VIDEO Terungkap! SYL Pakai Uang Korupsi untuk Bayar Cicilan Alphard dan Kartu Kredit

WARTAKOTALIVE.COM, Jakarta – KPK mejelaskan Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) diduga menggunakan uang korupsi hasil memeras bawahannya di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membayar cicilan pembelian mobil mewah Alphard dan kartu kredit.
Informasi ini disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023).
"Penggunaan uang oleh SYL yang juga diketahui KS dan MH antara lain untuk pembayaran cicilan kartu kredit dan cicilan pembelian mobil Alphard milik SYL," jelas Johanis.

SYL resmi diumumkan sebagai tersangka pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Sementara itu dalam penjelasannya, Johanis mengatakan, pada masa kepemimpinan SYL sebagai mentan, SYL mengangkat KS selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dan MH sebagai Direktur Alat dan Mesin pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
SYL kemudian membuat kebijakan terkait dengan adanya pungutan maupun setoran, diantaranya yang berasal dari ASN interna.
Setoran atau pungutan tersebut oleh Kementan kemudian dipakainya untuk memenuhi kebutuhan pribadi termasuk keluarga intinya.

Baca juga: VIDEO Detik-detik Polisi Prancis Pukul Mundur Pengunjuk Rasa Pro Palestina

Dengan cara menginstruksikan dan menugaskan KS dan MH melakukan penarikan sejumlah uang dari unit eselon I dan eselon II dalam bentuk penyerahan tunai, transfer rekening bank hingga pemberian dalam bentuk barang maupun jasa.
“SYL kemudian membuat kebijakan personal kaitan adanya pungutan maupun setoran, di antaranya dari ASN internal Kementan untuk memenuhi kebutuhan pribadi termasuk keluarga intinya,” jelas Johanis.
“Sumber uang yang digunakan di antaranya berasal dari realisasi anggaran Kementerian Pertanian yang sudah di-mark up termasuk permintaan uang pada para vendor yang mendapatkan proyek di Kementerian Pertanian,” terang Johanis Tanak.

Baca juga: VIDEO Babak Baru! SYL Resmi Ditetapkan Jadi Tersangka Bersama Dua Pejabat Kementan Lainnya

“Atas arahan SYL, KS dan MH memerintahkan bawahannya untuk mengumpulkan sejumlah uang di lingkup eselon I, para direktur jenderal, kepala badan hingga sekretaris di masing-masing eselon I dengan besaran nilai yang telah ditentukan SYL dengan kisaran besaran mulai USD4.000 s/d USD10.000,” tambahnya.
SYL menerima uang setoran tersebut melalui KS dan MH sebagai representasi sekaligus orang kepercayaannya, secara rutin tiap bulan menggunakan pecahan mata uang asing.

“Penggunaan uang oleh SYL yang juga diketahui KS dan MH antara lain untuk pembayaran cicilan kartu kredit dan cicilan pembelian mobil Alphard milik SYL.”
“Sejauh ini uang yang dinikmati SYL bersama-sama dengan KS dan MH sejumlah sekitar Rp13,9 miliar dan penelusuran lebih mendalam masih terus dilakukan tim penyidik,” tambahnya.

Baca juga: Bangganya Menlu Retno Marsudi, Indonesia Peroleh Suara Tertinggi Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB

Dilansir dari Kompas TV sebelumnya, Johanis menyebut pihaknya melakukan penyidikan perkara dugaan tindakan pidana korupsi terkait bersama-sama menyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan.
“Termasuk ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa, disertai penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI,” kata Johanis lagi.
Setelah diperoleh kecukupan alat bukti untuk dinaikkan ke tahap penyidikan, KPK menetapkan dan mengumumkan sejumlah tersangka.