Pilpres 2024

Pengamat Ungkap Kehadiran Jokowi di Acara Kemhan Menegaskan Dukungan terhadap Prabowo Semakin Kuat

Agung Baskoro menilai dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto kian membesar.

Istimewa
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo tampak akrab bercengkerama dalam satu momen bersama Menteri Pertahanan yang juga bakal capres Prabowo Subianto dalam acara Parade Senja HUT ke-78 TNI di Kementerian Pertahanan, Senin (9/10/2023) malam. 

Laporan wartawan wartakotalive.com Yolanda Putri Dewanti

WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kompak menyaksikan parade pasukan atau defile tiga matra TNI pada kegiatan Parade Senja dalam rangka HUT ke-78 TNI, Senin (9/10/2023) lalu.

Adapun ketiganya sempat menunjukkan momen akrab dalam acara tersebut

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro buka suara terkait hal itu.

Dirinya menilai dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto kian membesar.

"Kehadiran Presiden Jokowi dalam acara Kemhan ini semakin menegaskan bahwa dukungan beliau terhadap Prabowo sebagai Menhan sekaligus capres untuk melanjutkan warisan kebijakan pemerintah saat ini terus membesar," jelas Agung melalui keterangannya, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Berkas Sudah Lengkap, Pasangan AMIN Siap Daftar Pertama di KPU 19 Oktober 2023

Tak hanya itu, dia menilai bahwa kehadiran SBY dalam acara tersebut menunjukkan soliditas Koalisi Indonesia Maju (KIM) semakin kokoh demi memenangkan Pilpres.

Nampak, kenyamanan interaksi ketiganya dalam acara tersebut memberi pesan kepada publik bahwa kesinambungan pemerintahan dari waktu ke waktu penting diwujudkan.

"Di titik inilah susah untuk tidak mengaitkan bahwa istana sudah menurunkan restunya kepada Prabowo untuk melenggang dan memenangkan Pilpres ," ujarnya.

Namun, dia menegaskan peran istana di masa Presiden Jokowi semakin dicermati publik serta elit saat Pilpres berjalan.

"Apakah dukungannya menjadi dua kaki (dwitunggal), satu kaki (tunggal), atau netral?" tutup dia. 

Baca juga: Banyak Pendukung Ganjar Kecewa Sikap Jokowi, Islah: Kita yang Salah, Melihat Jokowi Setengah Berhala

Kekecewaan pendukung Ganjar

Sejumlah loyalis bakal calon presiden Ganjar Pranowo terang-terangan mengungkapkan kekecewaannya kepada Presiden Joko Widodo.

Kekecewaan itu mencuat jelang pembacaan keputusan Mahkamah Konstitusi soal gugatan batas usia capres dan cawapres.

Mereka curiga, gugatan itu untuk mengakomodir Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Salah satu loyalis Ganjar, Denny Siregar bahkan memberikan kritik keras dengan menyinggung soal isu "politik dinasti.'

Dia curiga ada lobi-lobi kepada Mahkamah Konstitusi agar gugatan itu dikabulkan.

Bahkan, Denny harus menanggung akibat dari kritikan itu.

Baca juga: Gibran Jujur Soal Cawapres Prabowo: Tunggu Putusan MK saja, Pengamat: Anwar Usman Harus Hati-hati

Dia mengumumkan sudah tidak bergabung dengan channel Cokro TV usai videonya di take-down.

Cokro TV dikenal sebagai corong pendukung Ganjar.

Sejumlah pendukung Ganjar lain yang umumnya menggunakan akun anomin, bahkan mulai menyerang keluarga Jokowi.

Di sisi lain, jurnalis senior Goenawan Muhammad membandingkan karier politik Jokowi dan putra sulungnya,Gibran.

Menurut Gunawan dalam cuitannya, "Jokowi naik ke puncak dari lapis bawah. Gibran naik ke puncak dari…puncak."

Cuitan itu ditanggapi oleh aktivis Islam Liberal yang juga pendukung Ganjar, Islah Bahwari.

Baca juga: Tepis Isu Ara Merapat ke Kubu Prabowo, Brando: Dia Siapkan 2,5 Juta Kaos demi Menangkan Ganjar

Islah Bahwari menyalahkan para pendukung Jokowi yang selama ini terlalu memuji Jokowi

Dia mengibaratkan, para pendukung fanatik itu sudah menganggap Jokowi seperti setengah berhala.

Sehingga, mereka kecewa ketika tindakan Jokowi tidak sesuai apa yang mereka kehendaki.

"Kita yang salah. Selama ini melihat Jokowi seperti setengah berhala. Tanpa kita sadari, setengahnya lagi ternyata dipendam Jokowi. Di akhir masanya, setengah yang ada di kita mulai dirampas perlahan oleh Jokowi," tulis Islah Bahwari dikutip pada Rabu (11/10/2023)

Gibran dipertimbangkan jadi cawapres Prabowo

Sebelumnya, Sekretaris Jendral atau Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, nama-nama yang masuk dalam radar calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto akan dibawa ke meja rapat Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

Termasuk juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani usai menghadiri deklarasi relawan Perisai Prabowo di Gedung Djoeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Tak Mau Kalah dari Kaesang, Gibran Temui Relawan Akhir Pekan Ini Tentukan Arah Dukungan Pilpres 2024

Sebagai informasi, dukungan agar putra sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu menjadi cawapres terus mengalir dari berbagai elemen.

Belum lama ini, datang dari DPC Gerindra Tangerang Selatan dan relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) mengusulkan Gibran untuk menjadi cawapres Prabowo. 

"Tentu saja supaya keputusan ini menjadi keputusan bersama termasuk nama Mas Gibran dan nama-nama lain, nanti oleh Pak Prabowo akan diajukan di atas meja untuk dibicarakan bersama-sama," ujar Muzani. 

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Gerindra Tangsel Usulkan Gibran sebagai Cawapres Pasangan Prabowo Subianto

"Kami menganggap bahwa semua nama yang dimajukan oleh tokoh komponen bahkan partai Koalisi, adalah orang-orang yang berniat beri pengabdian terbaik kepada bangsa dan negaranya," lanjut Muzani. 

Muzani juga memastikan, Prabowo Subianto telah mencatat usulan agar Gibran menjadi cawapresnya, termasuk juga masukan nama-nama lain.

"Terhadap pikiran, pandangan dan pendapat Samawi tersebut Pak Prabowo catat, hargai, dan simak dengan saksama atas aspirasi tersebut sebagaimana juga aspirasi yang berkembang dari berbagai macam komponen lainnya," imbuhnya 

Gibran Jadi Cawapres, PDIP Marah Besar pada Jokowi

Prabowo Subianto bersama mitra Koalisi Indonesia Maju (KIM) saat ini sedang cemas.

Mereka menunggu majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan soal batasan usia capres-cawapres.

JIka disetujui, maka besar kemungkinan Prabowo Subianto dan mitra KIM langsung meminang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menjadi cawapres.

Baca juga: PKN Berpendapat Jika Presiden Jokowi Tak Akan Setuju Gibran Maju Jadi Bacawapres

Jika terwujud, ini menjadi tamparan keras buat PDIP, sebab pemilih Ganjar Pranowo pasti terbelah.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto minta masyarakat untuk sedikit bersabar soal Gibran.

"Kita tunggu dari MK," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (10/9/2023).

Menurut Airlangga, nama cawapres Prabowo akan segera dirapatkan oleh para ketua umum partai pendukung.

Untuk diketahui partai yang telah menyatakan dukungan kepada Prabowo di antaranya Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Partai Gelora, dan Partai Garuda.

Baca juga: Gibran, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, dan Khofifah Masuk Radar Bakal Cawapres Prabowo Subianto

"As soon as possible," katanya.

Sementara itu, terkait pertemuan antar Sekjen Partai Koalisi Indonesia Maju semalam, kata Airlangga belum membahas mengenai Cawapres. Rapat hanya membahas program dan visi-misi Capres.

"Kita membahas mengenai program visi-misi Capres," pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan, dirinya mendengar isu bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan perkara gugatan batas usia Capres-Cawapres pada pekan ini.

"Katanya Minggu ini, isunya Minggu ini. Minggu ini," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (9/10/2023).

Budi Arie enggan menjelaskan lebih jauh mengenai isu tersebut.

Ia mengaku enggan bergosip mengenai isu yang belum jelas kebenarannya tersebut.

"Sudahlah engga usah kamu pancing-pancing," katanya.

Sementara itu terkait adanya dorongan agar Gibran menjadi Cawapres, kata Budi merupakan aspirasi relawan Projo di daerah.

"Ya kan itu aspirasi dari teman-teman daerah," katanya.

Budi memastikan bahwa dorongan agar Gibran menjadi Cawapres benar adanya dan bukan rekayasa.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan marah besar terhadap Jokowi jika benar Gibran menjadi cawapres Prabowo.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan marah besar terhadap Jokowi jika benar Gibran menjadi cawapres Prabowo. (HO)

Oleh karenanya ia meminta para relawan Projo untuk menunggu hasil keputusan MK mengenai batas usia Capres Cawapres, karena majunya Gibran terkendala aturan batas usia.

"Engga ada rekayasa. Memang itu begitu aja. Tunggu MK itu dong. Katanya sih katanya, Minggu ini (putusan) MK," pungkasnya.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam menilai 'perang bubat' antara PDIP dengan kubu Prabowo Subianto bisa terjadi bila Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Menurut Umam, saat ini kubu Prabowo sedang menunggu keputusan MK terkait batasan usia capres dan cawapres.

Dia menyebut bila MK mengabulkan gugatan batas usia capres dan cawapres, maka hampir pasti Gibran akan dipinang Prabowo.

"Pencawapresan Gibran bisa menciptakan 'perang bubat' antara kubu Prabowo dengan PDIP yang lagi-lagi akan merasa dikhianati, dilangkahi dan diabaikan oleh keluarga Jokowi (Joko Widodo)," kata Umam.

Perang Bubat yang juga disebut Pasunda Bubat adalah pertempuran antara bala sentana Raja Sunda dan angkatan perang Majapahit yang berlangsung di alun-alun Bubat, kawasan utara Trowulan, ibu kota Majapahit, pada tahun 1279 Saka atau 1357 Masehi.

Umam memprediksi, PDIP akan mengevaluasi total keanggotaan Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution bila Gibran menjadi cawapres Prabowo.

"Jika Gibran menjadi cawapres Prabowo, besar kemungkinan PDIP akan melakukan evaluasi total terhadap status relasi dan keanggotaan Gibran, Boby, dan juga Jokowi sendiri di PDIP," ujarnya.

Baca juga: Eddy Hartono Sempat Nguping saat Firli Bahuri-SYL Ngobrol di GOR Badminton, Ini yang Dibicarakan

Dia menjelaskan ada sisi positif untuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) bila Gibran menjadi cawapres Prabowo.

Umam mengatakan hal tersebut bisa menjadi titik temu antara Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) di tengah tarik menarik antara Golkar dan PAN yang mendorong Erick Thohir sebagai cawapres.

"Sisi positif dari pencawapresan Gibran, hadirnya putra sulung Jokowi itu memang dianggap bisa menjadi titik temu dari proses negosiasi yang alot di internal Koalisi Indonesia Maju," ujarnya.

Namun, dia berpendapat suara pendukung Ganjar Pranowo akan tergerus khususnya di basis PDIP bila Gibran jadi cawapres Prabowo.

"Pencawapresan Gibran juga bisa menjadi mesin politik untuk menggerus suara pendukung Ganjar Pranowo di basis-basis wilayah yang dikuasai PDIP," ucap Umam.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved