Pilpres 2024
Prabowo Subianto Buka Peluang Berduet dengan Ganjar Pranowo: Apapun Masih Mungkin
Prabowo Subianto sebut segala sesuatu masih mungkin terjadi sebelum pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di KPU ditutup.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang pendaftaran capres cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), bakal capres Koalisi Indonesia Maju sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto belum juga menunjuk sosok yang jadi pasangannya di Pilpres 2024.
Namun, Prabowo mengatakan bahwa peluang dirinya berduet dengan bakal capres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 masih terbuka.
Menurut Prabowo, segala sesuatu masih mungkin terjadi sebelum pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditutup.
Hal itu disampaikan Prabowo usai menerima deklarasi dukungan dari Persaudaraan 98 salah satu kelompok aktivis yang aktif pada tahun 1998 atau saat reformasi di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023).
"Namanya demokrasi, sampai daftar itu, apa pun masih mungkin," kata Prabowo
"Sampai saat terakhir daftar, semua kemungkinan bisa-bisa saja," ucap Prabowo.
Baca juga: Bersama Herzaky Mahendra Putra, PROUI Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo Subianto Pada Pilrpes 2024
Baca juga: Alumni Universitas Indonesia Deklarasi Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Prabowo mengingatkan, semua pihak harus rukun dan bekerja sama dalam membangun bangsa Indonesia.
Lalu, Prabowo juga menyinggung hubungannya dengan Ganjar Pranowo yang baik-baik saja.
"Saya katakan kita harus rukun, harus kerja sama. Saya bilang saya hubungan sama Pak Ganjar baik. Ini tokoh-tokoh baik semua. Rakyat perlu ketenangan. Kita jangan saling, ya pokoknya kita rukun lah. Kita harus baik semua," jelas Prabowo.
Persaudaraan 98 Dukung Prabowo Subianto
Sementara itu, relawan Persaudaraan 98 mendeklarasikan dukungan kepada Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 mendatang.
Deklarasi itu disampaikan langsung di kediaman pribadi Prabowo Subianto di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023).
Sebagai informasi, Persaudaraan 98 merupakan salah satu kelompok aktivis yang aktif pada tahun 1998 atau saat reformasi.
Perwakilan Persaudaraan 98 Wahab Tolahu menyampaikan bahwa pihaknya sudah banyak berdiskusi dengan Prabowo Subianto.
"Banyak hal yang kami diskusikan di sana, namun salah satu yang perlu kami sampaikan di tengah-tengah bapak ibu sekalian, bahwa kami berkomitmen untuk bekerja memenangi Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden pada pilpres 2024," kata Wahab.
"Bilamana keputusan itu berpihak kepada kita semuanya, kita berharap di kesempatan ini Abang kita, anak muda, Gibran rakabuming layak Bapak pertimbangkan sebagai wakil presiden," ujar Wahab.
Baca juga: Diadu dengan Gibran, Erick Thohir Dominasi Suara Pemilih Capres Prabowo Subianto di Jawa Timur
Baca juga: Pilpres 2024, Elektabilitas Prabowo Subianto Naik di Jawa Timur, Ganjar Pranowo Langsung Disalip
Baca juga: Perang Hamas Vs Israel, Prabowo Subianto Sebut Tidak Semua WNI Mau Dievakuasi di Jalur Gaza, Kenapa?
Sementara itu, Prabowo Subianto sangat menyambut baik dukungan tersebut.
Prabowo berujar bahwa dirinya dan pihak relawan yang terdiri dari aktivis 98 sempat berseberangan saat itu.
"Pada saat itu harus diakui kita berada di pihak yang berseberangan, saya bagian dari pemerintah pada saat itu, saya tentara, mereka mengajak diri reformasi tapi juga di dalam tentara banyak kelompok banyak perwira-perwira muda yang juga menghendaki reformasi," papar Prabowo
Elektabilitas Prabowo Subianto Naik di Jawa Timur
Di sisi lain, elektabilitas Capres Prabowo Subianto di Jawa Timur ungguli Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.
Berdasarkan Survei Poltracking Indonesia terbaru yang dirilis untuk periode 25 September-1 Oktober 2023, Prabowo Subianto berada di urutan pertama disusul Ganjar dan Anies.
"Pada simulasi surat suara 3 nama Calon Presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas (40,6 persen), diikuti Ganjar Pranowo (38,2 persen) dan Anies Baswedan (13,6 persen)" katanya Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi, dalam paparannya secara daring yang bertajuk Peta Kekuatan Elektoral Capres-Cawapres Di Provinsi Penentu dan Terpadat Kedua Jawa Timur, pada Rabu (11/10/2023).
Arya melanjutkan, selain posisi Prabowo Subianto yang belum tergoyahkan di peringkat pertama, tren elektabilitasnya juga terpantau mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
Baca juga: Tepis Isu Ara Merapat ke Kubu Prabowo, Brando: Dia Siapkan 2,5 Juta Kaos demi Menangkan Ganjar
Baca juga: Perang Hamas vs Israel, Anis Matta: Pas Pilih Prabowo Sebagai Presiden karena Paham Geopolitik Dunia
Baca juga: Gibran Jujur Soal Cawapres Prabowo: Tunggu Putusan MK saja, Pengamat: Anwar Usman Harus Hati-hati
Dari hasil survei tersebut, Prabowo Subianto mengalami kenaikan sebesar 5,8 persen.
"Tren elektabilitas 3 Capres cenderung naik. Prabowo Subianto mengalami kenaikan (5,8 persen), Ganjar Pranowo alami (2,6 persen), dan Anies Baswedan alami kenaikan (4,3 persen)," lanjut Arya.
Bila dirinci lebih lanjut, Prabowo Subianto mengalami kenaikan yang paling tinggi yakni sebesar 5,8 persen.
Terhitung di bulan Juni 2023, Prabowo Subianto mengantongi elektabilitas sebesar 34,8 persen.
Kemudian meningkat menjadi 40,6 persen pada September 2023.
Di sisi lain, elektabilitas Ganjar Pranowo pada bulan Juni 2023 ada di angka 35,6 persen.
Angka itu naik sebesar 2,6 persen menjadi 38,2 persen pada September 2023.
Terakhir, elektabilitas Anies Baswedan juga terpantu mengalami penguatan sebesar 4,3 persen.
Di bulan Juni 2023, elektabilitas Anies Baswedan ada di angka 9,3 persen, lalu menginjak September 2023 menjadi 13,6 persen.
Sebagai informasi, adapun survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Selain itu, jumlah sampel dalam survei ini adalah 1000 responden dengan margin of error ada di angka 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Kiai Kampung Madura Raya Siap Turun Gunung Syiarkan Figur Capres Prabowo Subianto
Capres Prabowo Subianto diyakini miliki kedekatan dengan kalangan ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang ada di Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Adanya kedekatan tersebut membuat Prabowo Subianto kembali mendapatkan tambahan suntikan dukungan.
Terbaru, Menteri Pertahanan (Menhan) RI tersebut meraih limpahan dukungan dari para kyai kampung Madura Raya.
Salah satu kyai kampung Madura Raya, Kusmanto (56) menegaskan, Prabowo Subianto adalah sosok yang dekat dengan para ulama, apalagi yang berasal dari Jawa Timur.
Kedekatan dengan keluarga besar Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur hingga NU, membuat Kusmanto kepincut untuk memberikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto.
"Saya sudah dari lama mendukung Pak Prabowo jadi Presiden Indonesia. Pak Prabowo juga sangat dekat dengan para ulama, dengan para kiai NU di Jawa Timur" kata Kusmanto dalam keterangannya, Selasa (10/10/2023).
Selain itu, Kusmanto meyakini Prabowo Subianto bisa memenangkan mayoritas suara di Jawa Timur, khususnya Madura.
Figur Prabowo Subianto yang merakyat dan juga dekat dengan pondok pesantren berpeluang membuatnya meraih dukungan yang besar menjelang Pilpres 2024.
"Saya punya keyakinan Pak Prabowo bisa menang di Jawa Timur, alasannya dia memang cocok dan merakyat di seluruh ponpes" ujar dia.
Terpisah, kyai kampung Madura Raya lainnya Masduki (32) menambahkan, Prabowo Subianto adalah sosok capres yang cerdas, berani dan juga bertanggung jawab.
Ia menegaskan, jika Prabowo Subainto menjadi presiden periode berikutnya, bisa dipastikan Indonesia akan jaya dan disegani oleh negara-negara lain.
"Pak Prabowo itu sosok capres yang cerdas, berani dan bertanggung jawab, pasti Indonesia akan jaya dipimpin Pak Prabowo,” kata Masduki.
Oleh karena itu, Masduki menegaskan, Prabowo Subianto adalah sosok capres ideal untuk memimpin Indonesia di masa yang akan datang.
Komitmennya untuk melanjutkan kerja pemerintahan Presiden Jokowi, membuatnya semakin yakin untuk mendukung Prabowo Subianto memimpin Indonesia.
"Pak Prabowo bisa melanjutkan kerja Pak Jokowi, karena Pak Jokowi sudah memiliki pengalaman dan juga tegas, pokoknya Pak Prabowo itu merakyat ke semua masyarakat" pungkasnya.
Paham Geopolitik Dunia
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta meminta pemerintah secara serius memantau perkembangan perang Hamas melawan Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang di kedua belah pihak dalam konteks geopolitik.
Sebab, cepat atau lambat akan berdampak pada Indonesia, sehingga perlu upaya untuk menyiapkan diri.
Manurut Anis, perang kawasan seperti ini diprediksi akan berpindah ke kawasan Indo Pasifik, setelah Eropa, Afrika dan Timur Tengah menjadi titik api.
"Jadi buat kita di Indonesia sekarang, kita perlu memantau terutama dalam konteks geopolitiknya, bagaimana perang kawasan ini sedang terjadi di mana-mana. Cepat atau lambat akan ke kawasan kita," kata Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (10/10/2023).
Anis mengatakan, masyarakat Indonesia sekarang perlu memiliki kesadaran mengenai geopolitik agar terhindar dari dampak lanjutan perang kawasan yang terjadi di beberapa negara di dunia saat ini
"Saya kira, hal ini akan berhubungan dengan Pilpres kita, Kita perlu pemimpin, presiden mendatang yang memahami betul situasi geopolitik global. Itu sebabnya kita dukung Pak Prabowo Subianto," katanya.
Selain itu, Anis Matta berharap, agar pemerintah tetap konsisten dalam mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina, karena sudah menjadi amanat konstitusi.
Lanjut Anis, Partai Gelora sendiri akan membantu memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina, apabila lolos ke Senayan di 2024.
"Palestina saat ini menjadi satu-satunya negara di dunia yang belum merdeka," ujarnya.
"Karena ini amanat konstitusi, sudah tentu kita harus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, walaupun semua negara di Eropa, Amerika dan PBB pasti melakukan pembenaran atas serangan balik Israel ke Palestina atas nama mempertahankan diri," lanjutnya.
Namun, Anis juga menilai, serangan cepat Hamas ke Israel kali ini dengan kode Operasi Badai Al-Aqsa ini, berhasil mengejutkan dunia, tidak hanya Israel yang selama ini kerap memandang sebelah mata terhadap Palestina.

"Serangan cepat pihak Hamas kedalam wilayah Israel Sabtu pagi kemarin adalah salah satu eskalasi penting dalam konflik Palestina-Israel saat ini," ungkapnya
Serangan ini juga membuktikan bahwa intelejen Israel lemah dan pertahanan canggih Iron Dome bisa ditembus dengan mudah oleh milisi Palestina, Hamas.
Kondisi ini tentu saja mengindikasikan kelemahan intelijen Israel, kekuatan Hamas yang meningkat, dan ketegangan baru geopolitik kawasan.
"Kan bisa kita lihat dari korbannya, di pihak Israel yang paling banyak tentara, sementara di Palestina warga sipil, ibu-ibu dan anak. Jelas intelejen Israel semakin melemah, kalah sama intelejen Hamas," jelasnya.
Selain itu, Anis Matta berpandangan, dalam konflik Palestina-Israel kali ini, Rusia sangat diuntungkan, karena merupakan sekutu Iran yang mendukung Hamas dan Hizbullah dalam memerangi Israel.
"Ini berarti ada perubahan konstelasi dan struktur kekuatan yang fundamental di seluruh kawasan. Zelenskyy (Volodymyr Zelenskyy, PM Ukraina) sekarang lebih repot, karena orang Yahudi di Israel paling banyak itu dari Ukraina," imbuhnya.
Gibran Jujur Soal Cawapres Prabowo
Dalam pekan ini majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) kerja ekstra keras.
Mereka tak hanya menganalisa dari aspek hukum terkait putusan soal batasan usia capres/cawapres yang akan diumumkan pada 16 Oktober 2023.
Namun, majelis hakim MK juga harus mendengar kritik dari para ahli hukum dan masyarakat, mengingat putusan tersebut sangat penting.
Sebab, putusan ini akan berkait pada nasib Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Capres Prabowo Subianto sedang menanti putusan MK itu, jika disetujui maka langsung ada pengumuman cawapres.
Mitra Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, Partai Gelora, PBB dan Gerindra sendiri menyerahkan sepenuhnya pada Prabowo.
Terkait hal itu, Gibran akhirnya buka suara.
Dia mengaku sudah berkali-kali diminta oleh bakal calon presiden (Capres) Prabowo Subianto untuk menjadi pasangannya di 2024.
Hal itu diungkapkan Gibran saat ditanyai awak media tentang responsnya diisukan cocok menjadi cawapres, mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Semua orang kan sudah tahu. Beliau (Prabowo) sudah minta berkali-kali (jadi cawapres)," kata Gibran di Balaikota Solo, Senin (9/10/2013), dikutip dari TribunSolo.com.
Tak hanya Prabowo, sejumlah pihak di tubuh partai Gerindra juga tengah membawa usulan ini ke forum koalisi.
Meskipun, Gerindra sadar untuk tetap bersabar menanti putusan syarat usia pencapresan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Seperti telah diketahui, jalan Gibran menjadi bacawapres masih terganjal batas usia.
Diketahui, syarat menjadi capres atau cawapres salah satunya adalah minimal berusia 40 tahun.
Terkait hal itu, Gibran pun meminta publik untuk bersabar sembari menunggu putusan MK terkait uji materi batas usia capres-cawapres menjadi minimal 35 tahun.
"Ya ditunggu saja di MK," kata Gibran.
Terkait tawaran menjadi cawapres, ia mengaku telah memberikan jawaban kepada Prabowo.
"(Saya jawab ke Pak Prabowo) umurnya tidak cukup. Kan (memang) tidak cukup," sambungnya.
Sebagai kader PDIP, Gibran pun juga telah melaporkan hal ini kepada pimpinan partainya, termasuk dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
"Saya juga sudah laporkan ke pimpinan, ke Pak Sekjen, ke Mbak Puan, dan lain-lain," jelas Gibran.
Sementara itu, terkait beberapa kelompok relawan mendukungnya menjadi cawapres Prabowo, Gibran tak melarangnya.
Anwar Usman: Finalisasi

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman akui, putusan perkara uji materiil batas usia capres-cawapres telah difinalisasi.
Hal ini terkait dengan sidang pembacaan putusan perkara batas usia capres-cawapres, yang telah dijadwalkan akan digelar, Senin (16/10/2023) nanti.
"Ini finalisasi," kata Anwar Usman, di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023) malam.
Sementara itu, Anwar menyampaikan, pada sidang putusan nanti, formasi hakim konstitusi akan hadir dengan lengkap.
"Ya kalau enggak ada halangan ya, insya Allah (hadir semua)," ungkap Anwar.
Diberitakan sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutus perkara batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), pada Senin, 16 Oktober 2023 mendatang.
Hal itu berdasarkan halaman jadwal agenda sidang yang tersedia pada situs resmi Mahkamah Konstitusi, mkri.id.
"Senin, 16 Oktober 2023. Pengucapan Putusan," dikutip dari situs mkri.id, Selasa (10/10/2023).
Pengucapan putusan akan dilakukan di ruang sidang di Gedung MKRI 1, Jakarta Pusat.
Adapun perkara yang akan diputus, di antaranya Nomor 29/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Dedek Prayudi, yang merupakan pihak Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kedua, Perkara Nomor 51/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Yohanna Murtika dan Ahmad Ridha Sabana.
Ketiga, Perkara 55/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Erman Safar dan Pandu Kesuma Dewangsa.
Keempat, Nomor Perkara 90/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Almas Tsaqibbirru Re A.
Kelima, Perkara 91/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Arkaan Wahyu Re A.
Keenam, Perkara 92/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Melisa Mylitiachristi Tarandung.
Terakhir, Perkara Nomor 105/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Soefianto Soetono dan Imam Hermanda.
Para Pemohon meminta MK menguji materiil Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), yang mengatur batas usia minimal capres-cawapres 40 tahun.
Di antara beberapa nomor perkara tersebut mengusulkan petitum yang berbeda-beda.
Ada yang meminta diatur batas usia minimal capres/cawares, ada juga yang meminta diatur batas maksimal usianya, dan ada juga usulan-usulan lainnya.
Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan membuka pendaftaran capres-cawapres, mulai 19-25 Oktober 2023.
Sedangkan, penetapan pasangan calon bakal dilakukan, pada 13 November 2023.
Pengamat: MK Harus Hati-hati
Pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman mengingatkan Mahkamah Konstitusi (MK) berhati-hati dalam memutus perkara gugatan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) menjelang Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Airlangga lantaran uji materi terhadap syarat usia capres-cawapres yang diatur dalam Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu banyak digugat di MK.
"Hendaknya MK bersikap hati-hati dan bijaksana dalam mengambil keputusan berhubungan dengan hal tersebut," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Menurut pengamat dari Universitas Airlangga (Unair) itu, tidak dapat dipungkiri bahwa gugatan batas usia capres-cawapres sangat mudah dihubungkan dengan kepentingan politik.
Salah satunya, terkait dengan sosok Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang dikabarkan bakal dilamar jadi bakal cawapres di Pilpres 2024 oleh salah satu kandidat calon presiden.
Airlangga juga berharap MK mempertimbangkan posisi lembaga itu sebagai guardian of constitution atau pelindung utama konstitusi.
Dirinya mengingatkan Anwar Usman dan rekan hakim MK yang lain dalam mengambil keputusan harus bebas dari kepentingan politik.
"Mengambil kebijakan yang langsung berhubungan dengan kontestasi antarkekuatan politik dapat mengundang kritikan terkait dengan dimensi etik seperti imparsialitas," ucapnya.
"Dalam konteks ini, maka yang dipertaruhkan adalah muruah dari Mahkamah Konstitusi," imbuhnya.
Dia menilai jika MK mengabulkan gugatan tersebut, maka lembaga itu bisa dianggap menjadi instrumen politik dari kekuasaan.
Sementara di sisi lain, secara kebetulan Gibran yang disebut-sebut bakal dilamar salah satu satu bakal capres merupakan anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Maka sorotan juga akan berpengaruh pada muruah Presiden Joko Widodo, yang akan dianggap oleh publik menggunakan lembaga MK bagi strategi kekuasaannya," ucap Airlangga.
Untuk itu, dia menyarankan bila MK mengabulkan gugatan tersebut, hendaknya disertai catatan bahwa keputusan tersebut berlaku setelah pertarungan Pilpres 2024 selesai.
"Sehingga MK tetap dapat menjaga integritasnya dan tidak terseret oleh pusaran kekuasaan dalam kontestasi elektoral Pilpres 2024," kata Airlangga Pribadi.
(Wartakotalive.com/M32/Tribunnews.com)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.