Narkoba

Satgas Narkoba Polri Tangkap 5 Tersangka Baru Jaringan Fredy Pratama

Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba Polri tangkap lima tersangka baru jaringan bandar narkoba Fredy Pratama.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
Istimewa
Sidikat Narkotika Internasional Fredy Pratama kendalikan peredaran narkoba dari Taiwan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba Polri menangkap lima tersangka baru jaringan bandar narkoba Fredy Pratama.

Menurut Kasatgas sekaligus Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri, kelima tersangka tersebut berinisial MBS, A, H, NU, dan DAK.

"5 tersangka yang baru ditangkap sebagai berikut, yang pertama TPA (tindak pidana asal) inisial MBS berperan sebagai kurir narkotika jenis sabu jaringan FP," ujar dia.

Sedangkan para tersangka lainnya berperan sebagai penerima dan pengelola uang dengan aset hasil penjualan narkotika jaringan Fredy.

"Sehingga total tersangka yang ditangkap Satgas Penanggulangan Narkoba Polri (terkait jaringan Fredy) sebanyak 44 tersangka," katanya.

Baca juga: Selebgram Angela Lee Diperiksa Terkait Kasus TPPU Jaringan Bandar Narkoba Fredy Pratama

Ia menuturkan, total penyitaan aset tambahan dari tersangka baru yang ditangkap dari jaringan Fredy, yakni senilai Rp75,62 miliar.

"Dengan rincian 20 unit tanah senilai Rp 44 miliar, 18 unit kendaraan senilai Rp 70,8 miliar, uang tunai Rp 22 miliar, dan barang mewah lain hingga perhiasan senilai Rp 1,82 miliar," tutur dia.

Diketahui, Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba Polri ini dibentuk sebagai tindaklanjut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal kasus narkotika di Indonesia pada 21 September 2023.

Pengungkapan dari pengembangan jaringan bandar narkoba Fredy itu dilakukan selama rentang waktu 10 hari bertugas hingga 31 September 2023. 

Diberitakan sebelumnya, dalam jaringan Fredy sudah menetapkan 39 orang sebagai tersangka.

Dengan rincian 12 tersangka sudah tahap dua, 7 tersangka berkasnya sudah lengkap atau P21.

Lalu 12 tersangka masih dalam proses pemberkasan, dan delapan tersangka dalam proses penyidikan. 

Kerja sama kepolisian Thailand 

Polri masih terus berusaha menangkap bandar besar narkoba jaringan Internasional, Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova.

Dalam usahanya menangkap Fredy, Polri dibantu oleh Kepolisian Thailand.

Demikian dikatakan oleh Kadiv Hubungan Internasional (Hubinter) Polri, Irjen Krishna Murti.

Krishna mengatakan bahwa pihak Kepolisian Thailand juga membentuk tim guna mencari Fredy, selain Polri.

Bareskrim Polri menduga Fredy yang mendapat julukan Escobar Indonesia itu berada di Thailand.

"Sudah dibentuk tim oleh Kepolisian Thailand (untuk pencarian Fredy)," kata Krishna kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).

Krishna berujar bahwa Polri juga bekerja sama police to police termasuk dengan otoritas Thailand untuk melakukan pencarian terhadap Fredy.

"Dijelaskan oleh mereka (Polisi Thailand), saya bahkan memimpin langsung ke sana, dua tim diturunkan," ujar Krishna.

Baca juga: Harun Masiku Bebas Berkeliaran, Irjen Krishna Murti Bantah: Pernah keluar dan Bukan Keluar Masuk

Satuan kewilayahan dari berbagai Kepolisian Daerah (Polda) juga dilibatkan, yaitu Polda Lampung, Polda Banten, dan yang ada di Kalimantan.

Krishna menerangkan bahwa saat ini Fredy merupakan buronan utama Polri.

"Dia adalah salah satu tokoh yang berdasarkan dari Bareskrim menjadi buronan utama saat ini," terang Krishna.

Fredy Pratama Rekrut Tukang Bakso

Sementara itu, Fredy Pratama merekrut anak buah dari berbagai kalangan.

Bukan hanya selegram dan perwira polisi, tapi juga seorang penjual bakso.

Fredy yang juga dikenal dengan sebutan The Secret bahwa mewawancara langsung calon anak buahnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Fajar Reskianto, anggota jaringan Fredy Pratama alias Miming alias The Secret alias Koko Malaysia dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Karang, Senin (25/9/2023).

Dalam sidang dengan agenda mendengar keterangan terdakwa itu, Fajar mengaku berasal dari Surabaya, Jawa Timur.

"Dari Surabaya, Yang Mulia, kerja bantu orangtua jualan bakso," kata Fajar, Senin siang seperti dilansir Kompas,com.

Fajar menyebutkan mendapat informasi menjadi kurir dari seorang temannya yang kemudian memberikan pin BBM (BlackBerry Messenger) Fredy Pratama.

Wawancara langsung

"Saya disuruh download BBM (BlackBerry Messenger) terus invite pin The Secret," kata Fajar.

Pada sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Hendro Wicaksono itu, terdakwa Fajar menyebut hanya dua kali berkomunikasi dengan "The Secret" alias Fredy Pratama.

Komunikasi pertama Fajar dihubungi oleh Fredy Pratama alias The Secret untuk menjadi kurir sabu-sabu setelah meng-invite pin BBM sang gembong.

Fajar mengaku tidak tahu nama asli "The Secret". Dia berulangkali menyebut nama samaran Fredy Pratama itu.

"Ditanya sama The Secret, 'kamu benar mau kerja?" kata Fajar.

"Siapa The Secret ini?" tanya hakim anggota Rakhmad Fajeri.

"Saya cuma tahu namanya The Secret, Koko Malaysia," jawab Fajar.

Komunikasi kedua terjadi pada Maret 2023 lalu, saat itu Fredy Pratama mengatakan ada pekerjaan untuk mengambil sabu-sabu dan Fajar diperintahkan pergi ke Lampung.

"Terus dikasih pin BBM operator KIF (KIF alias Rivaldo), KIF yang mengendalikan, mengatur saya di sini," kata Fajar.

Untuk ongkos dan uang operasional selama di Lampung, Fajar mengatakan KIF mentransfer uang sebesar Rp 10 juta.

"Ditransfer ke nomor BRI Link pas saya di Surabaya," kata dia.

BERITA VIDEO: Dua Kurir Narkoba Bawa Sabu 1,5 Kilogram Dibekuk Polisi

Perwira polisi dan selegram

Diberitakan sebelumnya, jaringan internasional peredaran narkoba yang dijalankan oleh Freddy Pratama berlangsung secara ketat.

Direktur Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Erlin Tangjaya mengatakan aturan ini wajib dijalankan oleh setiap kurir saat proses transaksi terjadi.

"Pemesanan hotel harus pakai aplikasi Traveloka," kata Erlin di Mapolda Lampung, Jumat (15/9/2023).

Erlin mengatakan peraturan ketat jaringan ini mulai dari penggunaan aplikasi untuk berkomunikasi, nomor ponsel, hingga penggunaan ojek online.

Sebelumnya Fredy juga berhasil memengaruhi seorang polisi yakni mantan Kepala Satresnarkoba Polres Lampung Selatan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Andri Gustami.

Dalam pengakuannya kepada penyidik, AKP Andri mengaku pernah meloloskan 100 kg sabu milik Fredy Pratama.

Selebgram asal Makasar Nur Utami juga terseret pada jaringan narkoba Fredy Pratama. Dia diduga terlibat dalam upaya pencucian uang milik sang suami yang masih buron.

Sang suami diduga adalah bagian dari jangan The Secret.

Polisi juga menangkap selebgram asal Palembang Adelia Putri Salma.

Sama halnya dengan Nur Utami, Adelia diduga ikut terlibat dalam pencucian uang hasil kejahatan Fredy melalui sang suami.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved