Krisis Jalur Gaza

Sudah Berusia 85 Tahun Abu Bakar Baasyir Ikut Demo di Solo: Pemerintah Jangan Takut Bela Palestina

Meski telah berusia 85 tahun Abu Bakar Ba'asyir masih semangat demo bela palestina di Solo. Dia mendesak pemerintah tak perlu ragu bela Palestina.

Editor: Rusna Djanur Buana
Tribunsolo/anang ma'ruf
Abu Bakar Ba'asyir Orasi Bela Palestina di Depan Ratusan Umat Islam Solo di Bundaran Gladak, Jumat (13/10/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, SOLO--Abu Bakar Baasyir masih terlihat semangat mengikuti unjuk rasa anti-Israel di Kota Solo.

Padahal pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Al Mukmin itu telah berusia 85 tahun. Dalam orasinya Abu Bakar Baasyir meminta pemerintah tidak takut membela Palestina.

Abu Bakar Ba'asyir ikut berorasi saat aksi bela Palestina di Bundaran Gladak Kota Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (13/10/2023).

"Yahudi memang sejak dulu selalu berulah untuk menghancurkan Islam, oleh karena itu kita tidak boleh ada kelemahan menghadapinya," ucap Abu Bakar Ba'asyir, Jumat (13/10/2023).

Dia mengajak para peserta unjuk rasa untuk selalu mendoakan warga Palestina yang saat ini sedang memanas.

Selain itu, ia berharap agar pemerintah Indonesia mau memahami.

Baca juga: Jenazah Wanita yang Diarak Hamas Ternyata Artis Tato asal Jerman, AS Kirim Kapal Perang ke Israel

"Sebab, tanah Palestina sama berartinya menyerang penduduk yang paling banyak di Indonesia yakni orang Islam," terangnya seperti dilansir Tribunsolo.

Ia menambahkan, pemerintah tidak boleh bersikap lemah, pemerintah harus bersikap tegas dalam hal ini tidak boleh takut.

Tiba di Indonesia

Sementara itu sebanyak 231 warga negara Indonesia (WNI) yang melakukan wisata religi di Israel sudah tiba di Tanah Air.

Mereka dipulangkan usai pecah peperangan antara kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina, dengan Israel.

"Kita terus komunikasi dan fasilitasi 231 WNI yang melakukan wisata religi sudah dapat keluar dan masuk ke wilayah Yordania pada 9 Oktober, dan selanjutnya tiba dengan selamat di Indonesia," kata Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Yudha mengatakan, ratusan WNI ini meninggalkan Israel dan masuk ke wilayah Yordania pada 9 Oktober 2023.

Judha mengatakan, kepulangan mereka dilakukan secara mandiri dengan koordinasi bersama agen perjalanan yang memberangkatkan.

"WNI yang sedang wisata religi sebanyak 231 orang itu sudah kembali ke Indonesia.

Tiketnya dari travel agent yang memberangkatkan mereka," ujar Judha seperti dilansir Kompas.com.

Meski demikian, menurut Judha masih tersisa 35 WNI peserta wisata religi yang berada di Israel.

Rencananya mereka akan kembali ke Tanah Air pada 14 Oktober

"Dan saat ini masih ada 35 WNI yang melakukan wisata religi dan kita akan fasilitasi tanggal 14 Oktober kerjasama dengan travel agent yang ada," lanjut Judha.

Pada hari ini, Kemenlu dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania, berkoordinasi mengevakuasi 4 WNI dari Tel Aviv, Israel.

Baca juga: Presiden Korea Utara Kim Jong Un Dukung Hamas: Ini Perjuangan Pembebasan Palestina

Proses evekuasi dilakukan melalui jalan darat menuju wilayah Sheikh Hussein, perbatasan Israel-Yordania.

Data dari Kemenlu, ada 313 wisatawan WNI yang keluar dari wilayah konflik Israel-Palestina menuju Yordania. Data ini dihimpun hingga Kamis (12/10/2023).

Sementara itu, 35 wisatawan lagi direncanakan keluar dari Israel pada hari ini. Judha mengatakan, saat ini tercatat ada 143 WNI yang bermukim di wilayah konflik Israel dan Palestina.

Rinciannya adalah 10 WNI bermukim di Gaza, 39 bermukim di Tepi Barat serta Yerusalem dan sekitarnya, dan 94 pelajar yang tinggal di wilayah Sapir.

Konflik Israel dan kelompok Hamas Palestina memanas belakangan ini. Serangan yang dilakukan oleh Israel ke wilayah Jalur Gaza telah berlangsung hampir sepekan sejak Sabtu (7/10/2023).

Aksi itu merupakan respons atas serangan ratusan milisi Hamas ke wilayah bagian selatan Israel. Kini, Jalur Gaza berada dalam "pengepungan total" oleh militer Israel.

Mereka memutus aliran listrik serta memblokade bantuan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan lainnya.

Israel pakai bom fosfor

Organisasi hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) menduga Israel menggunakan fosfor putih, sebuah amunisi kontroversial, saat melakukan serangkaian pengeboman di Jalur Gaza dan Lebanon.

Bahan kimia yang sangat mudah terbakar ini terkadang digunakan oleh militer untuk menandai suatu wilayah.

Namun senjata ini juga dapat menyebabkan luka bakar yang parah dan sangat berbahaya bila digunakan sebagai senjata, terutama jika diluncurkan ke tempat ramai.

Namun pejabat militer Israel membantah hal tersebut. Seperti dilansir BBC, pihak militer Israel tidak mengetahui adanya penggunaan senjata yang mengandung fosfor putih di Gaza.

Namun mereka menolak berkomentar atas dugaan penggunaan fosfor di Lebanon.

HRW mengatakan pihaknya telah memperoleh dan menganalisis video yang direkam di Gaza dan Lebanon yang menunjukkan ledakan peluru artileri fosfor putih. Hal ini juga menyoroti gambar yang diambil oleh kantor berita AFP di Gaza yang menunjukkan garis-garis putih di langit.

Sebagai catata fosfor putih terbakar ketika bersentuhan dengan oksigen, menghasilkan asap putih pekat.

“Penggunaan fosfor putih di Gaza, salah satu wilayah terpadat di dunia, memperbesar risiko terhadap warga sipil. Ini melanggar larangan hukum humaniter internasional yang menempatkan warga sipil pada risiko yang tidak perlu,” kata kelompok hak asasi manusia tersebut dalam sebuah pernyataan.

Fosfor putih tidak dilarang berdasarkan hukum internasional karena memiliki kegunaan yang sah, namun karena dampak berbahaya yang ditimbulkannya terhadap manusia, penggunaannya diatur dengan ketat.

Angkatan bersenjata Israel menggunakan fosfor putih sebagai tabir asap selama serangannya di Gaza tahun 2008-2009.
Beberapa kelompok hak asasi manusia menuduh adanya kejahatan perang pada saat itu. Militer telah mengatakan pada tahun 2013 bahwa mereka akan menghentikan penggunaan bahan kimia tersebut sebagai kamuflase.

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved