Berita Jakarta

Pengurus Bus AKAP Ribut hingga Tunjuk-tunjuk Petugas di Terminal Lebak Bulus, Rupanya Ini Pemicunya

Pengurus Bus AKAP Ribut dengan Sopir Jaklingko hingga Tunjuk-tunjuk Petugas di Terminal Lebak Bulus, Rupanya Ini Penyebabnya

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Awak bus AKAP bersitegang dengan petugas Dishub dan sopir Jaklingko di Terminal Lebak Bulus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (12/11/2023) siang 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN LAMA - Keributan antara pengurus PO Bus AKAP dengan Sopir Jaklingko pecah di Terminal Lebak Bulus, Kebayoran lama, Jakarta Selatan pada Kamis (12/10/2023).

Diketahui, adu mulut terjadi lantaran pengurus bus AKAP tak terima mobil Jaklingko masuk ke dalam terminal Lebak Bulus.
Terkait hal tersebut, Kepala Terminal Lebak Bulus, Iman Syafril buka suara.
Menurutnya, keributan terjadi lantaran adanya miss komunikasi.
Sebelum terjadi keributan, Iman Syafril mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan para pengurus bus AKAP, bahwa akan ada pengukuran kilometer dan pelafalan lintasan dari Jaklingko.
Informasi tersebut disampaikan agar pengurus PO Bus AKAP memahami jika ada mobil Jaklingko yang melintas di area terminal Lebak Bulus.
Namun saat prakteknya, mobil Jaklingko bukan hanya melintas, melainkan masuk secara beriringan ke Terminal Lebak Bulus, hingga menimbulkan percekcokan.
"Jadi tadi kan pagi-pagi dari pengurusnya udah ngobrol sama saya, rembuk ada rencana mau ada pengukuran kilometer, sama pelafalan rute pramudia driver (Jaklingko). Tadi pagi disepakati hanya melintas aja, tau-tau masuk gitu," kata Iman saat ditemui di Terminal Lebak Bulus pada Kamis (12/10/2023).
Iman mengatakan, pengurus PO Bus AKAP tak terima jika mobil Jaklingko masuk ke terminal, lantaran lahan terminal yang terbatas.
Para pengurus bus AKAP kata Iman, menganggap jika mobil Jaklingko tersebut akan mangkal di Terminal Lebak Bulus.
Padalah kata Iman, mobil tersebut masuk ke terminal hanya untuk melintas saja.

Baca juga: Terminal Lebak Bulus Memanas, Pengurus PO Bus AKAP Tunjuk-tunjuk Petugas: Emangnya Siapa Kau!

Baca juga: Dito Dapat Bingkisan dari Terdakwa Korupsi, Rocky Gerung Sentil Mahfud MD: Tolong Bangunkan Belio

Awak bus AKAP bersitegang dengan petugas Dishub dan sopir Jaklingko di Terminal Lebak Bulus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (12/11/2023) siang
Awak bus AKAP bersitegang dengan petugas Dishub dan sopir Jaklingko di Terminal Lebak Bulus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (12/11/2023) siang (Warta Kota)
"Hanya untuk melintas aja, yang disepakati tadi sama pengurusnya, mungkin ada miss komunikasi tadi, ke bawahnya disangkanya kumpul di sini (Terminal Lebak Bulus)," ujar Iman.
"Udah datang langsung jalan mobil Jaklingkonya, masuk ke terminal enggak sampai berhenti, apalagi sampai turun sopirnya," sambung dia.
Agar situasi tak memanas kata Iman, pihaknya langsung meminta sopir mobil Jaklingko untuk mundur dan ke luar dari terminal.
Di samping itu, para pengurus PO Bus AKAP pun digiring ke ruang tunggu penumpang, untuk mediasi.
"Tadi sudah mediasi, baik dari pihak terminal maupun dari pihak Jaklingko. Itu operatornya Budi Luhur, dia paham dan mengerti, yaudah dia sekarang lagi cari tempat untuk pengendapannya. Jadi semuanya sudah dalam kondisi aman," kata Iman.

Terminal Lebak Bulus Memanas, Pengurus PO Bus AKAP Tunjuk-tunjuk Petugas: Emangnya Siapa Kau!

Diberitakan sebelumnya, suasana Terminal Lebak Bulus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan memanas pada Kamis (12/11/2023) siang.

Ketegangan terjadi antara sejumlah pengurus bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan sopir Jaklingko di lintasan masuk terminal.

Di bawah teriknya matahari, adu mulut antara petugas dengan awak bus AKAP pun tak terhindarkan.

Bahkan, para pengurus bus AKAP melontarkan kata-kata kasar hingga makian kepada sopir Jaklingko.

"Mundur semuanya! Bapak ini enggak menghargai saya sebagai pengurus di sini!" teriak salah satu pengurus PO bus AKAP kepada petugas Dishub.

"Apa ini mobil Jaklingko main masuk-masuk aja!" ujar pengurus PO bus AKAP lainnya.

Peristiwa tersebut bermula ketika para awak bus AKAP mendapati sejumlah armada Jaklingko memasuki Terminal Lebak Bulus.

Para pengurus PO bus AKAP yang awalnya tengah duduk di sejumlah warung dan loket penjualan tiket segera berdiri.

Mereka langsung berlari menghadang sejumlah mobil Jaklingko yang hendak masuk ke terminal.

Dalam perdebatan, para awak bus AKAP keberatan armada Jaklingko memasuki Terminal.

Apalagi, para sopir Jaklingko tidak meminta izin kepada mereka terlebih dahulu.

Baca juga: Sebut MK Sebagai Mahkamah Keluarga, Rizal Ramli: Jokowi Jatuh Kita Bubarkan MK Abal-abal Ini!

Baca juga: Rizal Ramli Geram Jokowi Bangun Dinasti Politik: Lebih Brutal dan Vulgar dari Orba, KKN Pulak!

Awak bus AKAP bersitegang dengan petugas Dishub dan sopir Jaklingko di Terminal Lebak Bulus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (12/11/2023) siang
Awak bus AKAP bersitegang dengan petugas Dishub dan sopir Jaklingko di Terminal Lebak Bulus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (12/11/2023) siang (Warta Kota)

"Jangan asal masuk, emangnya siapa kau!?" ujar seorang pengurus PO bus AKAP berkaos merah garis putih kepada sopir bus Jaklingko.

Tak ingin keributan semakin memanas, Kepala Terminal, Iman Syafril bersama sejumlah anggotanya kemudian mencoba melerai.

Namun upaya petugas menenangkan keributan tak berbuah hasil.

Sambil membusungkan dada dan wajah yang memerah, salah satu pengurus bus AKAP bertubuh gempal terlihat membentak dan menunjuk-nunjuk petugas.

"Nggak ada yang gua takutin di sini! apa-apaan ini maen masuk-masuk aja, saya sudah lama di sini!" bentak seorang pengurus bus AKAP berkaos biru gelap kepada Iman Syafril.

Mencoba untuk tetap tenang, Iman Syafril pun mengambil sikap.

Dirinya meminta para sopir Jaklingko mengalah.

Mereka diminta untuk berputar arah dan meninggalkan Terminal Lebak Bulus.

Para sopir Jaklingko pun menurut, mereka pun akhirnya mangkal di Jalan Pasar Jumat, tepatnya di tikungan depan Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan).  

Bersamaan dengan hal tersebut, Iman Syafril meminta agar awak bus AKAP menenangkan diri.

Mereka kemudian diajak berdiskusi di area tunggu penumpang yang terletak persis di depan kantor Kepala Terminal.

Meski keributan telah usai, suasana Terminal Sementara Lebak Bulus masih terlihat belum kondusif.

Sejumlah awak bus AKAP terlihat masih berjaga di lintasan masuk terminal. 

Keributan yang terjadi sekira 15 menit itu pun dikhawatirkan para penumpang.

Mereka mengaku tidak nyaman dengan peristiwa tersebut.

Apalagi, selama keributan terjadi, tak ada satupun anggota Kepolisian yang berada di lokasi.

"Terus terang kita takut terjadi apa-apa, apalagi sampai teriak-teriak, tunjuk-tunjuk gitu, takutnya nanti jadi ribut malah kena orang (penumpang)," ungkap salah satu penumpang perempuan tujuan Jawa Tengah.

Sejarah Terminal Sementara Lebak Bulus

Pembangunan depo kereta massal cepat atau MRT berdampak kepada relokasi Stadion Lebak Bulus dan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Sebagai dampak pembangunan, terminal dipindahkan ke Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Bersamaan dengan keputusan tersebut, sebuah lahan berukuran sekitar 100 meter di Jalan Pasar Jumat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan atau tepatnya di depan Selapa Polri dijadikan terminal lintasan oleh Dinas Perhubungan dan ‎Transportasi DKI Jakarta sejak 13 Februari 2015 lalu.

Terminal itu difungsikan untuk sementara menggantikan Terminal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus yang kini menjadi Depo MRT.

Setidaknya ada 35 PO bus yang setiap harinya menjajakan jasanya di sana.

Sebelumnya, mereka bertahan di Terminal AKAP Lebak Bulus sebelum adanya tempat relokasi.

Lapak-lapak berukuran sekitar 20 meter x 3 meter yang terbuat dari triplek dan kayu sudah terpasang untuk kios PO bus itu.

Sementara untuk tempat tunggu bagi penumpang hanya terdapat beberapa kursi yang diatapi oleh sebuah asbes besar berwarna biru.

Setiap pagi dan sore hari, bus AKAP mengantarkan para penumpang ke T‎erminal Lintasan.

Kebanyakan jurusan bus AKAP itu adalah wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Delapan tahun berlalu, terminal lintasan itu kini dikenal dengan nama Terminal Sementara Lebak Bulus.

Selayaknya terminal pada umumnya, pengurus PO bus antar kota antar provinsi (AKAP) kini diperkenankan menjual tiket di sana.

Armada bus pun kini diperkenankan untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.

Sementara, untuk angkutan umum dalam kota tidak diperbolehkan memakai sebagian Terminal Lebak Bulus.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved