkan jajaran Pemkot belum ada,” pungkasnya. (m37)
DPRD Diminta Kaji Ulang Pasal Pelarangan Penjualan Rokok di Raperda KTR |
![]() |
---|
Kapal Kargo Karam di Perairan Pulau Bidadari, Peti Kemas Berisi Sembako Terjatuh ke Laut |
![]() |
---|
UPNVJ dan POTADS Gelar Terapi Kelompok untuk Anak dengan Berkebutuhan Khusus |
![]() |
---|
DLH DKI Sebut RDF Rorotan Jadi Solusi Darurat Sampah di Jakarta |
![]() |
---|
Pramono Anung Bakal Bangun 23 Ribu Hunian Baru untuk Warga Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.